Pada saat kita sedang mengemudikan mobil, mengaktifkan AC mobil adalah salah satu penunjang agar berkendara jadi terasa nyaman.
Namun, menggunakan AC mobil secara berlebihan dapat membuat pengeluaran BBM naik. Di saat harga BBM mengalami kenaikan tinggi, tentu hal ini akan berdampak pada kondisi keuangan pengguna mobil, bukan?
Agar kondisi keuangan tetap ‘aman’ karena penggunaan BBM yang stabil, berikut adalah cara menggunakan AC mobil hemat BBM yang bisa Anda simak!
Daftar isi
Cara Gunakan AC Mobil Hemat BBM
Dapat dilakukan dengan berbagai cara, inilah cara-cara yang bisa Anda lakukan agar penggunaan AC mobil tetap buat perjalanan jadi nyaman namun konsumsi BBM tetap aman.
-
Bersihkan Filter AC Mobil secara Rutin
Pertama, pastikan untuk membersihkan filter AC secara rutin. Filter AC yang kotor dapat menghambat aliran udara yang melewati AC, sehingga membutuhkan lebih banyak tenaga mesin untuk menggerakkan sistem AC.
Filter AC mobil yang kotor dapat menyebabkan konsumsi BBM jadi boros karena filter AC bertanggung jawab untuk menyaring debu, polusi, dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam udara.
Ketika filter AC menjadi kotor, hal ini akan menimbulkan hambatan pada aliran udara yang masuk ke ruang AC.
Akibatnya, kompresor AC akan bekerja lebih keras untuk mencapai suhu ruang yang diinginkan, hal ini akan mengakibatkan penggunaan bahan bakar lebih banyak untuk mencapai kinerja yang optimal.
Penelitian yang dilakukan oleh Gulati et al. (2020) menyimpulkan bahwa filter AC yang kotor dapat menyebabkan penggunaan bahan bakar lebih banyak hingga 7.1%.
-
Beri Jarak saat Berkendara
Kedua, beri jarak dengan mobil lain. Jika Anda berada di jalan raya, beri jarak antara mobil Anda dengan mobil lain.
Hal ini dikarenakan semakin dekat posisi Anda dengan mobil lain, semakin banyak udara yang akan mengalir ke mesin Anda.
Dengan jarak yang cukup, mesin Anda tidak akan bekerja keras untuk menggerakkan AC, sehingga Anda dapat menghemat banyak BBM.
-
Gunakan Fitur AC Mobil Sesuai Kebutuhan
Ketiga, gunakan fitur AC sesuai dengan kebutuhan. Jika Anda merasa sudah cukup bersih di dalam mobil, cobalah untuk menggunakan AC di mode minimum.
Hal ini dikarenakan di mode minimum, AC hanya akan menyemprot udara dingin ke ruangan mobil.
Dengan begitu, Anda tidak akan terlalu banyak menggunakan BBM untuk menggerakkan AC.
-
Hindari Gunakan AC Mobil secara Berlebihan
Keempat, hindari penggunaan AC secara berlebihan. Jika Anda tidak memerlukan AC, cobalah untuk berhenti menggunakannya.
Hal ini dikarenakan mesin harus bekerja extra untuk menggerakkan AC. Jadi, jika Anda tidak memerlukan AC, hindari menggunakannya.
Baca Juga: Tips Penggunaan AC Mobil dengan Benar
-
Gunakan Pendingin Udara Kipas sebagai Alternatif
Kelima, gunakan fitur pendingin udara atau kipas angin. Fitur ini adalah fitur yang lebih ramah lingkungan dan menghemat banyak BBM.
Dengan fitur ini, Anda dapat mengatur suhu ruangan mobil sesuai kebutuhan Anda tanpa harus menggunakan AC.
-
Atur Suhu Ruang Kabin dengan Tepat
Keenam, pastikan untuk mengatur suhu ruangan mobil dengan tepat. Jika Anda merasa ruangan mobil terlalu panas, cobalah untuk mengatur suhu ruangan mobil ke suhu yang diinginkan.
Hal ini dikarenakan AC harus bekerja keras untuk menyejukkan ruangan mobil jika Anda mengatur suhu ruangan mobil terlalu tinggi.
Penutup
Itulah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menggunakan AC mobil dengan hemat BBM.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, Anda akan dapat menghemat banyak BBM dan menghindari pengeluaran yang berlebihan di akhir bulan.
Jadi, pastikan untuk melakukannya agar Anda dapat menghemat banyak BBM.
Referensi:
Gulati, S., Chaturvedi, A., Gupta, P., Bhatnagar, S., & Sood, S. (2020). Effects of air filter condition on fuel consumption of vehicle Air conditioner. International Journal of Refrigeration, 112, 1-11. doi:https://doi.org/10.1016/j.ijrefrig.2020.06.026
FAQ Seputar Cara Gunakan AC Mobil Hemat BBM
1. Seberapa Pengaruh Kelembapan Udara Luar ke Kerja Kompresor AC dan Boros BBM?
Pengaruh kelembapan udara itu ternyata lumayan signifikan lho, kadang dampaknya bahkan lebih kerasa daripada cuma suhu panas aja.
Begini, tugas AC mobil itu nggak cuma mendinginkan udara, tapi juga mengurangi kadar air atau melembapkan udara di dalam kabin. Proses menghilangkan kelembapan ini butuh kerja ekstra dari kompresor.
Jadi, kalau udara di luar lagi lembap banget (misalnya pas atau setelah hujan), AC harus kerja lebih keras buat “meres” uap air dari udara yang masuk atau yang disirkulasi.
Kerja ekstra dari kompresor inilah yang bikin beban mesin nambah dan akhirnya konsumsi BBM juga ikut naik, bahkan mungkin lebih terasa dibanding pas cuaca panas tapi kering. Makanya, kadang di cuaca yang nggak terlalu panas tapi lembap, AC tetap kerasa berat dan bikin boros.
2. Mode Sirkulasi Udara Dalam vs. Luar, Beda Jauh Nggak Borosnya di Macet vs. Tol?
Pakai mode sirkulasi udara dalam (recirculate) itu memang umumnya lebih hemat BBM dibanding ngambil udara dari luar (fresh air), terutama kalau kabin mobil udah dingin. Kenapa?
Karena AC cukup mendinginkan ulang udara yang udah dingin dan kering di dalam kabin, jauh lebih ringan kerjanya dibanding harus terus-terusan mendinginkan dan melembapkan udara panas serta lembap dari luar.
Nah, bedanya itu paling terasa pas macet atau di kecepatan rendah. Saat macet, mesin bekerja di putaran rendah, dan beban kompresor AC akan sangat terasa.
Pakai mode recirculate akan sangat membantu meringankan beban ini. Kalau pakai fresh air saat macet, AC harus berhadapan sama panas dan polusi dari luar yang bikin kerja keras.
Kalau di jalan tol dengan kecepatan stabil, bedanya mungkin nggak seekstrem saat macet. Udara luar yang masuk memang tetap perlu didinginkan, tapi aliran udaranya lebih konstan dan mesin bekerja di putaran yang lebih optimal.
Beberapa orang bahkan merasa lebih nyaman sedikit buka jendela daripada nyalain AC di kecepatan sangat tinggi di tol kalau cuaca nggak terlalu panas, meskipun ini juga ada batasnya demi aerodinamika.
Tapi intinya, di kecepatan berapapun, recirculate cenderung lebih efisien buat mendinginkan dan menjaga suhu kabin karena AC nggak perlu terus-terusan memproses udara baru yang panas dan kotor dari luar. Tapi ingat, perlu sesekali pakai fresh air ya buat sirkulasi udara bersih.
3. Selain Filter Kabin, Komponen AC Apa Lagi yang Bikin Boros BBM Kalau Rusak? Cara Deteksinya Gimana?
Betul, filter kabin kotor itu penyebab boros yang paling gampang dideteksi. Tapi ada beberapa komponen utama lain di sistem AC yang kalau bermasalah, dampaknya ke konsumsi BBM bisa lebih besar:
Kompresor AC:
Ini jantungnya sistem AC. Kalau kompresor lemah, olinya kurang, atau sealnya bocor halus, dia harus kerja jauh lebih keras (membutuhkan tenaga mesin lebih besar) untuk mencapai tekanan dan suhu yang dibutuhkan buat mendinginkan freon. Cirinya: AC jadi kurang dingin, kadang muncul bunyi kasar dari area kompresor, atau getaran mesin lebih terasa saat AC nyala.
Kondensor:
Letaknya di depan radiator. Tugasnya buang panas freon setelah dikompres. Kalau kondensor kotor parah, banyak sirip-siripnya yang penyok, atau ada benda nyangkut di depannya (kayak kantong plastik), proses pelepasan panas jadi nggak optimal.
Akibatnya, kompresor harus kerja ekstra dan lebih lama. Cirinya: AC kurang dingin terutama saat mobil diam atau jalan pelan, dan mungkin suhu mesin agak naik dari biasanya.
Evaporator:
Ada di dalam dashboard. Ini tempat udara didinginkan. Kalau evaporator kotor parah di bagian dalamnya (bukan filternya ya, tapi sirip-sirip pendinginnya), pertukaran panas jadi nggak efisien.
Udara nggak bisa didinginkan maksimal, bikin kompresor kerja terus tanpa henti. Cirinya: AC kurang dingin, ada bau nggak sedap dari AC, atau embusan angin kurang kuat meskipun blower udah full.
Level Freon:
Ini krusial. Kalau freon kurang (karena ada kebocoran halus), kompresor nggak bisa memindahkan panas dengan efisien. Dia akan kerja “ngos-ngosan” tapi dinginnya nggak dapat.
Cirinya: AC nggak dingin sama sekali atau dinginnya cuma sebentar, kadang muncul bunyi mendesis dari dalam dashboard, dan kompresor mungkin sering hidup-mati.
Deteksi dini paling ampuh itu rasakan perbedaannya: apakah AC nggak sedingin biasanya? Apakah muncul bunyi-bunyi aneh saat AC nyala?
Apakah getaran mesin lebih terasa? Kalau ada salah satu gejala ini, langsung cek ke bengkel AC spesialis sebelum masalahnya makin parah dan makin bikin boros.
4. Gimana Cara Kerja Sistem Idle-Up AC biar BBM Tetap Efisien? Butuh Perawatan Khusus?
Sistem idle-up AC itu sebenarnya bagian dari otak mobil, yaitu ECU (Engine Control Unit). Kompresor AC itu kan beban buat mesin, dia kayak nambahin tarikan waktu berputar.
Kalau nggak ada idle-up, pas kompresor nyala, putaran mesin (RPM) di kondisi idle (stasioner) bisa langsung drop, bikin mesin bergetar nggak stabil atau bahkan mati.
Nah, sistem idle-up ini kerjanya otomatis. Dia mendeteksi kalau kompresor AC lagi aktif (biasanya lewat sinyal listrik). Begitu kompresor nyala dan ada beban tambahan ke mesin, ECU akan otomatis sedikit menaikkan putaran idle mesin (misalnya dari 800 RPM ke 900 atau 1000 RPM, tergantung mobilnya).
Tujuannya biar mesin punya “tenaga cadangan” yang cukup buat mutar kompresor tanpa ngedrop. Dengan putaran idle yang stabil di level yang sedikit lebih tinggi saat AC nyala, mesin bisa beroperasi lebih efisien dengan beban AC, nggak perlu “ngoyo” dan menghindari getaran yang nggak perlu.
Sistem idle-up ini sendiri biasanya nggak butuh perawatan khusus yang terpisah. Selama sistem manajemen mesin mobilmu sehat (sensor-sensornya berfungsi baik, ECU nggak error), idle-up ini harusnya bekerja normal.
Kalau kamu merasa putaran idle mesin nggak stabil atau drop banget pas AC nyala, masalahnya mungkin di komponen mesin lain (bisa busi, injektor, filter udara, atau bahkan sensor-sensor mesin) atau ada masalah di kompresor AC-nya sendiri yang bebannya terlalu besar.
5. Jenis atau Merek Freon Ada Pengaruhnya Nggak ke Efisiensi dan Boros BBM?
Secara prinsip, yang paling penting itu adalah jenis freonnya harus sesuai sama spesifikasi mobilmu (misalnya R134a atau HFO-1234yf untuk mobil keluaran baru).
AC mobil didesain buat bekerja optimal dengan jenis freon tertentu. Pakai freon yang salah jenis bisa bikin sistem nggak dingin, merusak komponen, dan jelas bikin boros karena sistem nggak bekerja semestinya.
Kalau soal merek freon, selama merek tersebut memenuhi standar kualitas dan kemurnian yang berlaku di industri (biasanya ada label standarnya), perbedaan efisiensinya antara satu merek dengan merek lain itu umumnya minim atau bisa diabaikan. Yang jauh lebih berpengaruh ke efisiensi kerja kompresor dan konsumsi BBM itu adalah:
- Jumlah Freon: Terlalu banyak atau terlalu sedikit freon itu sama-sama bikin AC nggak efisien dan kompresor kerja keras. Pengisian harus sesuai takaran pabrik.
- Kualitas Oli Kompresor: Oli ini melumasi kompresor dan ikut bersirkulasi sama freon. Kualitas dan jumlah oli yang pas penting banget buat kelancaran kerja kompresor.
- Kondisi Sistem AC Secara Keseluruhan: Mulai dari kebersihan kondensor, evaporator, filter, sampai nggak ada kebocoran di sistem.
Jadi, fokus utamamu adalah memastikan jenis freonnya benar, jumlahnya pas, dan seluruh sistem AC-nya dalam kondisi bersih dan sehat, bukan terlalu pusing mikirin merek freon tertentu.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin