Adanya ikon-ikon yang bisa menyala tepat di dasbor mobil berfungsi untuk memberi peringatan kepada pengguna apabila mobil bermasalah. Bukan hanya sekedar hiasan yang bisa berkedip-kedip, indikator ini tidak boleh kamu abaikan. Dari sekian banyak indikator, salah satunya adalah indikator aki.
Kalau dalam keadaan normal, lampu tersebut akan mati setelah mesin mulai menyala, Artinya, pengecas aki mobil telah telah berhasil, setelah sistem dinamo sudah menghasilkan listrik.
Saat mobil dinyalakan dan indikator aki mobil kamu tetap menyala, artinya ada kemungkinan aki mobil kamu bermasalah.
Tapi indikator aki ini tak selamanya menunjukkan aki bermasalah saja, lho. Bisa saja, yang bermasalah adalah sistem pengisian daya mobil kamu.
Jadi, kalau indikator aki menyala, apa yang harus dicek? Yuk, kita cari tahu sama-sama melalui penjelasan lengkap di bawah ini!
Daftar isi
Penyebab Indikator Aki Menyala
Cek kondisi soket alternator. Apabila kondisinya sudah kendur, habis, atau aus, hal ini akan menyebabkan listrik tidak dapat diproduksi, sebab dinamo alternator tidak bisa bekerja dengan baik.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Kamu harus mengecek carbon brush yang ada di dalam dinamo alternator. Bagaimana kondisinya? Kalau sudah habis, maka kamu perlu segera menggantinya dengan yang baru.
Pengecekan Aki Mobil
Hal ini benar-benar harus segera kamu lakukan. Kalau tidak, nantinya kerusakan ini akan merembet ke aki. Kalau aki sudah bermasalah, mesin mobil kamu bisa mati di tengah jalan!
Coba bayangkan, ketika kamu sedang berada di jalanan yang sepi dan kondisi langit sudah gelap. Lalu, mobil kamu mogok karena aki yang bermasalah.
Pastinya akan sulit sekali untuk mencari pertolongan untuk memperbaiki mobilmu, kan? Jadi, hindari masalah ini, segera ganti carbon brush mobil milik kamu.
Lihat Kondisi Carbon Brush
Selain mengecek carbon brush, ada baiknya kamu juga mengecek kondisi aki secara berkala. Seperti ilustrasi yang sudah disampaikan di atas.
Aki yang bermasalah juga akan memberikan masalah pada dirimu selama berkendara. Sebab, aki punya fungsi yang sangat penting bagi keberlangsungan jalannya mobil kamu.
Untuk itu, jika masa pakai aki mobil sudah habis, jangan ragu untuk menggantinya dengan yang baru, ya!
Coba Ganti Air Aki
Cara memperhatikan kondisi aki, kamu harus sering-sering mengisi air aki. Kalau kurang, langsung tambahkan supaya takarannya sesuai.
Kemudian, cek juga terminal aki mobil kamu. Jangan sampai kendur. Kalau kendur, langsung putar supaya ketat seperti semula.
Kamu juga perlu mengecek kondisi kepala aki, lho. Apabila korosi mulai timbul, segera bersihkan dengan air panas. Dengan begitu, aki akan kembali bersih dan tidak akan menimbulkan masalah.
Lihat Juga: Penyebab Lampu Indikator Injeksi Menyala Terus pada Mobil
Untuk menjaga ketahanan dan aki yang lebih awet, sebaiknya kamu tidak memasang komponen tambahan yang perlu listrik berlebihan.
Seperti memasang TV atau sound system yang dayanya terlalu tinggi. Kamu juga sebaiknya tidak sering-sering mengisi daya gadget kamu di mobil.
Hal ini boleh saja dilakukan, tapi sebaiknya hanya saat dalam kondisi mendesak saja. Dengan menggunakan listrik yang sesuai, aki mobil kamu akan awet.
Nah, itulah alasan aki menyala serta cara-cara yang bisa kamu lakukan supaya aki tetap bagus dan tahan lama. Jangan lupa lakukan semua tips di atas, supaya performa mobil kamu tetap, tahan lama, dan memiliki masa pemakaian yang lebih panjang.
Akhirnya, mobil kesayangan kamu akan siap sering-sering diajak berpetualangan, mengunjungi tempat-tempat yang kamu suka!
FAQ Seputar Indikator Aki Menyala dan Sistem Pengisian
1. Selain soket alternator dan carbon brush, apakah ada komponen lain pada sistem pengisian (misalnya voltage regulator atau dioda) yang juga bisa menyebabkan indikator aki menyala, dan bagaimana ciri kerusakannya?
Betul sekali! Sistem pengisian itu kompleks, bukan cuma alternator dan carbon brush. Ada dua komponen penting lain yang sering jadi biang kerok kalau indikator aki menyala:
Regulator Tegangan (Voltage Regulator): Komponen ini bertugas menjaga agar tegangan listrik dari alternator ke aki tetap stabil, biasanya di kisaran 13.8 hingga 14.5 volt.
Ciri Kerusakan:
Tegangan terlalu tinggi: Lampu-lampu mobil bisa jadi terlalu terang, bahkan bisa putus, atau aki jadi overcharge (panas, bau gosong).
Tegangan terlalu rendah: Aki jadi tidak terisi penuh, lampu redup, dan akhirnya mobil susah dihidupkan.
Indikator aki menyala terus: Ini karena regulator tidak bisa menjaga tegangan di level yang seharusnya.
Dioda Penyearah (Rectifier Dioda): Dioda ini mengubah arus bolak-balik (AC) dari alternator menjadi arus searah (DC) yang bisa digunakan oleh aki dan sistem kelistrikan mobil.
Ciri Kerusakan:
Indikator aki menyala: Kalau ada satu atau lebih dioda yang rusak, pengisian ke aki jadi tidak optimal.
Ada suara mendengung dari alternator: Terkadang dioda yang rusak bisa menyebabkan suara berdecit atau mendengung dari alternator.
Aki cepat tekor: Karena arus DC yang masuk ke aki tidak stabil atau tidak cukup.
2. Berapa perkiraan biaya untuk penggantian carbon brush alternator di bengkel, dan apakah ini termasuk perbaikan yang cepat atau memerlukan waktu lama?
Carbon brush alternator ini ukurannya kecil, tapi perannya besar. Biaya penggantiannya cukup bervariasi:
Biaya suku cadang: Harga carbon brush sendiri relatif murah, bisa mulai dari puluhan ribu hingga sekitar Rp150.000, tergantung jenis mobil dan kualitas brush-nya.
Biaya jasa: Ini yang bisa lebih bervariasi. Penggantian carbon brush memerlukan pembongkaran alternator dari mobil, lalu membongkar alternator itu sendiri. Total biaya jasa bisa berkisar antara Rp150.000 hingga Rp500.000, tergantung tingkat kesulitan pembongkaran alternator di mobilmu.
Waktu pengerjaan: Perbaikan ini umumnya tidak terlalu lama, sekitar 1 hingga 2 jam, tergantung keahlian mekanik dan aksesibilitas alternator pada mobilmu. Namun, kalau bengkel sedang ramai, waktu tunggunya bisa lebih lama.
3. Apakah aman untuk tetap mengemudi jika indikator aki menyala, dan berapa lama kira-kira mobil bisa bertahan hanya mengandalkan daya aki tanpa pengisian dari alternator?
Tidak aman untuk terus mengemudi jika indikator aki menyala. Itu pertanda sistem pengisian mobilmu bermasalah, artinya aki tidak sedang diisi ulang oleh alternator.
Berapa lama mobil bisa bertahan hanya mengandalkan daya aki itu sangat tergantung pada beberapa faktor:
Kondisi dan kapasitas aki: Aki baru dan sehat dengan kapasitas besar tentu bisa bertahan lebih lama.
Beban kelistrikan yang digunakan: Semakin banyak komponen listrik yang kamu nyalakan (AC, lampu, head unit, charger gadget), semakin cepat aki akan habis.
Sisa daya aki saat indikator menyala: Kalau aki sudah lemah, tentu tidak akan bertahan lama.
Secara umum, mobil mungkin hanya bisa bertahan beberapa puluh menit hingga paling lama 1-2 jam dalam kondisi idle atau perjalanan dekat dengan beban listrik minimal.
Setelah itu, aki akan benar-benar habis, mesin akan mati mendadak, dan kamu tidak bisa menghidupkannya lagi. Jadi, jika indikator ini menyala saat di jalan, segera cari bengkel terdekat atau hubungi bantuan.
4. Apa perbedaan antara aki basah dan aki kering (MF) dalam konteks perawatan dan risiko indikator aki menyala, mengingat artikel hanya menyebutkan pengisian air aki?
Artikel memang fokus pada aki basah karena perawatan air aki adalah salah satu poin pentingnya. Tapi, penting tahu bedanya dengan aki kering:
Aki Basah (Konvensional):
Perawatan: Membutuhkan pengisian air aki (air suling) secara berkala karena cairan elektrolitnya bisa menguap. Terminalnya juga rentan berkarat.
Risiko Indikator Menyala: Jika air aki kurang dari batas minimal, performa aki akan menurun drastis, menyebabkan aki tidak bisa menyimpan daya optimal dan bisa memicu indikator menyala.
Aki Kering (Maintenance Free/MF atau VRLA):
Perawatan: Tidak perlu menambah air aki karena cairan elektrolitnya disegel atau diubah menjadi gel/fiberglass mat. Ini lebih praktis. Terminalnya juga relatif lebih bersih.
Risiko Indikator Menyala: Indikator aki menyala pada aki kering biasanya menandakan masalah pada sistem pengisian (alternator, regulator), atau memang aki sudah soak dan perlu diganti. Karena tidak ada air yang bisa diisi ulang, jika aki kering sudah lemah, satu-satunya solusi adalah penggantian.
Meski namanya “aki kering”, tetap penting untuk memeriksa tegangan aki secara berkala untuk memastikan kondisinya baik.
5. Bagaimana cara menguji kondisi aki dan sistem pengisian secara mandiri di rumah (misalnya dengan multimeter) untuk mendapatkan gambaran awal sebelum membawanya ke bengkel?
Kamu bisa melakukan pengecekan dasar dengan multimeter (alat ukur listrik) untuk mendapatkan gambaran awal:
Menguji Kondisi Aki (Mesin Mati):
Pastikan mesin mobil dalam keadaan mati dan semua komponen listrik (lampu, radio) juga mati.
Atur multimeter ke mode DC Volt (VDC), rentang 20V.
Tempelkan probe merah multimeter ke terminal positif (+) aki dan probe hitam ke terminal negatif (-) aki.
Pembacaan Ideal: Aki yang sehat akan menunjukkan tegangan sekitar 12.6 – 12.8 volt. Jika di bawah 12.4 volt, aki mungkin perlu diisi daya atau sudah mulai lemah.
Menguji Sistem Pengisian (Mesin Hidup):
Hidupkan mesin mobil dan biarkan idle.
Ukur kembali tegangan aki dengan multimeter seperti cara di atas.
Pembacaan Ideal: Saat mesin hidup, tegangan seharusnya naik ke kisaran 13.8 – 14.5 volt. Ini menunjukkan alternator bekerja dan mengisi aki.
Jika pembacaan tetap di sekitar 12.x volt (tidak naik), atau malah terlalu tinggi di atas 15 volt, ada masalah pada sistem pengisian (kemungkinan alternator atau regulator tegangan).
Penting diingat, pengujian ini hanya memberikan gambaran awal. Untuk diagnosis yang lebih akurat dan perbaikan yang tepat, tetap disarankan untuk membawa mobilmu ke bengkel profesional.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin