Pada kesempatan kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai perihal AC mobil bikin konsumsi BBM boros.
Sedangkan, untuk kamu yang penasaran dengan perihal konsumsi BBM bisa langsung saja simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Apakah AC mobil berpengaruh pada bensin?
AC mobil menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh para pemilik mobil.
Fungsi dari AC mobil adalah membuat dalam kabin dingin atau tidak kepanasan.
Selain itu, dengan kondisi kabin yang dingin bisa memberikan kenyamanan pada pengemudi maupun penumpang di saat berkendara.
Sampai dengan saat ini masih ada satu pertanyaan yang sering muncul, yaitu apakah AC mobil menggunakan bensin?
Daftar isi
Penyebab AC Mobil Bikin Konsumsi BBM Boros
Adanya kasus AC mobil bikin boros bensin memang banyak terjadi.
Nah, inilah beberapa penyebab mengapa AC mobil bikin boros bensin:
-
Menyalakan AC Dalam Waktu yang Terlalu Lama
Penyebab utama konsumsi BBM boros adalah penggunaan AC mobil dengan jangka waktu yang lama.
Selain itu, apakah AC boros bensin?
Hal tersebut bisa terjadi karena mesin mobil menjadi panas dan membuat kinerja AC lebih keras lagi.
Pada saat kamu menggunakan mobil dengan jangka yang lama, seharusnya bisa berhenti sejenak supaya mesin tidak terlalu panas.
Mengistirahatkan mobil kini menjadi salah satu cara supaya kompresor AC mobil bisa bekerja lebih ringan.
Selain itu, dengan hal tersebut juga bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit lagi.
-
Komponen AC Mengalami Kebocoran
Akibat pada komponen AC mobil yang bocor ini bisa membuat tarikan mesin mobil menjadi lebih berat lagi.
Paling parahnya lagi dengan hal tersebut bisa membuat konsumsi BBM semakin boros.
Untuk mengatasi AC mobil bikin konsumsi BBM boros bisa dilakukan dengan membersihkan secara rutin pada semua komponen mobil.
Paling tidak, untuk perawatan mobil yang dapat dilakukan kurang lebih 2 minggu sekali.
Baca Juga: Cara Memperbaiki Evaporator AC Bocor Paling Tepat
Tips Mengatasi AC Mobil Bikin Konsumsi BBM Boros
Setelah mengerti penyebab dari ac mobil bikin konsumsi bbm boros, maka untuk selanjutnya kamu harus paham mengenai cara mengatasi permasalahan tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
-
Mengurangi Kinerja Pada Kompresor AC
Cara pertama untuk mengatasi ac mobil bikin konsumsi bbm boros adalah mengurangi kinerja pada komponen kompresor AC. Pada saat melakukan hal yang satu ini bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa cara. Untuk langkah lain yang dapat dilakukan pada tips kali ini adalah:
-
- Memanfaatkan cuaca panas atau terik.
- Menggunakan blower dengan tingkat yang rendah.
- Menaikkan suhu AC mobil di saat kondisi kabin sudah dingin.
Dengan mengurangi kinerja pada sebuah kompresor AC, kamu bisa meminimalisir konsumsi BBM.
Pada saat memanfaatkan angin, kamu juga bisa membuat sirkulasi udara di dalam kabin mobil menjadi lebih baik dan segar.
-
Membuka Jendela Sebelum Menyalakan AC Mobil
Tips supaya mengatasi AC mobil bikin konsumsi bbm boros adalah membuka terlebih dahulu. Pada cara yang satu ini bertujuan untuk membantu dalam mengeluarkan udara panas yang ada di dalam kabin.
Dengan cara atau tips kali ini bisa membuat udara di dalam kabin bisa menjadi sejuk lagi. Paling terpentingnya lagi pada saat menggunakan cara tersebut adalah bisa meringankan kinerja dari komponen AC tersebut.
-
Service AC Mobil Secara Rutin
Pada tips agar mengatasi AC mobil tidak bikin konsumsi bbm boros kali ini masih banyak diabaikan oleh kalangan masyarakat, khususnya para pemilik mobil. Tanpa disadari, pada saat melakukan service mobil secara rutin bisa meminimalisir konsumsi bbm.
Apabila ada komponen yang mengalami kebocoran, maka sesegera mungkin untuk melakukan perbaikan.
Sehingga, dengan hal tersebut bisa membuat kinerja AC mobil tetap optimal.
Minimnya performa akibat terjadinya kerusakan pada salah satu komponen ini dapat membuat konsumsi BBM semakin besar.
Artinya, dengan hal tersebut juga bisa membuat kinerja mesin mobil menjadi berat.
Dengan melakukan service mobil secara rutin ini dapat memberikan kinerja AC mobil berjalan lebih optimal lagi. Bahkan, cara tersebut bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit lagi.
Mengetahui AC Mobil Bikin Konsumsi BBM Boros
Mobil yang mempunyai tingkat konsumsi BBM boros membuat para pemiliknya enggan untuk menggunakan mobil tersebut.
Maka dari itu, disaat konsumsi bbm yang berlebih ini bisa melakukan analisis terlebih dahulu.
Sehingga, dengan analisis ini bisa mengerti apa penyebab kenapa konsumsi BBM bisa boros.
Disaat terjadi kesalahan pada salah satu komponen mobil, kamu bisa langsung saja melakukan berkunjung pada bengkel terdekat.
Pada saat memilih bengkel mobil tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Paling tidak sebelum melakukan perbaikan, kamu bisa riset kecil-kecilan terlebih dahulu.
Maka dari itu, dengan hal tersebut bisa membuat membedakan mana bengkel yang baik atau tidak.
Apalagi pada era seperti sekarang ini banyak sekali macam-macam bengkel mobil yang bermunculan.
Akan tetapi, tidak semua bengkel tersebut bisa mengatasi permasalahan AC mobil bikin konsumsi bbm boros.
Untuk permasalahan pemilihan bengkel kini bukan menjadi salah satu permasalahan yang krusial.
Ada salah satu bengkel mobil yang dapat mengatasi permasalahan AC mobil bikin konsumsi bbm boros yaitu Dokter Mobil.
FAQ Seputar Mengapa AC Mobil Bikin Konsumsi BBM Boros
1. Seberapa besar peningkatan konsumsi BBM yang spesifik (dalam persentase atau liter/km) ketika AC dinyalakan dibandingkan saat tidak dinyalakan pada kondisi berkendara yang berbeda (misal: macet vs. lancar di tol)?
Soal angka pasti peningkatan konsumsi BBM saat AC nyala, ini memang agak tricky karena banyak banget faktor yang memengaruhi. Artikel diatas menjelaskan prinsipnya, yaitu karena kompresor AC butuh tenaga dari mesin mobil, otomatis beban mesin jadi bertambah dan butuh lebih banyak bensin.
Secara umum, nyalain AC itu bisa meningkatkan konsumsi BBM sekitar 10% hingga 20%. Nah, angkanya bisa beda-beda tergantung kondisi. Saat macet, mesin mobil kan putarannya rendah, tapi kompresor AC tetap bekerja keras untuk mendinginkan kabin.
Beban AC di sini jadi terasa lebih signifikan dibandingkan total beban mesin, makanya peningkatan persentase borosnya bisa terasa lebih besar.
Kalau di jalan tol dengan kecepatan konstan dan putaran mesin stabil, beban tambahan dari AC mungkin tidak terasa seboros saat macet jika dilihat dari persentase total konsumsi BBM.
Namun, tetap saja ada beban ekstra yang bikin konsumsi BBM sedikit lebih tinggi dibanding tanpa AC sama sekali.
Nggak ada angka liter per kilometer yang baku karena tiap mobil beda-beda efisiensi mesin dan sistem AC-nya, ditambah lagi faktor luar seperti suhu udara dan gaya mengemudi kamu. Intinya, AC itu menambah beban, dan beban itu diterjemahkan jadi konsumsi BBM ekstra.
2. Selain servis rutin, perawatan mandiri apa saja yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk menjaga efisiensi kerja sistem AC agar tidak terlalu membebani mesin dan membuat boros BBM?
Servis rutin itu penting banget buat mastiin semua komponen AC bekerja optimal, kayak freon cukup, kompresor sehat, dan nggak ada kebocoran. Tapi ada kok beberapa hal simpel yang bisa kamu lakukan sendiri di luar jadwal servis:
Bersihkan filter kabin (filter AC) secara berkala. Ini yang paling gampang. Filter yang kotor menghambat aliran udara dingin, bikin blower dan kompresor kerja ekstra keras.
Ganti atau bersihkan filter ini (kalau jenisnya bisa dibersihkan) sesuai rekomendasi pabrikan atau lebih sering kalau area kamu banyak debu. Udara bersih bikin AC lebih cepat dingin dan kerjanya ringan.
Pastikan kisi-kisi di depan kondensor (ada di depan radiator mobil) bersih dari daun atau kotoran. Kondensor ini tugasnya melepas panas dari freon. Kalau kotor, proses pelepasan panas nggak efisien, bikin kompresor kerja lebih lama dan berat.
Manfaatkan mode sirkulasi udara (recirculation). Saat pertama nyalain AC, terutama kalau mobil panas banget habis parkir di bawah matahari, buka dulu jendela sebentar buat buang udara panas.
Setelah itu, nyalakan AC dengan mode fresh air sebentar, lalu segera pindah ke mode recirculation. Mode ini mendinginkan udara di dalam kabin aja, jadi kerja kompresor lebih ringan dibanding harus mendinginkan udara panas dari luar terus-menerus.
Kalau sudah dingin, boleh sesekali ganti ke fresh air untuk sirkulasi udara, tapi recirculation lebih efektif untuk mempertahankan suhu dingin.
3. Apakah ada perbedaan signifikan dalam dampak konsumsi BBM antara menggunakan suhu AC paling dingin dengan suhu yang lebih moderat, dan bagaimana cara menemukan pengaturan suhu yang optimal untuk efisiensi?
Ya, ada perbedaan dampaknya. Mengatur suhu AC ke paling dingin (suhu terendah) itu memaksa kompresor AC untuk bekerja terus-menerus pada beban maksimal demi mencapai suhu target yang sangat rendah.
Ini jelas membutuhkan tenaga mesin yang lebih besar dan waktu kerja kompresor yang lebih lama, sehingga konsumsi BBM ikut meningkat drastis.
Menggunakan suhu yang lebih moderat, misalnya di sekitar 22-24 derajat Celsius, membuat kompresor bekerja sampai suhu tersebut tercapai di dalam kabin, lalu kompresor bisa beristirahat (cycling off) sampai suhu kabin naik lagi. Siklus kerja yang tidak terus-menerus ini mengurangi beban pada mesin, sehingga konsumsi BBM jadi lebih hemat.
Cara menemukan pengaturan suhu yang optimal untuk efisiensi adalah mencari titik nyaman buat kamu yang memungkinkan kompresor AC untuk sesekali “ngaso” atau mati sementara. Biasanya suhu ideal itu nggak perlu sampai menggigil kedinginan.
Mulai dari suhu moderat dan turunkan sedikit demi sedikit sampai kamu merasa nyaman, tapi perhatikan apakah kompresor masih sering mati-nyala (pertanda suhu target tercapai dan sistem menjaga suhu).
Kalau disetel paling dingin biasanya kompresor jarang mati sampai tujuan. Kuncinya, setel suhu senyaman mungkin tanpa harus memaksa AC bekerja maksimal terus-terusan.
4. Bagaimana pengaruh kecepatan kipas (blower) AC terhadap konsumsi BBM? Apakah menggunakan kecepatan maksimal jauh lebih boros dibandingkan kecepatan rendah atau sedang?
Kecepatan kipas (blower) AC memang punya pengaruh, meskipun nggak sebesar pengaruh kerja kompresor. Kipas ini digerakkan oleh motor listrik, dan motor listrik ini mengambil daya dari alternator mobil. Alternator sendiri bekerja dengan membebani putaran mesin.
Jadi, semakin tinggi kecepatan kipas, semakin besar daya listrik yang dibutuhkan, semakin berat beban alternator pada mesin, dan akhirnya sedikit banyak menambah konsumsi BBM.
Menggunakan kecepatan maksimal pasti membutuhkan daya listrik lebih besar dibanding kecepatan rendah atau sedang. Dampaknya mungkin tidak langsung bikin boros BBM secara signifikan per liter/km, tapi beban listrik yang meningkat ini tetap berkontribusi pada total konsumsi bahan bakar.
Selain itu, kadang menyalakan blower maksimal dari awal saat kabin masih panas bisa membuat kompresor juga bekerja lebih keras di awal untuk cepat mendinginkan udara yang dialirkan kipas kencang.
Jadi, menggunakan kecepatan rendah atau sedang setelah kabin cukup dingin itu lebih efisien secara kelistrikan dan sedikit banyak membantu menghemat BBM. Kecepatan tinggi lebih baik dipakai di awal untuk mempercepat pendinginan, lalu turunkan kecepatannya setelah suhu mulai nyaman.
5. Untuk mobil modern dengan fitur AC otomatis (climate control), apakah sistem ini secara inheren lebih efisien dalam penggunaan BBM dibandingkan AC manual, dan ada tips khusus dalam penggunaannya agar hemat BBM?
Secara prinsip kerja, AC otomatis (climate control) punya potensi untuk lebih efisien dibandingkan AC manual, meskipun tidak selalu perbedaannya sangat besar. Kenapa bisa begitu?
Karena sistem otomatis dilengkapi sensor suhu dan komputer yang mengatur kerja kompresor, kecepatan kipas, dan arah semburan udara secara lebih cerdas untuk mempertahankan suhu target yang kamu setel.
Pada AC manual, kamu yang mengatur sendiri kecepatan kipas dan seberapa dingin putaran knob-nya. Seringkali pengguna AC manual menyetel suhu terlalu dingin dan kipas terlalu kencang secara konstan, membuat kompresor bekerja keras terus.
Sementara AC otomatis akan menyesuaikan kerjanya. Saat kabin panas, kompresor dan kipas mungkin bekerja maksimal.
Tapi begitu mendekati suhu target, sistem akan mengurangi kerja kompresor (bahkan mematikannya jika memungkinkan) dan menurunkan kecepatan kipas secara bertahap untuk menjaga suhu.
Regulasi yang lebih presisi ini bisa mengurangi siklus kerja berat kompresor yang notabene paling bikin boros BBM.
Tips khusus penggunaan AC otomatis agar hemat BBM:
- Setel suhu yang realistis dan nyaman. Jangan setel terlalu rendah (misal di bawah 20 derajat Celsius) jika suhu luar sangat panas. Pilih suhu di kisaran 22-24 derajat Celsius yang nyaman. Biarkan sistem bekerja mencapai dan mempertahankan suhu itu.
- Jangan terlalu sering mengubah-ubah setting suhu. Biarkan sistem bekerja otomatis. Setiap kali kamu mengubah suhu secara drastis, sistem akan bekerja keras lagi untuk mencapai target baru.
- Manfaatkan tombol “Auto”. Biarkan sistem mengatur kecepatan kipas dan sirkulasi udara secara otomatis berdasarkan kondisi kabin. Ini seringkali lebih efisien daripada kamu mengatur kipas secara manual di kecepatan tinggi terus.
- Sama seperti AC manual, jika mobil sangat panas setelah parkir, buka jendela sebentar sebelum menyalakan AC otomatis. Biarkan udara panas keluar dulu secara natural. Ini membantu AC mencapai suhu target lebih cepat dengan kerja yang tidak terlalu berat di awal.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin