Cara Setting Mobil Eropa– Dalam menyetir mobil Eropa, seperti BMW, Mercy, dan Audi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Berbeda dengan mobil Asia pada umumnya, seperti Toyota, Mazda, Honda, ataupun Suzuki, mobil Eropa memiliki fitur yang cukup kompleks untuk dipahami.
Dalam salah satu konten Youtube Dokter Mobil Indonesia, Ko Lung Lung menyampaikan bahwa dalam menyetir mobil Eropa tidak boleh sembarangan.
Sebelum memulai menyetir, terdapat cara setting mobil Eropa yang perlu dipahami, yakni mulai dari mengatur setir mobil.
“Lu harus tahu nih setir karena kalau mobil Eropa itu biasanya teleskopik, ya setirnya bisa naik turun dan maju mundur namanya teleskopik, itu bisa dimajuin bisa dimundurin
jadi lu bisa sesuaikan dengan tinggi badan lu,” kata Ko Lung Lung.
Teleskopik adalah sebuah fitur yang dimiliki oleh mayoritas mobil Eropa yang memungkinkan pengemudi untuk mengubah posisi setir mobil sesuai dengan keinginan.
Ko Lung Lung juga menambahkan bahwa kursi mobil Eropa biasanya sudah didesain elektrik, sehingga mudah untuk distel maju-mundur.
Penting Untuk Kenyamanan
Ini penting untuk mendapatkan kenyamanan posisi duduk saat berkendara.
“Kenapa kok setirnya itu bisa distetel begitu, karena satu nih yang nomor satu yang harus lu lakukan ketika lu masuk ke dalam mobil adalah lu nyetel kursi, nah kursi mobil Eropa
biasanya kalau yang udah elektrik, jadi gampang kursi itu bisa disetel maju-mundurnya,” tambah pria asal Semarang tersebut.
Selanjutnya, Ko Lung Lung menyampaikan bahwa untuk mengecek apakah posisi duduk sudah nyaman atau belum adalah dengan menginjak pedal rem dan gas secara bergantian.
Namun dengan catatan posisi mobil dalam keadaan mati.
“Lu duduk dulu yang nyaman di kursinya kemudian kaki lu, lu injekin full ke rem dan lu injakin full ke gas ini dalam keadaan posisi mobil mati ya, jangan nyala” kata Ko Lung Lung
“Kalau sudah bisa duduk dengan nyaman berarti settingan jaraknya yang di pantat bawah pantat lu itu itu kan jarak nih jaraknya udah benar,” tambahnya.
“Kalau misalkan lu bisa injek gas tapi mentoknya itu terlalu jauh ya lu majuin dikit gitu. Pokoknya ketika lu injek gas kaki kanan lu, lu pentokin itu kakinya, pokoknya lu harus nyaman aja dudukny,” tambahnya lagi.
Baca Juga: Alasan Xiaomi Sony Samsung dan Apple bikin Mobil EV juga
Selain posisi setir dan kursi, Ko Lung Lung juga menjelaskan bahwa sebagian besar jok mobil Eropa bisa dinaik-turunkan pada bagian dudukannya.
Hal ini berguna agar pengemudi tidak merasa duduk terlalu dalam di atas jok, sehingga pandangan ke depan dapat terlihat dengan jelas.
“Di beberapa mobil Eropa ada yang pantat belakangnya bisa dinaikin ada yang depannya bisa dinaikin juga, fungsinya adalah belakangnya dinaikin supaya lu nggak mendelep (tenggelam),” ujar Ko Lung Lung.
“Nah idealnya adalah ketika lu lihat ke depan begini ya jadi ujung kap mesin mobilnya itu ujungnya itu kelihatan sekitar 1 centi lah ya di penglihatan lu, yang penting lu harus bisa ngelihat nih ketika lu begini lu kelihatan gitu loh jadi lu masih bisa ngelihat ujung depannya sedikit aja enggak usah banyak-banyak,” tambahnya sambil mempraktekan cara duduk di jok mobil Eropa bermerk Audi tersebut.
Mobil Eropa memang memiliki desain dan fitur yang sedikit berbeda dengan mobil-mobil Asia.
Salah satu fitur yang perlu diperhatikan adalah setir dan jok mobil, yang keduanya perlu disetting agar bisa mendapatkan posisi berkendara yang nyaman.
So, apabila Anda berencana membeli mobil Eropa atau hendak mengendarai mobil Eropa, pastikan mengecek fitur-fiturnya terlebih dahulu sebelum berkendara.
Tutorial cara setting mobil Eropa bisa Anda tonton fullnya di sini.
Jika Anda ada keluhan pada mobil, jangan ragu untuk membawanya ke Dokter Mobil, karena di sini apapun masalahnya, dijamin pasti beres!
FAQ Seputar Cara Setting Mobil Eropa
1. Apakah ada pengaturan performa atau teknis lain yang perlu disesuaikan pada mobil Eropa selain pengaturan posisi mengemudi?
Betul sekali! Selain pengaturan posisi mengemudi yang lebih ke arah ergonomi dan kenyamanan, mobil Eropa, terutama BMW, Mercedes, dan Audi, punya banyak pengaturan performa atau teknis lain yang bisa disesuaikan. Ini biasanya tergantung pada model dan fitur yang tersedia. Beberapa di antaranya:
Mode Berkendara: Hampir semua mobil Eropa modern punya mode berkendara (misalnya, Comfort, Sport, Eco Pro, Individual). Mengganti mode ini bisa mengubah respons gas, transmisi, kekerasan suspensi (jika adaptif), bahkan bobot setir. Ini mempengaruhi langsung cara mobil berakselerasi, bermanuver, dan efisiensi bahan bakar.
Pengaturan Suspensi: Beberapa model punya suspensi adaptif (misalnya, BMW dengan Adaptive M Suspension atau Mercedes dengan Airmatic). Kamu bisa mengatur tingkat kekerasan suspensi sesuai preferensi, mau lebih empuk untuk kenyamanan atau lebih kaku untuk handling sporty.
Pengaturan Transmisi: Pada mobil dengan transmisi otomatis, kadang ada opsi untuk mode manual (menggunakan paddle shift) atau mode sport yang menahan gigi lebih lama untuk putaran mesin lebih tinggi.
Sistem Pengereman: Meskipun jarang ada pengaturan langsung untuk pengereman, beberapa mobil performa tinggi punya opsi untuk mengoptimalkan pendinginan rem atau mengatur respons pedal.
Sistem Kemudi: Selain setir teleskopik, beberapa model punya pengaturan bobot kemudi (steering feel) yang bisa diubah, dari ringan untuk parkir hingga lebih berat untuk kecepatan tinggi.
2. Bagaimana pengaturan posisi mengemudi yang tepat dapat memengaruhi keamanan atau kelelahan saat berkendara jarak jauh?
Pengaturan posisi mengemudi yang tepat itu krusial, bukan cuma soal nyaman tapi juga keselamatan dan daya tahanmu di balik kemudi.
Keamanan: Posisi duduk yang benar memastikan kamu bisa menjangkau semua pedal (gas, rem) dan kontrol lainnya (setir, tuas transmisi, tombol-tombol di dashboard) dengan cepat dan optimal. Jika posisi terlalu jauh atau terlalu dekat, reaksi pengereman bisa melambat, atau kamu kesulitan mengendalikan setir saat manuver darurat. Pandangan ke depan juga harus jelas, tidak terhalang setir atau dashboard yang terlalu tinggi/rendah.
Kelelahan: Posisi yang tidak ergonomis akan membebani otot-otot tertentu di punggung, leher, bahu, dan kaki. Ini bisa menyebabkan pegal-pegal, kram, bahkan kesemutan dalam perjalanan jauh. Jika tubuhmu sudah lelah, konsentrasimu akan menurun drastis, meningkatkan risiko kecelakaan. Dengan posisi yang pas, berat badanmu terdistribusi merata, otot-otot rileks, dan sirkulasi darah lancar, membuatmu tetap segar lebih lama.
3. Apakah ada perbedaan signifikan dalam prosedur pengaturan atau fitur pengaturan antara model BMW, Mercedes, dan Audi yang berbeda?
Ya, pasti ada perbedaan yang signifikan, bahkan antar model dalam satu merek.
Tahun Produksi: Mobil-mobil modern (biasanya produksi 5-10 tahun terakhir) cenderung punya pengaturan yang lebih canggih dan serba elektrik. Misalnya, kursi elektrik dengan memori posisi, setir elektrik, atau bahkan pengaturan lumbar support yang lebih detail. Mobil yang lebih tua mungkin masih mengandalkan pengaturan manual atau semi-elektrik yang lebih sederhana.
Tipe Model/Trim Level: Model entry-level atau trim standar mungkin hanya punya pengaturan dasar, sementara model kelas atas atau trim sporty akan punya fitur pengaturan yang jauh lebih lengkap. Contohnya, jok sport dengan bolster samping yang bisa diatur, pengaturan headrest elektrik, atau bahkan fitur pijat.
Filosofi Merek: Meskipun sama-sama mobil Eropa premium, BMW sering dikenal dengan pendekatan yang lebih “driver-centric” dengan setir yang responsif. Mercedes cenderung ke arah kenyamanan dan kemewahan, sementara Audi sering memadukan teknologi canggih dengan desain interior yang bersih. Ini bisa tercermin dalam tata letak kontrol pengaturan atau detail fitur yang ditawarkan.
Meskipun prinsip dasar penyesuaian untuk kenyamanan mirip, detail dan kecanggihan fiturnya akan sangat bervariasi.
4. Apa tanda-tanda atau masalah umum yang menunjukkan bahwa pengaturan posisi mengemudi mobil tidak optimal, dan bagaimana cara memperbaikinya?
Gampang saja mengenali tanda-tanda pengaturan posisi mengemudi yang tidak optimal, biasanya terasa langsung di badanmu setelah berkendara.
Tanda-tanda:
Pegal/Sakit: Sering merasa pegal di punggung bawah, leher kaku, bahu tegang, atau bahkan nyeri di pergelangan tangan setelah berkendara sebentar.
Kaki Mati Rasa/Kram: Kaki sering kesemutan, mati rasa, atau kram karena posisi pedal yang terlalu jauh atau lutut terlalu ditekuk.
Pandangan Terganggu: Harus mendongak atau membungkuk untuk melihat jalan dengan jelas, atau bagian atas setir menutupi sebagian panel instrumen.
Sulit Menjangkau Kontrol: Merasa harus meregangkan tangan untuk menggapai tombol radio, kontrol AC, atau tuas wiper.
Kelelahan Cepat: Baru sebentar berkendara sudah merasa capek atau kurang fokus.
Cara Memperbaikinya:
Mulai dari Kursi: Atur dulu tinggi kursi agar pandanganmu ke depan jelas dan tidak terhalang. Pastikan ada sekitar dua jari ruang antara kepala dan atap mobil.
Jarak ke Pedal: Geser kursi maju-mundur sampai kakimu bisa menginjak pedal gas dan rem penuh tanpa harus meregangkan atau menekuk lutut berlebihan. Saat rem diinjak penuh, lututmu harus sedikit menekuk, tidak lurus.
Sandaran Kursi: Atur kemiringan sandaran agar punggungmu menempel sempurna dan nyaman. Jangan terlalu tegak (bisa bikin kaku) atau terlalu rebah (bisa bikin bungkuk dan sulit mengontrol setir). Umumnya, sudut ideal sekitar 100-110 derajat.
Setir: Setelah kursi pas, atur setir (tinggi dan maju-mundur). Pergelangan tanganmu harus bisa diletakkan di bagian atas setir tanpa mengangkat bahu. Jika kamu memegang setir di posisi jam 9 dan 3, siku harus sedikit menekuk, tidak lurus. Pastikan juga setir tidak menghalangi pandangan ke panel instrumen.
Headrest: Atur tinggi sandaran kepala agar bagian tengahnya sejajar dengan bagian belakang kepalamu, untuk melindungi leher saat terjadi benturan dari belakang.
5. Apakah ada tips tambahan untuk mengoptimalkan pengalaman berkendara di mobil Eropa, terutama fitur yang unik untuk merek-merek tersebut, seperti pengaturan infotainment atau sistem bantuan pengemudi?
Betul, mobil Eropa modern kaya fitur. Untuk mengoptimalkan pengalamanmu, coba perhatikan hal-hal ini:
Pahami Sistem Infotainment: BMW punya iDrive, Mercedes punya MBUX, Audi punya MMI. Masing-masing punya cara navigasi yang khas. Luangkan waktu untuk mengutak-atik menu, mencari tahu di mana pengaturan audio, navigasi, konektivitas ponsel, atau bahkan personalisasi tampilan. Kebanyakan bisa dioperasikan lewat kenop putar/touchpad atau layar sentuh.
Manfaatkan Sistem Bantuan Pengemudi (ADAS): Mobil Eropa sering dilengkapi fitur seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, Blind Spot Monitoring, atau Parking Assist. Pelajari cara mengaktifkan dan menggunakannya. Misalnya, Adaptive Cruise Control sangat membantu saat macet atau perjalanan jauh karena bisa menjaga jarak otomatis dengan mobil di depan.
Personalisasi Pengaturan Profil: Banyak mobil Eropa punya fitur profil pengemudi. Kamu bisa menyimpan semua pengaturan personalmu (posisi kursi, setir, preferensi radio, mode berkendara favorit) ke satu profil. Jadi, jika ada orang lain yang pakai mobilmu, kamu tinggal aktifkan profilmu dan semua pengaturan kembali seperti semula.
Cek Tekanan Ban: Selalu pastikan tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan (biasanya tertera di pilar pintu pengemudi atau di buku manual). Tekanan ban yang pas tidak hanya aman, tapi juga mempengaruhi kenyamanan suspensi dan efisiensi bahan bakar.
Pahami Indikator di Dashboard: Biasakan diri dengan semua lampu indikator dan pesan peringatan di dashboard. Mobil Eropa bisa sangat detail dalam memberikan informasi tentang status kendaraan, dari level oli hingga kondisi rem.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin