6 Penyebab Suspensi Mobil Keras & Cara Mengatasinya

6 Penyebab Suspensi Mobil Keras & Cara Mengatasinya6 Penyebab Suspensi Mobil Keras & Cara Mengatasinya

Penyebab suspensi mobil keras dapat terjadi akibat berbagai faktor yang berbeda. Kondisi ini dapat membuat pengendara dan penumpang merasa tidak nyaman selama perjalanan, terutama jika harus melewati jalan berlubang atau tidak rata.

Selain itu, suspensi mobil yang keras juga dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan, yang bisa membahayakan keselamatan pengendara dan penumpang. Ketika suspensi mobil keras terjadi, ini bisa menyebabkan keausan lebih cepat pada komponen mobil seperti ban, per, dan pegas. Oleh karena itu, anda perlu untuk mengetahui penyebab suspensi mobil keras. Karean kalau dibiarkan begitu saja, kondisi ini tentu saja bisa memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.

6 Penyebab Suspensi Mobil Keras

Suspensi mobil yang keras dapat terjadi karena berbagai faktor yang berbeda. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kenyamanan, keamanan, dan kemampuan pengendalian kendaraan. Berikut ini adalah 6 penyebab suspensi mobil keras yang perlu diwaspadai:

1. Bantalan suspensi yang aus atau rusak: Bantalan suspensi yang aus atau rusak bisa menjadi salah satu penyebab suspensi mobil keras. Jika bantalan sudah tidak bisa menahan beban dengan baik, maka suspensi bisa menjadi kaku dan membuat mobil terasa keras saat melintasi jalan yang tidak rata.

2. Tekanan angin ban yang tidak sesuai: Tekanan angin ban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi juga bisa mempengaruhi kekerasan suspensi mobil. Tekanan angin yang tidak sesuai dapat mengubah tinggi kendaraan dan memberikan tekanan yang tidak merata pada suspensi.

3. Keausan atau kerusakan pada komponen suspensi: Per, pegas, atau komponen suspensi lainnya yang sudah aus atau rusak juga bisa menjadi penyebab suspensi mobil keras. Hal ini bisa terjadi karena usia kendaraan atau kurangnya perawatan yang tepat.

4. Kelebihan beban pada kendaraan: Kelebihan beban pada kendaraan juga bisa menjadi penyebab suspensi mobil keras. Kelebihan beban bisa mengakibatkan tekanan berlebih pada suspensi dan membuatnya lebih keras.

5. Perawatan dan penggantian komponen yang tidak tepat: Perawatan dan penggantian komponen yang tidak tepat juga bisa membuat suspensi mobil menjadi lebih keras. Misalnya, penggantian pegas yang tidak sesuai atau penggunaan suku cadang yang buruk.

6. Modifikasi suspensi yang tidak tepat: Modifikasi suspensi yang tidak tepat atau dilakukan oleh orang yang tidak terlatih juga bisa membuat suspensi mobil menjadi lebih keras. Modifikasi yang tidak sesuai dapat mengganggu keseimbangan kendaraan dan memperburuk kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Penyebab uspensi mobil keras bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk merawat suspensi mobil dengan baik dan melakukan pemeriksaan berkala pada bengkel atau mekanik yang terpercaya. Menjaga kondisi suspensi yang baik akan membantu meningkatkan kenyamanan, keselamatan, dan kemampuan pengendalian kendaraan.

BACA JUGA: 5 Cara Ganti Oli Mobil Baru, Mudah & Sesuai Kilometer

Cara Mengatasi Penyebab Suspensi Mobil Keras

Suspensi mobil yang keras bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan berdampak buruk pada kemampuan pengendalian kendaraan. Untuk mengatasi masalah ini, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Periksa dan ganti komponen suspensi yang rusak: Jika suspensi mobil keras disebabkan oleh komponen suspensi yang rusak, maka periksa dan ganti komponen yang bermasalah. Ganti bantalan suspensi yang sudah aus atau rusak, pegas, atau komponen lainnya yang sudah tidak berfungsi dengan baik.
  • Sesuaikan tekanan angin ban: Tekanan angin ban yang tidak sesuai dapat mempengaruhi tinggi kendaraan dan memberikan tekanan yang tidak merata pada suspensi. Pastikan untuk selalu mengikuti rekomendasi tekanan angin ban dari produsen kendaraan.
  • Lakukan perawatan yang tepat: Perawatan yang tepat dan berkala pada suspensi mobil akan membantu mencegah terjadinya masalah pada suspensi. Pastikan untuk selalu memeriksa kondisi suspensi dan mengganti komponen yang sudah aus atau rusak.
  • Hindari kelebihan beban: Kelebihan beban pada kendaraan juga bisa menjadi penyebab suspensi mobil keras. Pastikan untuk tidak melebihi kapasitas beban kendaraan dan hindari membawa barang yang berat di atas mobil.
  • Jangan lakukan modifikasi suspensi secara sembarangan: Modifikasi suspensi yang tidak tepat atau dilakukan oleh orang yang tidak terlatih juga bisa membuat suspensi mobil menjadi lebih keras. Hindari melakukan modifikasi suspensi sendiri dan pastikan untuk menggunakan suku cadang yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan.

Dalam mengatasi suspensi mobil yang keras, penting untuk memeriksa dan mengatasi penyebabnya. Pastikan untuk melakukan perawatan yang tepat pada suspensi dan segera ganti komponen yang sudah aus atau rusak. Dengan melakukan hal-hal tersebut, suspensi mobil akan kembali berfungsi dengan baik dan memberikan kenyamanan serta keselamatan saat berkendara.

Atasi Penyebab Suspensi Mobil Keras Pakai Domo Buffer Dokter Mobil !

Jika Anda mengalami suspensi mobil yang keras, Anda dapat mengatasi masalah ini dengan membawa mobil Anda ke Dokter Mobil. Dokter Mobil merupakan bengkel mobil yang menyediakan layanan perawatan dan perbaikan mobil dengan teknologi terkini dan mekanik yang ahli.

FAQ Seputar Suspensi Mobil Keras

1. Seberapa sering komponen suspensi mobil perlu diperiksa dan diganti?

Sebenarnya, tidak ada patokan waktu yang benar-benar pasti. Idealnya, pemeriksaan suspensi dilakukan setiap kali servis rutin mobil, biasanya setiap 10.000 kilometer atau 6 bulan sekali, mana yang lebih dulu tercapai.

Untuk penggantian komponen, ini sangat tergantung pada kondisi jalan yang sering kamu lalui dan gaya mengemudi. Misalnya, kalau kamu sering melewati jalan rusak atau membawa beban berat, komponen suspensi bisa lebih cepat aus.

Beberapa pabrikan mobil memberikan rekomendasi penggantian komponen suspensi pada jarak tempuh tertentu, misalnya shock absorber setiap 50.000 hingga 80.000 kilometer. Namun, ini hanyalah perkiraan dan kondisi aktual mobil kamu bisa berbeda.

2. Bagaimana cara mengetahui apakah modifikasi suspensi dilakukan dengan benar atau tidak?

Setelah modifikasi suspensi, kamu perlu merasakan langsung bagaimana mobil dikendarai. Kalau modifikasi dilakukan dengan benar, seharusnya pengendalian mobil tetap baik atau bahkan lebih baik dari sebelumnya. Mobil tetap stabil saat menikung, tidak limbung berlebihan, dan tetap nyaman dikendarai.

Perhatikan juga ketinggian mobil setelah modifikasi. Ketinggian yang tidak rata antara sisi kiri dan kanan atau antara depan dan belakang bisa menjadi indikasi pemasangan yang kurang tepat.

Selain itu, periksa juga apakah ada bunyi-bunyi aneh setelah modifikasi, seperti bunyi benturan atau gesekan yang tidak wajar. Ini bisa menandakan ada komponen yang tidak terpasang dengan benar atau ada bagian yang bergesekan.

Terakhir, pastikan spooring dan balancing roda sudah dilakukan setelah modifikasi suspensi.

3. Apa dampak jangka panjang dari suspensi mobil yang keras terhadap komponen mobil lainnya?

Suspensi yang terlalu keras bisa memberikan tekanan berlebih pada komponen lain mobil. Misalnya, bushing-bushing pada kaki-kaki mobil, seperti control arm dan stabilizer link, bisa lebih cepat aus atau rusak karena harus menahan kejutan yang lebih besar.

Selain itu, chassis mobil juga bisa menerima tekanan yang lebih besar, yang dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan keretakan atau perubahan struktur.

Komponen lain seperti ban juga bisa terpengaruh karena beban dan tekanan yang tidak merata akibat suspensi yang keras, sehingga bisa memperpendek usia pakai ban. Kenyamanan berkendara juga pasti akan menurun drastis, yang secara tidak langsung bisa mempengaruhi fokus pengemudi.

4. Apakah ada perbedaan penanganan suspensi keras pada jenis mobil yang berbeda (sedan, SUV, dll.)?

Tentu saja ada perbedaan. Setiap jenis mobil memiliki desain dan karakteristik suspensi yang berbeda sesuai dengan peruntukannya.

Sedan biasanya dirancang untuk kenyamanan dan pengendalian di jalan aspal, sementara SUV dirancang untuk lebih tangguh dan mampu melewati berbagai medan.

Penanganan suspensi keras pada sedan mungkin lebih fokus pada mengembalikan kenyamanan tanpa mengorbankan pengendalian. Sementara pada SUV, penanganannya bisa lebih kompleks karena perlu mempertimbangkan kemampuan off-road dan daya tahan.

Selain itu, bobot dan pusat gravitasi yang berbeda antara sedan dan SUV juga mempengaruhi bagaimana suspensi bekerja dan bagaimana masalah suspensi keras ditangani.

Jadi, solusi untuk suspensi keras pada sedan belum tentu cocok untuk SUV, dan begitu juga sebaliknya. Biasanya, bengkel yang berpengalaman akan memahami perbedaan ini dan memberikan solusi yang sesuai dengan jenis mobil kamu.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021