Mobil yang handal dan bertenaga menjadi kebutuhan penting bagi pengguna mobil. Salah satu kunci untuk menjaga performa mesin mobil agar tetap optimal adalah dengan menggunakan busi mobil iridium. Busi mobil iridium merupakan jenis busi yang semakin populer di kalangan pengguna mobil karena memiliki daya tahan yang lebih lama, kinerja yang lebih baik, dan dapat mengurangi emisi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian, kelebihan, kekurangan, cara kerja, dan perawatan busi mobilnya. Yuk, simak artikel ini!
Daftar isi
Pengertian Busi Mobil Iridium
Busi mobil iridium adalah jenis busi yang menggunakan bahan iridium pada elektroda pusatnya. Iridium adalah logam berharga yang tahan terhadap korosi dan memiliki titik lebur yang tinggi. Keunggulan bahan iridium pada busi adalah daya tahan yang lebih lama dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan busi konvensional.
Kelebihan Busi Mobil Iridium
Busi mobil iridium memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah:
-
Daya Tahan yang Lebih Lama
Jenis busi mobil ini memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan dengan busi konvensional. Hal ini dikarenakan elektroda pusat pada busi mobil iridium terbuat dari bahan iridium yang tahan terhadap korosi dan memiliki titik lebur yang tinggi. Dalam kondisi normal, jenis busi ini dapat bertahan hingga 100.000 km sebelum membutuhkan penggantian.
-
Kinerja yang Lebih Baik
Busi mobil jenis ini dapat menghasilkan api yang lebih kuat dan stabil, sehingga dapat meningkatkan kinerja mesin mobil. Hal ini dapat membuat mobil lebih bertenaga, responsif, dan irit bahan bakar. Selain itu, jenis busi mobil ini juga dapat meningkatkan akselerasi mobil pada kecepatan rendah dan menengah.
-
Mengurangi Emisi
Karena kinerjanya yang lebih baik, jenis busi mobil ini mampu membakar bahan bakar secara lebih efisien. Hal ini dapat mengurangi emisi yang dihasilkan oleh mobil. Dalam beberapa kasus, jenis busi mobil ini bahkan dapat mengurangi emisi karbon monoksida dan hidrokarbon hingga 90%.
-
Cocok untuk Mesin Modern
Busi mobil jenis ini dirancang khusus untuk mesin mobil modern yang memiliki teknologi yang lebih canggih. Sehingga, busi mobil iridium dapat memberikan kinerja yang lebih baik pada mesin mobil modern. Hal ini karena busi mobil jenis ini dapat menghasilkan api yang lebih kuat dan stabil, yang dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin mobil modern.
-
Meningkatkan Ketahanan Mesin
Karena busi mobil iridium dapat menghasilkan api yang lebih kuat dan stabil, maka mesin mobil juga akan lebih terlindungi dari kerusakan. Hal ini dikarenakan campuran udara dan bahan bakar akan terbakar secara lebih efisien dan merata pada ruang bakar, sehingga mengurangi risiko kerusakan pada komponen mesin.
-
Tidak Memerlukan Perawatan yang Intensif
Busi mobil jenis ini tidak memerlukan perawatan yang intensif dibandingkan dengan busi konvensional. Hal ini dikarenakan busi mobil iridium memiliki daya tahan yang lebih lama, sehingga Anda tidak perlu menggantinya terlalu sering. Selain itu, busi mobil iridium juga tidak memerlukan pembersihan atau penyesuaian elektroda seperti busi konvensional.
Kekurangan Busi Mobil Iridium
Meskipun memiliki beberapa kelebihan, busi mobil iridium juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah:
-
Harganya Lebih Mahal
Busi mobil jenis ini lebih mahal daripada busi konvensional. Harga yang lebih mahal ini dikarenakan bahan iridium yang digunakan pada elektroda pusatnya yang lebih mahal. Hal ini dapat membuat penggantian busi mobil iridium menjadi lebih mahal dan menyebabkan biaya perawatan mobil menjadi lebih tinggi.
-
Tidak Cocok untuk Mesin Lama
Busi mobil ini tidak cocok untuk mesin mobil yang sudah tua atau memiliki teknologi yang kurang canggih. Hal ini karena busi mobil iridium membutuhkan arus listrik yang lebih tinggi daripada busi konvensional. Sehingga, jika digunakan pada mesin mobil yang sudah tua atau kurang canggih, busi mobil iridium dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pengapian.
-
Memerlukan Penggantian yang Lebih Jarang
Meskipun tahan lama, jenis busi mobil ini tetap membutuhkan penggantian secara berkala. Hal ini dikarenakan bahan iridium pada elektroda pusatnya akan mengalami aus seiring waktu. Meskipun umumnya busi mobil iridium dapat bertahan hingga 100.000 km sebelum membutuhkan penggantian, namun beberapa jenis busi mobil ini memiliki masa pakai yang lebih pendek.
-
Sensitif terhadap Kerusakan
Busi mobil ini lebih sensitif terhadap kerusakan akibat getaran atau benturan. Hal ini dikarenakan elektroda pusat pada busi mobil iridium yang lebih kecil dan tajam. Sehingga, jika terjadi getaran atau benturan, elektroda pusat dapat mudah patah atau tergores. Hal ini dapat menyebabkan busi menjadi tidak berfungsi dengan baik dan mengganggu kinerja mesin mobil.
-
Tidak Bisa Diakali dengan Penggunaan Bahan Bakar yang Buruk
Meskipun busi mobil ini dapat menghasilkan api yang lebih kuat dan stabil, namun hal ini tidak bisa diakali dengan penggunaan bahan bakar yang buruk. Jika bahan bakar yang digunakan tidak berkualitas baik, maka busi mobil iridium tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat menyebabkan kerusakan pada mesin mobil.
Baca Juga: Cukup Beragam, Inilah Berbagai Jenis BBM dan Bagaimana Cara Memilihnya
Cara Kerja Busi Mobil Iridium
Busi mobil iridium bekerja dengan cara membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar mesin mobil. Proses pembakaran ini dimulai dengan memasok campuran udara dan bahan bakar ke dalam ruang bakar melalui intake manifold. Selanjutnya, campuran udara dan bahan bakar akan dikompresi oleh piston dan menghasilkan tekanan yang tinggi.
Ketika tekanan mencapai titik tertentu, busi mobil jenis ini akan menghasilkan api listrik yang akan membakar campuran udara dan bahan bakar. Proses pembakaran ini menghasilkan energi panas yang akan membuat piston bergerak ke bawah dan menghasilkan tenaga untuk menggerakkan roda mobil.
Proses pembakaran yang terjadi pada busi mobil ini lebih efisien dibandingkan dengan busi konvensional. Hal ini dikarenakan elektroda pusat pada busi mobil iridium terbuat dari bahan iridium yang memiliki titik lebur yang tinggi dan bentuk yang tajam. Hal ini membuat busi mampu menghasilkan api yang lebih kuat dan stabil, sehingga campuran udara dan bahan bakar dapat terbakar secara lebih efisien dan merata pada ruang bakar.
Selain itu, busi mobil iridium juga dapat menghasilkan api listrik yang lebih kecil dan tajam, yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi yang dihasilkan oleh mobil. Hal ini karena api listrik yang lebih kecil dan tajam dapat membakar campuran udara dan bahan bakar dengan lebih efisien, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan menggunakan jumlah bahan bakar yang lebih sedikit.
Perawatan Busi Mobil Iridium
Untuk menjaga kinerja busi mobil ini, perawatan yang tepat sangat penting dilakukan. Berikut adalah beberapa tips perawatan busi mobil iridium:
- Periksa kondisi busi secara berkala: Anda perlu memeriksa kondisi busi secara berkala untuk memastikan busi masih berfungsi dengan baik. Pastikan tidak ada kerak atau kotoran yang menempel pada busi.
- Ganti busi secara berkala: Meskipun tahan lama, busi mobil iridium tetap memerlukan penggantian secara berkala. Waktu penggantian busi dapat bervariasi tergantung pada merek dan tipe mobil.
- Gunakan produk yang sesuai: Pastikan Anda menggunakan produk perawatan yang sesuai untuk busi mobil iridium. Gunakan produk yang direkomendasikan oleh produsen mobil atau produsen busi mobil iridium.
- Periksa sistem pengapian: Periksa sistem pengapian mobil secara berkala untuk memastikan busi bekerja dengan baik. Pastikan sistem pengapian tidak mengalami masalah seperti korsleting atau kerusakan kabel.
- Hindari penggunaan aksesoris yang berlebihan: Penggunaan aksesoris seperti lampu neon atau subwoofer dapat membuat sistem pengisian dan sistem pengapian mobil bekerja lebih keras. Hal ini dapat memperpendek masa pakai busi mobil iridium.
Busi mobil iridium merupakan jenis busi yang semakin populer di kalangan pengguna mobil. Busi ini memiliki kelebihan seperti daya tahan yang lebih lama, kinerja yang lebih baik, dan dapat mengurangi emisi.
Namun, busi mobil iridium juga memiliki kekurangan seperti harganya yang lebih mahal dan membutuhkan penggantian yang lebih jarang.
FAQ Seputar Busi Mobil Iridium
1. Bisa dijelaskan lebih detail lagi nggak perbandingan performa atau efisiensi bahan bakar yang nyata dirasakan di berbagai jenis mobil kalau pakai busi iridium dibanding busi platinum atau standar?
Memang benar busi iridium itu secara teknologi paling canggih di antara ketiganya. Ujung elektrodanya yang super runcing dari material iridium bisa menghasilkan percikan api yang lebih fokus dan stabil, bahkan di tegangan listrik yang mungkin sedikit lebih rendah dibanding busi lain.
Nah, di mobil-mobil modern dengan sistem pengapian yang presisi dan rasio kompresi tinggi, percikan api yang optimal ini bisa membantu proses pembakaran jadi lebih sempurna. Efeknya, kamu mungkin bisa merasakan sedikit peningkatan respons saat pedal gas diinjak (akselerasi terasa lebih sigap) dan putaran mesin saat langsam (idle) terasa lebih halus.
Konsumsi bahan bakar juga berpotensi sedikit lebih efisien karena setiap tetes bensin terbakar lebih efektif. Namun, perlu diingat, peningkatannya ini biasanya nggak dramatis seperti mengganti komponen performa mesin yang besar ya, hanya optimalisasi dari pembakaran yang sudah ada.
Di mobil-mobil yang teknologinya lebih sederhana atau sudah berumur, perbedaan performa ini mungkin nggak akan terlalu kentara dibanding kalau kamu pasang busi standar atau platinum yang baru. Tapi yang pasti, busi iridium akan menjaga performa optimal itu dalam jangka waktu yang jauh lebih lama.
2. Tanda-tanda busi iridium yang sudah mau habis masa pakainya atau mulai bermasalah itu spesifiknya seperti apa ya? Soalnya kan dibilang lebih awet, apakah gejalanya beda dengan busi biasa yang sudah jelek?
Karena materialnya yang tahan banting dan didesain awet, busi iridium itu nggak gampang menunjukkan gejala aus seperti busi tembaga yang elektrodanya cepat terkikis. Tapi, seiring pemakaian dan penumpukan residu (meskipun minim), performanya pasti akan menurun.
Gejala busi iridium yang sudah jelek itu mirip banget dengan busi jenis lain yang bermasalah, seperti mobil jadi lebih sulit dihidupkan, terutama di pagi hari, tarikannya terasa berat atau akselerasi kurang responsif, konsumsi bensin tiba-tiba boros, mesin terasa bergetar tidak stabil saat langsam, atau bahkan lampu indikator check engine bisa menyala kalau masalahnya sudah parah. Jadi, meskipun dia awet, jangan abaikan gejala-gejala klasik ini kalau muncul, karena itu sinyal busi iridium kamu sudah tidak bekerja optimal lagi sesuai kemampuannya. Bedanya, gejala ini baru akan muncul setelah jarak tempuh yang jauh lebih jauh dibanding busi biasa.
3. Selain disebut tidak cocok untuk mesin lama, apakah ada tipe atau merek mobil spesifik yang direkomendasikan banget atau justru sebaiknya dihindari pakai busi iridium, mungkin karena karakteristik mesinnya atau sistem pengapiannya?
Secara umum, busi iridium itu sangat direkomendasikan untuk mobil-mobil keluaran terbaru atau mesin modern yang memang dirancang dengan teknologi pengapian dan manajemen mesin yang canggih. Mesin-mesin seperti ini butuh percikan api yang sangat konsisten dan kuat untuk memaksimalkan efisiensi dan performa.
Sebaliknya, pada mobil-mobil lama atau yang teknologinya lebih sederhana, memasang busi iridium bisa jadi tidak memberikan manfaat performa yang signifikan seperti yang kamu harapkan, bahkan dalam beberapa kasus ekstrim yang sistem pengapiannya sudah uzur, busi iridium yang butuh tegangan sedikit berbeda bisa jadi malah kurang optimal atau berisiko membebani komponen pengapian lain.
Tidak ada daftar hitam merek atau model mobil spesifik yang mutlak dilarang pakai busi iridium, tapi logikanya adalah sesuaikan dengan peruntukan mesinnya. Kalau mobil kamu memang mobil harian biasa dengan mesin standar tanpa modifikasi, busi platinum mungkin sudah lebih dari cukup sebagai upgrade dari busi standar, meski busi iridium tetap bisa dipasang untuk mengejar keawetan maksimal.
4. Bagaimana cara pemasangan busi iridium yang benar untuk meminimalkan risiko kerusakan (karena katanya sensitif) dan apakah ada perbedaan signifikan dalam proses pemasangannya dibanding busi biasa yang perlu diperhatikan pemilik mobil atau montir?
Proses melepas dan memasang businya sendiri mirip dengan busi biasa, butuh kunci busi yang ukurannya pas. Yang beda adalah penanganannya. Ujung elektroda busi iridium itu sangat halus dan runcing, makanya dia sensitif banget sama benturan atau tekanan yang salah.
Jangan pernah coba mengatur celah busi iridium dengan paksa menggunakan feeler gauge atau alat lain seperti pada busi biasa, karena bisa merusak ujung iridiumnya yang rapuh itu. Celahnya sudah disetel presisi dari pabrik. Saat memasang, masukkan busi dengan tangan dulu untuk memastikan ulirnya masuk dengan benar, baru kencangkan pakai kunci busi dengan torsi yang direkomendasikan pabrikan.
Jangan terlalu kencang karena bisa merusak ulir di kepala silinder atau businya sendiri, dan jangan terlalu longgar karena bisa bocor kompresi. Karena sensitif ini, banyak yang memilih memasang busi iridium di bengkel tepercaya saja untuk memastikan penanganannya tepat dan dikencangkan dengan kunci torsi yang akurat.
5. Masa pakai busi iridium disebut bisa sampai 100.000 km, apakah angka itu benar-benar patokan pasti di semua kondisi? Faktor apa saja yang paling dominan bisa memperpendek atau mungkin memperpanjang umur busi iridium dari klaim tersebut?
Klaim masa pakai busi iridium sampai 100.000 kilometer itu memang bisa tercapai, tapi itu adalah perkiraan dalam kondisi ideal. Artinya, mobilnya rutin diservis, pakai bahan bakar berkualitas baik sesuai rekomendasi pabrikan, dan cara mengemudinya wajar, bukan yang agresif gas-rem mendadak terus-terusan.
Faktor yang paling dominan bisa bikin busi iridium lebih cepat aus dari klaim 100.000 km itu antara lain sering pakai bahan bakar berkualitas rendah yang meninggalkan banyak sisa pembakaran (kerak karbon), kondisi mesin yang tidak sehat (misalnya ada oli bocor masuk ruang bakar), atau rute perjalanan yang didominasi macet parah atau jarak pendek terus-menerus yang bikin busi nggak sempat mencapai suhu optimal untuk membersihkan diri.
Jadi, angka 100.000 km itu target, tapi tetap perlu pengecekan berkala (misalnya setiap servis) untuk memastikan kondisi busi kamu masih prima atau sudah menunjukkan tanda-tanda keausan. Kalau kondisinya sudah nggak bagus sebelum 100.000 km, ya sebaiknya diganti demi menjaga performa dan kesehatan mesin.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin