Dalam menjaga kesehatan aki mobil, tidak cukup hanya melakukan perawatan dan pengisian ulang secara teratur, namun juga harus memperhatikan masa kadaluarsa aki mobil.
Hal ini perlu diperhatikan karena aki yang sudah melewati masa kadaluarsanya bisa saja mengalami kerusakan dan bahkan bisa menyebabkan mobil mogok.
Oleh karena itu, mengetahui kapan aki mobil perlu diganti menjadi sangat penting. Dengan mengetahui masa kadaluarsa aki mobil, pemilik mobil dapat mengambil tindakan preventif dengan mengganti aki mobil secara tepat waktu sehingga dapat memastikan mobil selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan kapan saja.
Daftar isi
5 Cara Mengetahui Masa Kadaluarsa Aki Mobil
Aki mobil merupakan salah satu komponen penting dalam sistem listrik mobil. Aki berfungsi untuk memberikan daya listrik yang diperlukan untuk menghidupkan mesin mobil dan memasok daya untuk sistem elektronik lainnya.
Namun, aki mobil juga memiliki masa pakai atau masa kadaluarsa. Oleh karena itu, sebagai pemilik mobil, penting untuk mengetahui kapan aki mobil perlu diganti agar dapat menjaga kesehatan aki dan mobil. Berikut adalah lima cara untuk mengetahui masa kadaluarsa aki mobil.
1. Membaca Stiker Kadaluarsa
Stiker kadaluarsa biasanya terdapat pada aki mobil. Pada stiker tersebut terdapat informasi tentang tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa. Cara ini menjadi cara yang paling mudah dan cepat dalam mengetahui masa kadaluarsa aki mobil.
2. Menggunakan Voltmeter
Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik. Dalam hal ini, voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan aki mobil.
Tegangan yang rendah menunjukkan bahwa aki membutuhkan penggantian. Jika hasil pengukuran tegangan aki di bawah 12,2 volt pada suhu 27 derajat Celsius, maka aki membutuhkan penggantian.
3. Melakukan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan melihat tanda-tanda fisik pada aki mobil. Apabila aki terlihat bengkak atau mengalami pembengkakan, maka aki perlu diganti.
Selain itu, apabila aki mobil mengeluarkan bau yang tidak sedap, maka hal tersebut juga menunjukkan bahwa aki perlu diganti.
4. Mengamati Kinerja Mobil
Mengamati kinerja mobil juga bisa menjadi petunjuk bahwa aki mobil perlu diganti. Jika mesin mobil terasa berat saat dihidupkan atau membutuhkan waktu yang lama untuk hidup, maka hal tersebut menunjukkan bahwa aki mobil membutuhkan penggantian.
5. Menggunakan Aki Tester
Aki tester adalah alat yang digunakan untuk menguji kondisi aki mobil. Dalam hal ini, aki tester digunakan untuk mengukur kapasitas aki. Jika kapasitas aki kurang dari 50%, maka aki mobil perlu diganti.
BACA JUGA: 5 Cara Mengetahui Umur Aki Mobil & Kapan Waktu Gantinya
Mengetahui masa kadaluarsa aki mobil sangat penting untuk menjaga kesehatan aki dan mobil.
Terdapat lima cara untuk mengetahui masa kadaluarsa aki mobil, yaitu membaca stiker kadaluarsa, menggunakan voltmeter, melakukan pemeriksaan fisik, mengamati kinerja mobil, dan menggunakan aki tester.
Sebagai pemilik mobil, sebaiknya mengetahui cara-cara tersebut agar dapat melakukan tindakan preventif secara tepat waktu.
Berapa Lama Aki Harus di Ganti?
Masa pakai atau masa kadaluarsa aki mobil bervariasi tergantung pada merek dan tipe aki yang digunakan.
Umumnya, aki mobil mempunyai masa pakai sekitar 2 hingga 5 tahun tergantung pada faktor penggunaan dan perawatan yang dilakukan.
Namun, perlu diingat bahwa masa pakai aki tidak selalu sama dengan masa kadaluarsa yang tertera pada stiker pada aki tersebut.
Beberapa faktor yang mempengaruhi masa pakai aki mobil antara lain frekuensi penggunaan mobil, kondisi jalan yang dilalui, suhu lingkungan, perawatan berkala, dan tipe mobil.
Selain itu, perlu diingat bahwa jika aki mobil sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti bocor atau mengeluarkan bau yang tidak sedap, maka aki perlu segera diganti meskipun masa pakainya belum mencapai 2 tahun.
FAQ Seputar Mengetahui Masa Kadaluarsa Aki Mobil
1. Format kode produksi aki bisa berbeda-beda tergantung mereknya. Bisakah kamu memberikan contoh format kode produksi dari beberapa merek aki mobil populer di Indonesia dan bagaimana cara membacanya?
Betul sekali, format kode produksi aki memang beda-beda tiap merek. Berdasarkan informasi dari artikel sebelumnya, mari kita lihat contoh untuk dua merek populer:
GS Battery:
Kode produksi GS Battery biasanya terdiri dari 10 karakter. Dua karakter pertama menunjukkan kode pabrik, empat karakter berikutnya adalah tanggal produksi (bisa dalam format tahun-bulan-tanggal atau format lain tergantung kebijakan pabrik), dan empat karakter terakhir adalah nomor seri.
Contohnya, kalau ada kode seperti “GA240415XXXX”, “GA” mungkin kode pabrik, “240415” bisa jadi berarti tahun 2024, bulan April, tanggal 15, dan “XXXX” adalah nomor seri. Namun, format pastinya bisa berubah, jadi cara terbaik adalah mencari informasi spesifik dari GS Battery atau melihat buku panduan aki mereka.
Yuasa Battery:
Kode produksi Yuasa Battery umumnya terdiri dari 8 karakter. Dua karakter pertama menunjukkan kode pabrik, dua karakter berikutnya adalah tahun produksi, dua karakter selanjutnya adalah bulan produksi (biasanya angka 01-12), dan dua karakter terakhir adalah nomor seri.
Contohnya, kode “YB2405XX” bisa berarti “YB” adalah kode pabrik, “24” adalah tahun 2024, “05” adalah bulan Mei, dan “XX” adalah nomor seri. Lagi-lagi, detail format bisa berbeda, jadi sumber informasi terpercaya dari Yuasa sangat penting.
Sayangnya, tanpa melihat langsung berbagai merek aki yang beredar saat ini, sulit untuk memberikan contoh yang lebih lengkap. Biasanya, kamu bisa menemukan penjelasan cara membaca kode produksi ini di stiker atau label pada aki, atau di buku manualnya jika ada. Kalau masih bingung, jangan ragu untuk bertanya ke penjual aki saat kamu membeli.
2. Selain tanggal produksi, faktor-faktor lain seperti kondisi cuaca ekstrem, kebiasaan berkendara (jarak tempuh pendek seringkali), dan kualitas komponen kelistrikan mobil juga bisa mempengaruhi umur aki. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor ini terhadap masa pakai aki mobil?
Faktor-faktor ini punya pengaruh yang cukup signifikan terhadap masa pakai aki. Begini penjelasannya:
- Kondisi Cuaca Ekstrem: Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa memperpendek umur aki. Panas ekstrem bisa mempercepat reaksi kimia di dalam aki yang menyebabkan penguapan elektrolit dan korosi. Sementara itu, suhu dingin bisa mengurangi kemampuan aki untuk menghasilkan daya. Pengaruhnya bisa mengurangi masa pakai aki hingga 30% atau lebih, terutama jika sering terpapar suhu ekstrem.
- Kebiasaan Berkendara Jarak Tempuh Pendek: Perjalanan singkat seringkali tidak memberikan waktu yang cukup bagi alternator untuk mengisi ulang daya aki secara maksimal setelah digunakan untuk menghidupkan mesin. Akibatnya, aki bisa terus menerus dalam kondisi setengah kosong, yang lama kelamaan akan merusak sel-sel di dalamnya dan memperpendek umurnya. Pengaruhnya bisa sangat terasa, terutama jika sebagian besar perjalanan kamu di bawah 15-20 menit.
- Kualitas Komponen Kelistrikan Mobil: Jika ada masalah pada sistem kelistrikan mobil, seperti kebocoran arus (sering disebut parasitic drain), alternator yang tidak berfungsi dengan baik, atau regulator tegangan yang bermasalah, ini bisa membuat aki bekerja lebih keras atau tidak terisi dengan benar. Hal ini tentu saja akan mempercepat kerusakan aki. Pengaruhnya bisa sangat bervariasi tergantung seberapa parah masalah kelistrikannya, bahkan bisa membuat aki baru cepat soak.
Jadi, selain tanggal produksi, penting juga untuk memperhatikan faktor-faktor ini agar aki mobil kamu bisa awet.
3. Berapa nilai tegangan aki yang masih dianggap baik, dan pada nilai berapa sebaiknya aki segera diganti?
Untuk mengetahui kondisi aki dengan voltmeter, berikut adalah panduannya:
- Kondisi Baik: Saat mesin mobil mati dan tidak ada beban listrik (misalnya lampu atau AC mati), tegangan aki yang sehat biasanya berada di antara 12.4 hingga 12.7 volt. Jika tegangan berada dalam rentang ini, berarti aki kamu dalam kondisi yang baik dan terisi penuh.
- Perlu Diperhatikan/Diisi Ulang: Jika tegangan aki menunjukkan angka di antara 12.2 hingga 12.4 volt, ini menandakan aki dalam kondisi setengah terisi. Sebaiknya kamu segera mengisi ulang aki dengan cara menjalankan mobil dalam waktu yang cukup atau menggunakan charger aki.
- Sebaiknya Segera Diganti: Jika tegangan aki turun di bawah 12.2 volt, ini adalah indikasi kuat bahwa aki sudah lemah dan kemungkinan besar perlu segera diganti. Aki dengan tegangan di bawah angka ini biasanya akan kesulitan untuk menghidupkan mesin mobil, terutama saat kondisi dingin.
Selain itu, saat mesin mobil hidup, tegangan pengisian dari alternator yang baik biasanya berkisar antara 13.7 hingga 14.7 volt. Jika tegangan saat mesin hidup di luar rentang ini, ada kemungkinan masalah pada sistem pengisian mobil kamu.
4. Bagaimana cara yang tepat untuk merawat aki mobil agar bisa bertahan lebih lama dari perkiraan masa kadaluarsanya?
Merawat aki mobil dengan benar bisa membantu memperpanjang umurnya. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
- Periksa Kondisi Aki Secara Rutin: Lakukan pemeriksaan visual secara berkala. Pastikan tidak ada retakan atau kebocoran pada bodi aki. Untuk aki basah, periksa level air elektrolit dan tambahkan air suling jika kurang dari batas yang ditentukan.
- Jaga Terminal Aki Tetap Bersih: Korosi atau karat yang menumpuk di terminal aki bisa menghambat aliran listrik. Bersihkan terminal secara berkala menggunakan sikat kawat dan cairan pembersih khusus terminal aki. Setelah dibersihkan, oleskan sedikit grease atau vaselin untuk mencegah korosi muncul kembali.
- Pastikan Koneksi Kabel Kencang: Periksa apakah kabel-kabel yang terhubung ke terminal aki terpasang dengan kencang. Koneksi yang longgar bisa menyebabkan masalah pengisian dan pengosongan daya aki.
- Hindari Penggunaan Beban Listrik Berlebihan Saat Mesin Mati: Jangan menyalakan lampu, radio, atau perangkat elektronik lainnya terlalu lama saat mesin mobil tidak hidup. Ini bisa menguras daya aki dengan cepat.
- Lakukan Perjalanan yang Cukup Panjang Secara Teratur: Usahakan untuk melakukan perjalanan yang cukup panjang (minimal 30 menit) secara rutin agar alternator punya waktu yang cukup untuk mengisi ulang daya aki secara maksimal.
- Hindari Parkir Terlalu Lama di Bawah Sinar Matahari Langsung: Paparan panas berlebih bisa merusak aki. Jika memungkinkan, parkirkan mobil di tempat yang teduh.
- Periksa Sistem Pengisian Mobil: Pastikan alternator dan regulator tegangan mobil kamu berfungsi dengan baik. Jika ada masalah, segera perbaiki agar tidak merusak aki.
5. Apa risiko yang mungkin timbul jika tetap menggunakan aki mobil yang sudah melewati masa kadaluarsanya, meskipun mobil masih bisa dinyalakan?
Meskipun mobil masih bisa dinyalakan, menggunakan aki yang sudah melewati masa kadaluarsanya bisa menimbulkan beberapa risiko:
- Mogok Tiba-Tiba: Aki yang sudah tua performanya akan terus menurun. Ada kemungkinan besar mobil kamu akan mogok tiba-tiba, terutama di saat yang tidak kamu duga, seperti saat cuaca sangat dingin atau panas, atau saat kamu sedang terburu-buru.
- Performa Komponen Listrik Menurun: Aki yang lemah tidak bisa menyuplai daya listrik yang stabil ke komponen-komponen lain di mobil, seperti lampu yang jadi redup, klakson yang kurang nyaring, atau bahkan sistem elektronik lainnya yang bisa jadi tidak berfungsi dengan baik.
- Beban Lebih pada Alternator: Aki yang sudah tidak efisien akan membuat alternator bekerja lebih keras untuk terus mengisi daya. Hal ini bisa memperpendek umur alternator itu sendiri.
- Potensi Kerusakan Komponen Lain: Dalam beberapa kasus, aki yang sudah sangat lemah atau rusak bisa menyebabkan lonjakan tegangan yang berpotensi merusak komponen elektronik lain di mobil.
- Ketidaknyamanan dan Keamanan: Mogok di jalan tentu sangat tidak nyaman dan bahkan bisa membahayakan keselamatan kamu dan pengguna jalan lain, terutama jika terjadi di tempat yang ramai atau rawan.
Jadi, meskipun mobil masih bisa jalan, sebaiknya kamu tetap mengganti aki yang sudah melewati masa pakainya untuk menghindari risiko-risiko tersebut.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin