Fungsi Filter Dryer AC Mobil, Ternyata Sangat Fundamental

Fungsi Filter Dryer AC Mobil, Ternyata Sangat Fundamental

AC mobil merupakan salah satu fitur yang sangat penting bagi pengguna kendaraan, terutama di negara tropis seperti Indonesia. AC mobil sangat membantu dalam memberikan kenyamanan selama berkendara, terutama ketika berada di jalanan yang macet atau saat berkendara di siang hari yang panas terik.

Namun, perlu diingat bahwa AC mobil juga memerlukan perawatan yang baik agar dapat berfungsi dengan optimal. Salah satu komponen yang sangat penting dalam AC mobil adalah filter dryer.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu filter dryer AC mobil, fungsi filter dryer, cara kerja filter dryer, kapan perlu mengganti filter dryer AC mobil, dan efek dari jarang mengganti filter dryer AC mobil.

Apa itu Filter Dryer AC Mobil?

Filter dryer adalah salah satu komponen utama dalam sistem AC mobil yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan air yang terdapat dalam sistem pendingin AC. Filter dryer biasanya terletak di antara kompresor dan evaporator. Filter dryer sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu filter, dryer, dan desiccant.

Fungsi Filter Dryer AC Mobil

Komponen AC mobil yang satu ini memiliki beragam fungsi yang berguna untuk menunjang kinerja dan performa AC mobil, diantaranya sebagai berikut.

  1. Menyaring Kotoran dan Air

Fungsi utama dari filter dryer AC mobil adalah untuk menyaring kotoran dan air yang terdapat dalam sistem pendingin AC.

Kotoran dan air dapat merusak sistem pendingin AC dan mengurangi kinerja AC. Filter pada filter dryer berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat dalam sistem pendingin AC. Kotoran ini bisa berupa debu, serbuk, kotoran hewan peliharaan, dan lain sebagainya.

Jika kotoran ini tidak disaring dengan baik, maka akan masuk ke dalam sistem pendingin AC dan dapat merusak komponen-komponen dalam sistem tersebut. Kotoran juga dapat menyumbat pipa AC, sehingga mengurangi kinerja AC.

Kotoran pada sistem pendingin AC bisa berasal dari dalam mobil atau dari lingkungan sekitar mobil. Jika AC mobil digunakan dalam lingkungan yang berdebu atau berlumpur, maka kotoran akan masuk ke dalam sistem pendingin AC.

Kotoran juga bisa masuk ke dalam sistem AC melalui filter udara AC mobil yang tidak berfungsi dengan baik. Jika kotoran ini tidak disaring dengan baik oleh filter dryer, maka akan merusak komponen-komponen dalam sistem pendingin AC.

  1. Mencegah Korosi

Filter dryer juga berfungsi untuk mencegah korosi pada komponen-komponen dalam sistem pendingin AC. Kotoran dan air yang terdapat dalam sistem AC dapat menyebabkan korosi pada pipa, kompresor, dan evaporator.

Korosi pada pipa AC dapat membuat pipa menjadi berlubang dan mengurangi kinerja AC. Korosi pada kompresor AC dapat merusak kompresor dan menyebabkan kebocoran gas pendingin. Korosi pada evaporator dapat membuat evaporator bocor dan mengurangi kinerja AC.

Dengan adanya filter dryer yang berfungsi dengan baik, kotoran dan air dapat disaring dengan baik sehingga dapat mencegah terjadinya korosi pada komponen-komponen dalam sistem pendingin AC.

  1. Menjaga Tekanan Sistem

Filter dryer juga berfungsi untuk menjaga tekanan sistem pendingin AC agar tetap stabil. Tekanan yang tidak stabil dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pendingin AC dan mempengaruhi kinerja AC.

Jika tekanan pada sistem pendingin AC terlalu tinggi, maka bisa menyebabkan kebocoran gas pendingin. Jika tekanan pada sistem AC terlalu rendah, maka kinerja AC akan menurun dan tidak mampu mendinginkan ruangan mobil dengan baik.

Dengan adanya filter dryer yang berfungsi dengan baik, tekanan pada sistem pendingin AC dapat dijaga agar tetap stabil sehingga dapat mempertahankan kinerja AC yang optimal.

Kapan Perlu Ganti Filter Dryer AC Mobil?

Seperti komponen lainnya, filter dryer AC mobil juga memerlukan perawatan dan perhatian agar dapat berfungsi dengan optimal. Filter dryer perlu diganti secara berkala untuk menjaga kinerja AC mobil.

Penggantian filter dryer tergantung pada kondisi filter dryer dan pemakaian mobil. Sebagai aturan umum, filter dryer sebaiknya diganti setiap 2 tahun atau setiap 30.000 kilometer.

Namun, jika mobil digunakan dalam kondisi yang ekstrem atau sering digunakan dalam waktu yang lama, filter dryer perlu diganti lebih sering.

Efek Jarang Ganti Filter Dryer AC Mobil

Jarang mengganti filter dryer AC mobil dapat menyebabkan berbagai masalah pada sistem pendingin AC mobil, antara lain:

  1. Berkurangnya Performa AC

Ketika filter dryer AC mobil sudah kotor atau rusak, maka performa AC mobil juga akan menurun. Hal ini disebabkan karena sistem pendingin AC tidak bekerja dengan optimal.

Udara yang dikeluarkan AC juga tidak sejuk seperti biasanya dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendinginkan ruangan mobil.

  1. Timbulnya Bau Tidak Sedap

Ketika filter dryer AC mobil sudah kotor atau rusak, maka bisa timbul bau tidak sedap pada udara yang dikeluarkan oleh AC. Hal ini disebabkan oleh kotoran yang menumpuk pada filter dryer dan tidak dapat disaring dengan baik.

Baca Juga: AC Mobil Bau Saat Baru Dinyalakan? Ternyata Ini Penyebabnya

  1. Meningkatnya Biaya Perawatan

Jika filter dryer AC mobil tidak diganti secara berkala, maka dapat meningkatkan biaya perawatan AC mobil secara keseluruhan.

Kerusakan pada filter dryer dapat mempengaruhi komponen lain pada sistem pendingin AC mobil dan mempercepat kerusakan pada komponen tersebut. Akibatnya, biaya perawatan AC mobil akan meningkat.

  1. Kerusakan pada Komponen Lain

Jika filter dryer AC mobil tidak diganti secara berkala, maka dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain pada sistem pendingin AC mobil. Kotoran dan air yang tidak disaring dengan baik dapat menyebabkan korosi pada pipa, kompresor, dan evaporator.

Perawatan filter dryer AC mobil merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kinerja sistem pendingin AC mobil secara keseluruhan.

Penggantian filter dryer secara berkala dan dilakukan perawatan secara berkala adalah hal yang harus dilakukan untuk menjaga kinerja AC mobil dan mencegah kerusakan pada komponen lain dalam sistem pendingin AC mobil.

Oleh karena itu, penting untuk mencari bengkel spesialis AC mobil terpercaya yang dapat melakukan penggantian filter dryer AC mobil dan perawatan sistem pendingin AC dengan baik dan benar.

FAQ Seputar Fungsi Filter Dryer AC Mobil

1. Bagaimana cara mendeteksi tanda-tanda filter dryer AC mobil mulai bermasalah atau tersumbat, selain dari penurunan performa AC secara umum?

Selain AC yang performanya menurun secara umum, ada beberapa tanda spesifik lain yang bisa kamu perhatikan kalau filter dryer AC mobil mulai bermasalah atau tersumbat:

Muncul Suara Berdesis atau Mendesis: Kamu mungkin mendengar suara desisan atau mendesis dari area AC, terutama saat kompresor bekerja. Ini bisa jadi tanda refrigerant (freon) kesulitan melewati filter dryer yang tersumbat.

Pembekuan pada Saluran Pipa AC: Perhatikan pipa AC yang mengarah ke kompresor atau di dekat filter dryer. Jika ada lapisan es yang terbentuk di sana, itu bisa jadi indikasi adanya kelembapan di dalam sistem yang tidak bisa diserap oleh filter dryer yang sudah jenuh, atau adanya penyumbatan sebagian.

Siklus Kompresor AC yang Tidak Normal: Kompresor AC bisa hidup dan mati terlalu sering (siklus on-off pendek) atau justru terus-menerus hidup dalam waktu lama. Ini terjadi karena tekanan dalam sistem tidak stabil akibat filter dryer yang tidak berfungsi optimal.

Tekanan AC Tidak Stabil Saat Diukur: Mekanik bisa mengecek tekanan AC dengan manifold gauge. Kalau tekanan high pressure terlalu tinggi atau tekanan low pressure terlalu rendah, ini bisa mengindikasikan penyumbatan pada filter dryer.

2. Apakah ada perbedaan jenis filter dryer untuk berbagai tipe mobil atau sistem AC, dan bagaimana cara memilih filter dryer yang paling tepat untuk mobil saya?

Ya, ada perbedaan jenis filter dryer untuk berbagai tipe mobil atau sistem AC. Perbedaan utamanya biasanya terletak pada ukuran, bentuk, dan konektor yang digunakan, yang memang harus disesuaikan dengan desain sistem AC mobil kamu.

Filter dryer ini umumnya ada dua tipe utama berdasarkan desain:

Tipe Tabung/Kaleng (Receiver Drier): Ini yang paling umum dan biasanya terpasang terpisah di jalur tekanan tinggi setelah kondensor.

Tipe Filter In-Line: Beberapa sistem AC, terutama yang lebih modern atau yang menggunakan katup ekspansi elektronik, mungkin punya filter kecil yang terintegrasi di dalam pipa atau komponen lain.

Cara memilih filter dryer yang tepat:
Paling gampang adalah mengacu pada spesifikasi mobil kamu dan membeli filter dryer yang sesuai dengan merek, model, dan tahun pembuatan mobilmu. Sebaiknya jangan sembarangan pakai yang universal karena bisa jadi tidak cocok ukurannya atau spesifikasi internalnya. Mekanik profesional pasti akan tahu jenis yang benar untuk mobilmu.

3. Apa saja yang termasuk dalam “kondisi ekstrem” yang disebutkan, sehingga filter dryer AC perlu diganti lebih sering dari rekomendasi umum?

“Kondisi ekstrem” yang dimaksud sehingga kamu perlu mengganti filter dryer lebih sering dari rekomendasi 2 tahun atau 30.000 km itu meliputi:

Sering Berkendara di Daerah Sangat Berdebu/Berpolusi: Kalau kamu tinggal atau sering lewat daerah yang banyak debu, asap, atau polusi tinggi, kotoran lebih mudah masuk ke sistem AC dan membebani filter dryer.

Mobil Sering Terendam Banjir/Genangan Air: Kelembapan ekstrem akibat air banjir bisa menyusup ke sistem AC, membuat desiccant di dalam filter dryer jenuh lebih cepat.

Setelah Perbaikan Sistem AC Mayor: Jika kompresor, kondensor, atau bagian utama AC lainnya baru diganti atau diperbaiki karena ada kerusakan serius (misalnya kompresor jebol yang menyebarkan kotoran ke seluruh sistem), sangat disarankan untuk langsung mengganti filter dryer yang baru. Ini untuk memastikan tidak ada sisa kotoran dari kerusakan sebelumnya.

Freon AC Pernah Terbuang Habis atau Sistem Terbuka Lama: Jika sistem AC mobil kamu pernah kosong freonnya atau terbuka ke udara luar dalam waktu lama, ini memungkinkan kelembapan masuk dan diserap oleh filter dryer.

4. Berapa perkiraan biaya yang harus disiapkan untuk mengganti filter dryer AC mobil di bengkel profesional?

Biaya penggantian filter dryer AC mobil bervariasi, tergantung jenis mobil dan bengkelnya. Secara umum, kamu bisa menyiapkan perkiraan biaya:

Harga Komponen Filter Dryer: Biasanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp500.000, tergantung merek dan model mobil. Untuk beberapa mobil mewah, bisa lebih mahal.

Biaya Jasa Pemasangan: Termasuk ongkos kerja mekanik, pengosongan sistem AC, vacuum (mengeluarkan udara dan kelembapan dari sistem), dan pengisian ulang freon. Biaya jasa ini bisa mulai dari Rp200.000 hingga Rp500.000 atau lebih.

Biaya Freon dan Oli Kompresor: Biasanya freon akan diisi ulang setelah penggantian, dan mungkin juga perlu penambahan oli kompresor. Ini bisa menambah Rp150.000 hingga Rp400.000.

Jadi, total biaya yang perlu kamu siapkan untuk mengganti filter dryer AC mobil di bengkel profesional biasanya berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1.500.000, tergantung pada komponen dan kompleksitas mobil kamu.

5. Apakah ada dampak jangka panjang yang lebih spesifik pada komponen AC lain (selain yang disebutkan umum) jika filter dryer dibiarkan rusak atau tidak diganti dalam waktu yang sangat lama?

Membiarkan filter dryer AC mobil rusak atau tidak diganti dalam waktu yang sangat lama bisa punya dampak jangka panjang yang merusak pada komponen AC lainnya, bukan hanya penurunan kinerja umum:

Kerusakan Kompresor: Ini adalah dampak paling serius. Jika filter dryer gagal menyaring kotoran, partikel logam halus dari keausan kompresor bisa kembali masuk ke kompresor itu sendiri, mempercepat keausan dan menyebabkan jebol.

Selain itu, kelembapan yang tidak terserap akan bercampur dengan oli kompresor membentuk asam, yang bisa merusak bagian internal kompresor dan komponen lainnya.

Penyumbatan Katup Ekspansi dan Evaporator: Kotoran dan serpihan yang tidak tersaring oleh filter dryer akan ikut bersirkulasi.

Partikel-partikel ini sangat berpotensi menyumbat lubang kecil pada katup ekspansi atau sirip-sirip evaporator, yang pada akhirnya akan menghambat aliran freon dan menyebabkan AC tidak dingin sama sekali atau bahkan beku.

Korosi Sistem AC: Kelembapan yang menumpuk di dalam sistem akan bereaksi dengan refrigerant dan oli, membentuk asam. Asam ini sangat korosif dan bisa mengikis bagian dalam pipa, kondensor, evaporator, bahkan kompresor itu sendiri, menyebabkan kebocoran atau kerusakan permanen.

Penurunan Efisiensi Sistem Permanen: Meskipun mungkin belum ada kerusakan fatal, kinerja AC akan terus menurun secara bertahap. Efisiensi pendinginan berkurang drastis, sehingga kompresor harus bekerja lebih keras dan boros bahan bakar.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021