Inilah Efek Bahaya Mesin Mobil Kemasukan Air

Inilah Efek Bahaya Mesin Mobil Kemasukan Air

Kendaraan bermotor, terutama mobil, menjadi alat transportasi utama bagi banyak orang. Namun, mesin mobil tidak selalu bekerja dengan sempurna.

Salah satu masalah yang sering terjadi pada mesin mobil adalah kemasukan air. Kemasukan air dapat mengakibatkan kerusakan serius pada mesin mobil.

Sebagai pemilik mobil, Anda harus waspada terhadap bahaya mesin mobil kemasukan air dan cara mengatasinya.

Efek Buruk Mesin Mobil Kemasukan Air

Kemasukan air pada mesin mobil bisa menjadi masalah yang sangat serius.

Mesin mobil adalah salah satu komponen penting pada kendaraan yang memerlukan perhatian dan perawatan yang teratur.

Jika terdapat masalah pada mesin mobil, maka akan berdampak pada kinerja mobil secara keseluruhan.

Ketika air masuk ke dalam mesin mobil, efek buruknya sangat terasa.

Hal ini bisa mengakibatkan berbagai masalah pada mesin mobil dan bahkan mempengaruhi keselamatan Anda.

Berikut ini adalah beberapa efek buruk mesin mobil kemasukan air yang perlu diwaspadai:

  1. Mesin Mobil Tidak Bisa Hidup

Kemasukan air ke dalam mesin mobil bisa mengganggu aktivitas pembakaran mesin. Hal ini dapat mengakibatkan mesin mobil tidak bisa hidup.

Jika ini terjadi, maka mobil tidak akan bisa digunakan dan perlu diperbaiki terlebih dahulu.

  1. Kerusakan pada Komponen Mesin

Kemasukan air juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin seperti piston, crankshaft, dan camshaft.

Komponen mesin ini sangat penting untuk menjalankan mesin mobil dengan baik.

Kerusakan pada komponen mesin ini dapat mengakibatkan mesin mobil berhenti bekerja dan membutuhkan perbaikan yang mahal.

  1. Penurunan Kinerja Mesin Mobil

Kemasukan air dapat mempengaruhi kinerja mesin mobil. Kinerja mesin dapat menurun karena adanya air yang mengganggu aliran udara dan bahan bakar.

Hal ini bisa mempengaruhi performa mobil dan bisa berdampak pada efisiensi bahan bakar.

Selain itu, kemasukan air juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem listrik mobil.

Kerusakan pada sistem listrik ini dapat mengakibatkan kelistrikan mobil terganggu dan berhenti bekerja.

  1. Berhentinya Mobil di Tengah Jalan

Jika kemasukan air sangat parah, maka mobil dapat berhenti bekerja di tengah jalan. Hal ini bisa sangat berbahaya terutama jika terjadi di jalan raya yang ramai.

Jika mobil berhenti di tengah jalan, maka akan ada kemungkinan kecelakaan yang bisa terjadi.

Selain itu, mobil yang berhenti di tengah jalan juga bisa menyebabkan kemacetan dan mengganggu lalu lintas.

  1. Biaya Perbaikan yang Mahal

Jika mesin mobil kemasukan air, perbaikannya bisa memakan biaya yang cukup besar tergantung pada kerusakan yang terjadi.

Jika kerusakan cukup parah, maka mesin mobil harus dibongkar dan komponen mesin yang rusak harus diganti.

Biaya perbaikan seperti ini bisa mencapai jutaan rupiah. Selain itu, biaya perbaikan yang mahal juga bisa mempengaruhi keuangan Anda.

  1. Kebocoran pada Sistem Pembuangan

Kemasukan air dapat mempengaruhi sistem pembuangan mobil.

Jika sistem pembuangan bocor, maka gas buang yang keluar dari mobil bisa membahayakan lingkungan dan juga kesehatan Anda.

Kebocoran pada sistem pembuangan juga bisa menyebabkan performa mesin mobil menurun dan mengurangi efisiensi bahan bakar.

Jika dibiarkan terus menerus, kebocoran pada sistem pembuangan dapat mengakibatkan kerusakan pada konverter katalitik yang memerlukan penggantian yang mahal.

  1. Karat pada Komponen Mesin

Kemasukan air juga dapat menyebabkan terbentuknya karat pada komponen mesin.

Air yang masuk ke dalam mesin mobil dapat menyebabkan bagian-bagian mesin yang terbuat dari logam menjadi berkarat.

Jika dibiarkan terus menerus, karat pada komponen mesin dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah dan memperpendek umur mesin mobil.

  1. Kematian Mesin secara Tiba-tiba

Jika air masuk ke dalam mesin mobil, maka dapat menyebabkan mesin mobil mati secara tiba-tiba.

Hal ini bisa sangat berbahaya terutama jika terjadi pada saat berkendara di jalan raya.

Kematian mesin secara tiba-tiba bisa menyebabkan kecelakaan yang serius dan membahayakan nyawa pengendara dan penumpang.

Baca Juga: 5 Penyebab Mesin Mobil Tiba Tiba Mati Saat Jalan yang Perlu Diketahui

Cara Mengatasi Mesin Mobil Kemasukan Air

Jika mesin mobil kemasukan air, perlu segera ditangani untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi mesin mobil kemasukan air:

  1. Jangan Menghidupkan Mesin Terlebih Dulu

Jika mesin mobil kemasukan air, jangan mencoba menghidupkan mesin mobil.

Jika Anda mencoba menghidupkan mesin mobil, Anda akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada mesin mobil.

Jangan mencoba untuk memperbaiki mesin mobil sendiri jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang mesin mobil.

  1. Ganti Komponen Mesin yang Rusak

Jika ada komponen mesin yang rusak akibat kemasukan air, maka komponen tersebut perlu diganti.

Bengkel mobil yang baik akan dapat memberikan saran tentang komponen mana yang harus diganti dan mengganti komponen mesin yang rusak dengan komponen yang baru dan sesuai dengan spesifikasi mobil.

  1. Pelindung Mesin Mobil

Selain melakukan perawatan secara berkala, Anda juga dapat menggunakan pelindung mesin mobil yang dirancang khusus untuk mencegah kemasukan air.

Pelindung mesin mobil ini dapat dipasang di bagian bawah mobil dan membantu melindungi mesin dari kemasukan air.

Pelindung mesin ini terbuat dari bahan yang tahan air dan mudah dipasang di bawah mobil.

  1. General Checkup di Dokter Mobil

Penting untuk melakukan pemeriksaan mobil secara menyeluruh karena mesin mobil yang kemasukan air dikhawatirkan dapat merembet pada kerusakan di komponen lainnya.

Pemeriksaan secara menyeluruh melalui General Checkup di Dokter Mobil juga bisa dilakukan.

Dalam pemeriksaan General Checkup, teknisi Dokter Mobil akan memeriksa semua komponen mobil dan menemukan apakah ada masalah yang perlu diperbaiki.

Pemeriksaan ini bisa membantu Anda mengetahui apakah ada masalah lain pada mobil Anda selain kemasukan air.

  1. Tune up Jet Clean di Dokter Mobil

Opsi solusi layanan tune up Jet Clean di Dokter Mobil bisa dipilih karena menggunakan peralatan canggih dan teknisi yang ahli dalam membersihkan komponen mesin yang terhubung di proses pembakaran.

Agar aktivitas pembakaran mesin yang terganggu akibat kemasukan air bisa diatasi karena air akan disedot hingga bersih.

Tune up Jet Clean di Dokter Mobil menggunakan teknologi yang canggih dan mampu membersihkan mesin mobil dari kotoran dan kerak yang menempel pada komponen mesin.

Prosedur tune up ini juga dapat membantu mengembalikan kinerja mesin mobil seperti semula.

Kesimpulan

Kemasukan air pada mesin mobil dapat mengakibatkan kerusakan serius pada mesin mobil dan dapat mempengaruhi kinerja mobil.

Anda harus selalu waspada dan memperhatikan kondisi jalan saat berkendara dan melakukan perawatan mesin secara berkala untuk menghindari kerusakan mesin mobil.

Jika mesin mobil kemasukan air, jangan mencoba untuk menghidupkan mesin mobil dan segera bawa mobil ke bengkel terdekat untuk diperbaiki.

FAQ Seputar Efek Bahaya Mesin Mobil Kemasukan Air

1. Bagaimana sebenarnya air bisa masuk ke dalam mesin mobil? Apakah ada jalur masuk spesifik seperti knalpot, air intake, atau bagian lain yang lebih rentan saat mobil melewati genangan air atau banjir?

Sebenarnya, ada beberapa jalur utama bagi air untuk menyusup ke dalam mesin mobil, terutama saat kamu melewati genangan air atau banjir yang cukup tinggi. Jalur yang paling sering menjadi biang keladi adalah saluran masuk udara (air intake).

Umumnya, posisi air intake ini bervariasi, ada yang di bagian atas dekat kap mesin, tapi banyak juga yang berada di posisi lebih rendah, bahkan dekat dengan bumper atau di dalam wheel well. Jika genangan air melebihi ketinggian air intake ini, mesin akan “menghisap” air bukannya udara untuk proses pembakaran.

Ini adalah penyebab paling umum terjadinya water hammer atau hidrolock, yaitu kondisi di mana air masuk ke ruang bakar dan karena air tidak bisa dikompresi, piston akan menabrak air tersebut dan bisa menyebabkan bengkoknya batang piston atau bahkan retaknya blok mesin.

Selain itu, meskipun jarang menyebabkan kerusakan internal separah air intake, air juga bisa masuk melalui sistem knalpot. Namun, karena sistem knalpot bekerja dengan tekanan gas buang, air cenderung lebih sulit masuk sampai ke ruang bakar dari jalur ini, kecuali mesin mati dan knalpot terendam sepenuhnya dalam waktu lama, lalu air merembes balik.

Air yang masuk ke knalpot biasanya lebih berisiko menyebabkan korosi atau kerusakan pada sensor oksigen (O2 sensor). Komponen lain seperti alternator atau kompresor AC yang terendam air juga bisa rusak meskipun tidak secara langsung merusak mesin.

2. Apa perbedaan penanganan jika air hanya masuk ke sistem knalpot atau filter udara, dibandingkan dengan air yang sudah masuk ke ruang bakar atau oli mesin? Apakah tingkat bahayanya sama dan penanganannya memerlukan langkah yang berbeda?

Jelas sekali ada perbedaan signifikan dalam tingkat bahaya dan penanganan antara air yang hanya masuk ke sistem knalpot atau filter udara, dengan air yang sudah masuk ke ruang bakar atau bercampur dengan oli mesin.

Jika air hanya membasahi filter udara atau masuk ke sistem knalpot (tapi tidak sampai ke mesin), tingkat bahayanya relatif lebih rendah. Filter udara yang basah tentu akan menghambat aliran udara, membuat mesin susah napas, dan bisa menyebabkan mobil mati mendadak.

Penanganannya cukup dengan mengganti filter udara yang basah dengan yang baru dan mengeluarkan air dari knalpot (biasanya dengan memposisikan mobil di tanjakan atau membiarkan air keluar secara alami). Kerusakan permanen pada mesin sangat kecil kemungkinannya terjadi.

Namun, jika air sudah masuk ke ruang bakar, seperti yang terjadi pada kasus hidrolock, ini adalah skenario yang paling fatal. Air yang tidak bisa dikompresi akan membuat piston menabrak cairan tersebut saat bergerak ke atas, menyebabkan batang piston bengkok, crankshaft rusak, atau bahkan blok mesin retak. Penanganannya jauh lebih kompleks dan mahal, melibatkan pembongkaran total mesin (turun mesin) untuk mengganti komponen yang rusak.

Sedangkan jika air bercampur dengan oli mesin, ini juga sangat berbahaya. Oli berfungsi sebagai pelumas dan pendingin. Ketika air bercampur, oli akan kehilangan kemampuan pelumasnya dan berubah menjadi emulsi kental seperti susu kocok (milkshake). Hal ini akan menyebabkan gesekan berlebihan antar komponen mesin, yang berujung pada keausan parah pada bearing, camshaft, atau crankshaft.

Penanganannya adalah dengan menguras seluruh oli mesin dan menggantinya dengan yang baru, seringkali perlu dilakukan beberapa kali pembilasan (flushing) untuk memastikan tidak ada sisa air yang tertinggal.

3. Apakah ada ciri-ciri atau suara tertentu dari mesin yang mengindikasikan air baru saja masuk ke dalamnya, sebelum kerusakan fatal terjadi? Atau, bagaimana cara mengetahui seberapa parah air telah merusak mesin tanpa harus membongkarnya?

Mengenali ciri-ciri awal mesin kemasukan air itu penting, tapi seringkali tidak mudah sebelum kerusakan serius terjadi. Jika air sudah masuk ke ruang bakar dan menyebabkan hidrolock, ciri paling jelas adalah mesin tiba-tiba mati mendadak dan tidak bisa distarter sama sekali, atau jika dipaksa starter, akan terdengar suara ‘klotok’ keras atau ‘jeglek’ yang tidak biasa, seolah ada yang tersangkut. Ini karena piston tidak bisa bergerak bebas.

Jika air bercampur dengan oli, kamu bisa melihat perubahan warna pada oli di dipstick menjadi putih keruh atau seperti susu cokelat. Asap knalpot juga mungkin akan terlihat lebih putih dari biasanya karena ada uap air yang ikut terbakar atau menguap.

Untuk mengetahui seberapa parah kerusakan tanpa membongkar mesin, langkah pertama yang bisa dilakukan mekanik adalah memeriksa kondisi oli melalui dipstick. Kemudian, mereka akan mencoba memutar crankshaft secara manual (bukan dengan starter) untuk melihat apakah ada hidrolock.

Jika terasa macet, ini indikasi kuat air ada di ruang bakar. Selanjutnya, bisa juga dilakukan pemeriksaan kompresi pada setiap silinder atau mengeluarkan busi untuk melihat apakah ada air yang keluar. Namun, untuk diagnosis yang akurat dan lengkap, terkadang memang diperlukan pembongkaran sebagian mesin.

4. Selain tidak menyalakan mesin, langkah pencegahan praktis apa yang bisa dilakukan pengemudi saat terpaksa melewati genangan air yang cukup tinggi? Apakah ada teknik mengemudi atau modifikasi sederhana yang bisa membantu mengurangi risiko masuknya air?

Selain tidak menyalakan mesin jika sudah terendam, ada beberapa langkah pencegahan praktis yang bisa kamu lakukan saat terpaksa melewati genangan air yang cukup tinggi:

Evaluasi Kedalaman Air: Sebelum masuk, usahakan untuk menilai kedalaman air. Jika genangan lebih tinggi dari setengah roda mobilmu, atau bahkan lebih tinggi dari posisi air intake atau knalpot, sangat disarankan untuk tidak melaluinya. Carilah jalur alternatif.

Jaga Kecepatan Rendah dan Stabil: Jika kamu harus melewati genangan, lakukan dengan kecepatan sangat rendah dan konstan (sekitar 5-10 km/jam). Hindari mengerem atau menambah gas secara mendadak. Tujuannya adalah untuk menciptakan gelombang di depan mobil yang akan mendorong air menjauhi air intake dan knalpot, serta mencegah cipratan air yang berlebihan masuk ke ruang mesin.

Jangan Berhenti di Tengah Genangan: Usahakan untuk tidak berhenti di tengah genangan air. Jika kamu mati mesin di tengah genangan, risiko air masuk ke knalpot atau bahkan ruang bakar menjadi lebih tinggi.

Matikan AC dan Sistem Kelistrikan Tidak Penting: Matikan AC dan perangkat elektronik lain yang tidak terlalu penting. Ini bisa mengurangi beban pada sistem kelistrikan dan mencegah korsleting jika ada bagian kelistrikan yang terendam.

Perhatikan Mobil di Depan: Jika ada mobil lain yang lewat, perhatikan bagaimana mereka melakukannya dan seberapa tinggi gelombang yang mereka ciptakan. Ini bisa memberimu gambaran.

Mengenai modifikasi, beberapa pemilik mobil, terutama mobil off-road, memasang snorkel yang meninggikan posisi air intake hingga di atas kap mesin atau bahkan setinggi atap. Modifikasi ini secara signifikan mengurangi risiko air masuk melalui air intake saat melewati genangan yang dalam. Namun, ini adalah modifikasi yang cukup ekstensif dan tidak praktis untuk mobil harian.

5. Berapa lama waktu maksimal yang dimiliki pemilik mobil untuk mengambil tindakan setelah mesin kemasukan air, sebelum kerusakan yang terjadi menjadi permanen dan sangat mahal untuk diperbaiki? Apakah ada “jendela waktu” tertentu untuk menyelamatkan mesin?

Soal waktu, sebenarnya tidak ada “jendela waktu” yang pasti dalam hitungan jam atau menit setelah mesin kemasukan air. Yang jelas, semakin cepat tindakan diambil, semakin besar peluang mesin bisa diselamatkan dari kerusakan permanen yang sangat mahal.

Begitu kamu menyadari mesin kemasukan air, hal yang paling krusial adalah JANGAN PERNAH MENCOBA MENYALAKAN ATAU MENGHIDUPKAN KEMBALI MESIN. Ini adalah kesalahan fatal yang seringkali menjadi penyebab utama kerusakan parah seperti hidrolock atau kerusakan internal lainnya. Jika mesin sudah mati karena kemasukan air, biarkan saja.

Tindakan terbaik adalah segera menderek mobil ke bengkel atau memanggil mekanik untuk melakukan penanganan di tempat. Membiarkan air terlalu lama di dalam mesin (terutama di ruang bakar atau bercampur oli) akan mempercepat proses karat atau korosi pada komponen-komponen logam yang rentan seperti dinding silinder, bearing, dan crankshaft. Selain itu,

jika air bercampur dengan oli, semakin lama dibiarkan, semakin sulit untuk membersihkan sisa-sisa emulsi oli-air sepenuhnya, yang bisa meninggalkan residu berbahaya. Jadi, bisa dibilang, jendela waktu itu adalah sesegera mungkin setelah insiden terjadi, untuk meminimalkan paparan air dan mencegah kerusakan sekunder.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021