5 Cara Merawat Radiator Mobil Ini Bisa Cegah Overheating

Banyak Orang Yang Abai Karena Kurang Paham Cara Merawat Radiator Mobil Padahal Radiator Sangat Penting untuk Mencegah Overheating

Mengetahui cara merawat radiator mobil sangat penting bagi pemilik mobil. Karena overheating bisa terjadi ketika radiator kurang dirawat. Lantas bagaimana caranya?

Bagi pemilik mobil, overheating bisa menjadi hal yang sangat mengerikan. Apalagi jika mobil tiba-tiba mobil mogok karena overheating, padahal sedang ada janji temu.

Ternyata Cara Merawat Radiator Mobil Sangat Mudah

Jika mampu merawat radiator mobil dengan baik, maka secara otomatis mustahil ada resiko terjadinya overheating. Sayangnya masih banyak pemilik mobil yang belum mengetahui bagaimana memaintenance radiator mobil. Nah, untuk merawat komponen ini bisa dilakukan dengan cara merawat radiator mobil:

  1. Rawat Radiator dengan Pakai Coolant Berkualitas

    Coolant sangat penting di radiator mobil. Apalagi di dalam coolant ada zat-zat yang bisa mencegah radiator mengalami karat. Selain itu, coolant lebih cepat dingin, dan lebih tahan panas dibandingkan air biasa.

    Coolant yang Baik Dapat Menjaga Radiator Tetap Awet Karena Mengandung Anti Karat

    Sayangnya masih banyak pemilik mobil yang masih menggunakan air biasa sebagai pengisi radiator. Padahal air biasa bisa menyebabkan karat pada coolant. Selain itu, hasil pendinginan dari air biasa tidak sebaik coolant.

    Lihat Juga: Ciri Ciri Air Radiator Mobil Harus Diganti

  2. Gunakan Tutup Coolant Berklep Ganda

    Coolant bisa meluap dan luber dari tutup. Oleh sebab itu, sangat diperlukan tutup coolant yang memang handal. Dibutuhkan tutup radiator yang bisa menjalankan tugasnya sebagai penjaga dari tekanan di dalam ruang sirkulasi air dan juga sebagai pengatur aliran air dari dan dalam menuju tabung reservoir.

    Radiator Cap yang Bagus Dapat Mencegah Air Radiator Meluap Sehingga Sirkulasi Coolant Tetap Optimal

    Dengan tutup coolant canggih seperti spesifikasi kebutuhan di atas, maka akan mengurangi resiko air radiator berkurang karena meluap.

  3. Rajin Dibersihkan Merupakan Cara Merawat Radiator Mobil

    Radiator bisa kotor. Oleh sebab itu, radiator perlu diganti atau dibersihkan secara berkala. Selain mencegah terbentuknya karat yang bisa merusak. juga memastikan tidak ada kotoran yang bisa masuk dan mencemari coolant.

    Untuk Menjaga Radiator Tetap Awet Maka Pembersihan Radiator Wajib Dilakukan Secara Berkala

Selain ketiga hal di atas, radiator juga bisa dirawat dengan memeriksa tiap-tiap partnya apakah masih berfungsi normal atau tidak. Misalnya apakah kipasnya masih berputar dengan normal.

Wah ternyata cara merawat radiator mobil cukup mudah ya. Oleh karena itu, perawatan komponen ini jangan sampai diabaikan. Namun untuk mendapatkan perawatan lebih optimal, sangat disarankan untuk datang ke bengkel mobil yang memang menyediakan radiator maintenance.

Rawat Radiator Anda ke Dokter Mobil

Salah satu cara merawat radiator mobil lainnya yang bisa anda lakukan adalah dengan datang ke bengkel untuk melakukan service. Untuk anda yang ingin melakukan perawatan radiator, anda bisa datang ke bengkel Dokter Mobil.

FAQ Seputar Merawat Radiator Mobil

1. Apakah ada jenis coolant tertentu yang direkomendasikan untuk tipe atau merek mobil tertentu, dan mengapa demikian?

Memang benar, seringkali ada rekomendasi jenis coolant spesifik dari pabrikan mobil untuk kendaraannya. Ini bukan tanpa alasan, ya. Formulanya sangat bervariasi, ada yang berbahan dasar ethylene glycol atau propylene glycol, lengkap dengan aditif anti-korosi khusus yang dirancang agar cocok dengan material logam dan karet di sistem pendingin mobilmu.

Jika kamu sampai menggunakan coolant yang tidak sesuai, risikonya bisa muncul karat, endapan yang menyumbat, bahkan kerusakan pada segel atau komponen lain di sistem pendingin. Makanya, sangat disarankan untuk selalu melihat buku manual kendaraanmu dan ikuti saja rekomendasi dari pabrikan.

2. Langkah-langkah darurat apa yang harus segera dilakukan pengemudi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut?

Ketika mobil kamu tiba-tiba mengalami overheat, langkah paling penting adalah jangan panik dan segera menepi ke lokasi yang aman, lalu matikan mesin mobilmu. Jangan sekali-kali memaksakan mobil untuk terus berjalan karena itu justru akan memperparah kerusakan mesin.

Setelah berhenti, buka kap mesin agar panas bisa keluar lebih cepat. Tapi ingat baik-baik, jangan pernah langsung membuka tutup radiator saat mesin masih panas sekali karena uap dan cairan yang bertekanan tinggi itu sangat berbahaya.

Tunggu dulu sekitar 30 sampai 60 menit hingga mesin cukup dingin. Setelah dirasa aman, barulah kamu bisa memeriksa level cairan pendingin di tangki cadangan atau langsung di radiator. Jika memang kurang, tambahkan coolant yang sesuai atau air bersih. Jika masalahnya masih berlanjut atau kamu tidak yakin, sebaiknya segera panggil bantuan atau bawa mobil ke bengkel terdekat.

3. Bagaimana cara mengidentifikasi dengan tepat lokasi dan tingkat keparahan kebocoran pada radiator, dan apakah ada solusi sementara yang bisa dilakukan sebelum perbaikan permanen?

Untuk mengetahui adanya kebocoran pada radiator, kamu bisa perhatikan beberapa hal. Pertama, coba cek apakah level coolant di tabung reservoir berkurang drastis. Lalu, mungkin kamu akan mencium bau manis yang khas dari uap coolant yang panas, atau melihat tetesan cairan berwarna (bisa merah, hijau, atau biru, tergantung coolant yang kamu pakai) di bawah mobil.

Kadang juga bisa terlihat ada kerak berwarna yang menempel di sekitar sambungan selang atau kisi-kisi radiator. Indikator suhu mesin di dashboard yang naik turun tidak stabil juga bisa jadi tanda.

Nah, untuk solusi sementara sebelum kamu bisa ke bengkel, jika kebocorannya masih kecil, kamu bisa gunakan cairan radiator sealant. Cairan ini bisa dibeli di toko suku cadang mobil dan akan membantu menutup lubang kecil dari dalam sistem pendingin. Pastikan kamu membaca dan mengikuti petunjuk penggunaannya dengan teliti.

Alternatif lain yang lebih darurat dan hanya untuk kondisi terjepit adalah dengan mengoleskan sabun colek tebal-tebal pada area yang bocor dari luar setelah air radiator dikuras, lalu isi kembali dengan air biasa. Tapi perlu diingat, cara ini sangatlah sementara dan tujuannya hanya agar mobil bisa jalan sampai ke bengkel, karena penggunaan sabun colek bisa menimbulkan masalah lain di kemudian hari.

4. Seberapa sering radiator perlu dibersihkan secara profesional di bengkel, dibandingkan dengan pembersihan rutin yang bisa dilakukan sendiri?

Pembersihan atau pengurasan radiator yang dilakukan secara profesional di bengkel umumnya disarankan setiap 6 bulan sekali, atau paling tidak setahun sekali, bahkan ada juga yang merekomendasikan setiap 5.000 hingga 10.000 kilometer, ini tergantung dari kondisi mobil dan saran pabrikan. Tujuannya adalah untuk memastikan semua endapan dan kotoran yang menumpuk di dalam radiator bisa terbuang dengan sempurna.

Sementara itu, untuk perawatan rutin yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah, kamu bisa secara berkala memeriksa level dan kualitas coolant, serta menggantinya sesuai jadwal yang ada di buku manual kendaraan, biasanya setiap 2 hingga 5 tahun.

Selain itu, membersihkan bagian luar radiator dari tumpukan debu dan kotoran dengan sikat lembut atau semprotan udara bertekanan rendah juga penting. Lakukan ini secara rutin, apalagi setelah kamu berkendara di jalanan berdebu atau saat musim hujan, karena kotoran bisa menghalangi aliran udara dan menurunkan efektivitas pendinginan radiator.

5. Apa saja dampak jangka panjang pada komponen mobil lain jika perawatan radiator diabaikan secara konsisten, selain overheat langsung?

Jika kamu terus-menerus mengabaikan perawatan radiator, dampaknya bisa jauh lebih parah dan merugikan komponen mobil lainnya, bukan cuma sekadar overheat sesaat saja.

Ketika coolant kotor atau jumlahnya tidak cukup, mesin akan sering mengalami panas berlebih. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada bagian-bagian vital mesin seperti paking kepala silinder yang melengkung, blok mesin yang retak, atau bahkan piston bisa macet.

Tentu saja, semua kerusakan ini membutuhkan biaya perbaikan yang sangat besar, bahkan bisa sampai harus turun mesin. Selain itu, efisiensi bahan bakar mobilmu juga akan menurun karena mesin dipaksa bekerja lebih keras dalam kondisi suhu tinggi.

Penumpukan kerak dan korosi akibat coolant yang tidak pernah diganti juga akan merusak bagian dalam radiator itu sendiri, seperti tabung dan siripnya, sehingga kemampuannya dalam mendinginkan mesin akan terus menurun dan akhirnya bisa menyebabkan kebocoran atau penyumbatan.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021