Anda lagi ingin belajar mobil matic tapi bingung langkah awal mana yang perlu dilakukan?
Mobil matic memang menawarkan keunggulan yang lebih ‘simpel’ pengoperasiannya jika dibandingkan dengan mobil manual.
Tapi masih banyak yang belum paham dalam mengemudi mobil matic dan butuh belajar mobil matic.
Jika Anda adalah salah satu orang yang lagi bingung untuk belajar mobil matic, wajib simak artikel selengkapnya di sini!
Daftar isi
Cara Belajar Mobil Matic
Jika Anda ingin coba belajar mobil matic untuk bisa mengendarakannya dengan baik, berikut ini cara belajar mobil matic yang bisa Anda praktikkan:
Berikut adalah langkah-langkah belajar mengemudi mobil matic dengan detail dan lengkap:
-
Posisi Tuas dalam Kondisi P (Parkir)
Sebelum menghidupkan mesin mobil matic saat belajar mobil matic, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa tuas transmisi berada dalam posisi N (Normal) atau P (Parking).
Ini adalah tahap dasar yang sering diabaikan oleh pemula.
Mengapa ini penting?
Karena mobil matic biasanya hanya dapat dinyalakan ketika tuas transmisinya berada dalam posisi N atau P.
Jika tuas berada dalam posisi R (Reverse/mundur) atau D (Drive/maju), mesin tidak akan bisa dinyalakan.
Ini adalah fitur keamanan yang dirancang untuk mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan.
Setelah Anda memastikan posisi tuasnya benar, langkah selanjutnya adalah memasukkan kunci ke dalam lubang kunci.
Tunggu sejenak hingga semua indikator di dashboard menyala dan jarum-jarum indikator berputar.
Beberapa mobil matic modern bahkan mengeluarkan suara sebagai tanda bahwa sistem kelistrikan sudah aktif.
Setelah semua tanda ini muncul, putar kunci ke posisi start untuk menghidupkan mesin.
-
Tidak Langsung Menghidupkan Mesin
Proses menghidupkan mesin pada mobil matic harus dilakukan dengan hati-hati.
Setelah memasukkan kunci ke dalam lubang kunci, tunggu sampai semua indikator sudah menyala dan jarum-jarum pun berputar untuk belajar mobil matic.
Ini adalah tahap penting karena mengindikasikan bahwa sistem kelistrikan mobil telah siap untuk diaktifkan.
Beberapa mobil matic bahkan memiliki fitur suara yang memberi tahu Anda bahwa mobil siap untuk dinyalakan.
Pastikan untuk tidak tergesa-gesa pada tahap ini.
Setelah semua indikator menyala, putar kunci ke posisi start dengan perlahan. Mesin akan mulai berputar, dan mobil Anda siap untuk digunakan.
Proses ini perlu dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan pada komponen mesin dan sistem mobil Anda.
Jangan pernah memutar kunci secara paksa atau terburu-buru, karena hal itu dapat merusak sistem kelistrikan.
-
Injak Rem saat Distarter
Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika Anda akan menyalakan mesin mobil matic adalah penggunaan pedal rem.
Beberapa mobil matic mengharuskan Anda untuk menginjak pedal rem sebelum mesin dapat dinyalakan.
Ini adalah tindakan keamanan tambahan yang dirancang untuk menghindari mobil bergerak secara tiba-tiba saat mesin dinyalakan.
Menginjak pedal rem sebelum menyalakan mesin saat belajar mobil matic adalah langkah yang sederhana namun penting.
Ini akan membantu Anda memegang kendali atas mobil Anda sejak awal.
Jangan pernah mengabaikan langkah ini, terutama jika Anda baru pertama kali mengendarai mobil matic.
Memahami dan mengikuti prosedur ini akan membantu Anda menjaga keselamatan Anda dan orang lain di sekitar Anda saat memulai perjalanan.
-
Menekan Rem saat Memindahkan Tuas
Setelah mesin mobil matic berhasil dinyalakan, langkah belajar mobil matic selanjutnya adalah memindahkan tuas transmisi ke posisi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Umumnya, Anda akan memindahkannya ke posisi R (Reverse/mundur) atau D (Drive/maju) dari posisi awal N (Normal) atau P (Parking).
Penting untuk diingat bahwa saat memindahkan tuas, Anda harus tetap menekan pedal rem. Mengapa ini penting?
Karena menekan pedal rem saat memindahkan tuas adalah tindakan keamanan yang dapat mencegah mobil bergerak secara tiba-tiba.
Prosedur ini juga melibatkan pemahaman tentang tata letak tuas transmisi dan perasaan untuk setiap posisi tuas.
Pastikan Anda telah memahami dengan baik tanda-tanda dan indikator pada tuas transmisi mobil Anda.
Ini akan membantu Anda menghindari kesalahan yang dapat merusak transmisi dan mesin mobil Anda.
Jadi, selalu ingat untuk menjaga keamanan dengan menekan pedal rem saat memindahkan tuas transmisi.
-
Memahami Fungsi Tuas Transmisi
Tuas transmisi adalah kendali utama dalam mobil matic Anda.
Meskipun pengaturan transmisi pada mobil matic umumnya terdiri dari D (Drive/maju), P (Parking), M (Mode Manual), N (Neutral/normal), dan R (Reverse/mundur), tidak semua mobil matic memiliki pengaturan yang sama.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami fungsi-fungsi dasar pada tuas transmisi mobil Anda saat belajar mobil matic.
Posisi D digunakan untuk berkendara maju, sedangkan posisi R digunakan untuk mundur.
Posisi P adalah untuk parkir, sedangkan posisi N adalah netral atau normal.
Beberapa mobil matic juga memiliki mode manual (M) yang memungkinkan Anda mengontrol perubahan gigi secara manual.
Untuk menghindari kebingungan dan penggunaan yang tidak tepat, luangkan waktu untuk memahami fungsi masing-masing posisi pada tuas transmisi mobil Anda.
-
Aplikasikan Mode Berkendara
Terakhir, setelah Anda memahami seluruh proses di atas, saatnya untuk fokus pada mode berkendara saat belajar mobil matic.
Mobil matic modern sering dilengkapi dengan fitur riding mode atau mode berkendara yang dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi jalan dan preferensi pengemudi.
Mode ini dapat memengaruhi respons mesin, transmisi, dan suspensi mobil Anda.
Penting untuk memahami cara mengaktifkan dan mengoperasikan mode berkendara ini.
Mode berkendara yang tepat dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan Anda, terutama dalam situasi berbeda seperti berkendara dalam lalu lintas padat atau melalui jalan berliku.
Selalu baca panduan pengguna mobil Anda untuk memahami bagaimana mode berkendara berfungsi dan kapan sebaiknya menggunakannya.
Pastikan Paham Selalu Kondisi Mobil Anda dengan Service Mobil di Dokter Mobil!
Selain belajar mobil matic, pastikan juga Anda memahami bagaimana kondisi mobil yang baik. Sehingga jika mobil alami permasalahan, Anda tak akan merasa ‘shock’ dan bisa menanganinya dengan tepat.
Agar lebih ‘aman’, pastikan percayakannya pada bengkel mobil terbaik dari Dokter Mobil.
Sebagai pionir bengkel mobil bersertifikasi ISO di Indonesia, Dokter Mobil punya sejumlah keunggulan yang beda dari bengkel lainnya, seperti:
Pilihan service dan produk dari Dokter Mobil pun begitu beragam untuk tuntaskan berbagai permasalahan mobil, seperti:
Tertarik untuk coba?
Pastikan dapatkan promo-promo terbaru yang sering hadir dengan hubungi dan kunjungi langsung cabang-cabang Dokter Mobil terdekat dengan cara klik tombol di bawah ini!
FAQ Seputar Cara Belajar Mobil Matic
1. Apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan pengemudi pemula mobil matic, dan bagaimana cara menghindarinya?
Ada beberapa kebiasaan yang perlu kamu hindari supaya mengemudi lebih aman dan transmisi matic-mu awet.
Pertama, kebiasaan menggunakan dua kaki saat mengemudi, yaitu kaki kanan untuk gas dan kaki kiri untuk rem. Ini seringkali dilakukan oleh yang terbiasa pakai mobil manual. Di mobil matic, hanya gunakan kaki kananmu untuk mengoperasikan pedal gas dan rem. Kaki kirimu biarkan saja di foot rest (tempat istirahat kaki). Kenapa? Karena kalau pakai dua kaki, kamu berisiko menginjak gas dan rem secara bersamaan, yang bisa bikin mobil nyentak tiba-tiba atau bahkan kecelakaan.
Kedua, langsung menginjak gas setelah memindahkan tuas dari P ke D (atau R). Setelah memindahkan tuas ke posisi berkendara, tunggu sebentar sampai kamu merasakan ada dorongan halus dari mobil (biasanya sekitar 1-2 detik). Ini menandakan transmisi sudah siap. Kalau langsung diinjak gas, bisa bikin transmisi bekerja terlalu keras dan cepat aus.
Ketiga, sering memindahkan tuas ke N (netral) saat berhenti sebentar di lampu merah atau kemacetan. Memang, mungkin ada anggapan ini bisa menghemat BBM atau menjaga transmisi. Tapi, sebenarnya, memindahkan tuas dari D ke N dan kembali lagi ke D secara terus-menerus justru bisa mempercepat keausan komponen transmisi matic karena tekanan oli transmisi yang berubah-ubah. Cukup injak rem saja saat berhenti di lampu merah, kecuali jika berhenti dalam waktu yang sangat lama.
Keempat, memaksakan mobil melaju di tanjakan curam atau saat kickdown berlebihan tanpa memahami cara kerja transmisi matic. Mobil matic memang dirancang untuk kenyamanan, tapi bukan berarti bisa sembarangan digas. Pahami respons transmisi mobilmu saat menanjak atau butuh akselerasi mendadak. Kalau di tanjakan curam, lebih baik gunakan mode L (Low) atau 2/S (Sport) jika ada, agar mobil punya engine brake dan tidak terlalu membebani transmisi.
Menghindari kebiasaan-kebiasaan ini akan membuat pengalaman mengemudimu lebih lancar dan mobil matic-mu lebih awet.
2. Bagaimana cara menguasai teknik parkir (terutama parkir paralel dan mundur) dengan mobil matic yang efektif untuk pemula?
Pertama, latih kepekaan kakimu terhadap pedal rem dan gas. Di mobil matic, parkir itu lebih banyak bermain di pedal rem dan gas secara perlahan, bukan kecepatan. Injak pedal gas sedikit saja, biarkan mobil bergerak perlahan, lalu injak rem perlahan juga untuk menghentikan. Jangan terburu-buru, dan hindari menginjak gas terlalu dalam. Gunakan teknik ‘rem gelinding’, yaitu lepaskan rem sedikit agar mobil bergerak sangat perlahan, lalu injak lagi jika perlu.
Kedua, manfaatkan spion semaksimal mungkin. Untuk parkir mundur, pastikan spion kiri dan kananmu sudah diatur untuk melihat ban belakang dan garis marka jalan. Banyak pengemudi pemula hanya mengandalkan spion tengah atau kamera mundur. Spion samping itu kunci utama untuk melihat jarak samping dan belakang mobilmu.
Ketiga, pahami titik putar mobilmu. Saat parkir paralel atau mundur, mobilmu akan berputar pada poros tertentu. Latih diri untuk merasakan di mana titik putar itu berada. Misalnya, untuk parkir paralel, kamu biasanya akan menyelaraskan bumper belakang mobilmu dengan bumper belakang mobil di depan posisi parkir yang kamu tuju, lalu mulai memutar setir penuh.
Keempat, jangan ragu untuk keluar dari mobil dan melihat posisi. Terutama di awal-awal belajar, kalau kamu merasa tidak yakin, matikan mobil, keluar sebentar, lihat posisi, lalu masuk lagi dan lanjutkan. Ini jauh lebih baik daripada memaksakan diri dan akhirnya baret atau menabrak.
Kelima, latihan di tempat yang luas dan aman. Sebelum mencoba parkir di keramaian, cari dulu lahan parkir yang luas dan kosong. Gunakan kerucut lalu lintas atau botol air mineral sebagai penanda untuk mensimulasikan mobil lain. Lakukan berulang kali sampai kamu merasa percaya diri. Kunci utamanya adalah kesabaran dan latihan terus-menerus. Semakin sering kamu berlatih, semakin peka kamu terhadap ukuran mobilmu dan jarak dengan objek lain.
3. Apakah ada tips khusus untuk mengemudi mobil matic di kondisi lalu lintas padat atau jalan menanjak/menurun yang ekstrem?
Untuk lalu lintas padat atau macet, hindari kebiasaan menginjak gas-rem-gas-rem secara terus-menerus dengan cepat. Gunakan teknik ‘rem gelinding’ yang sudah disebutkan tadi. Biarkan mobil bergerak perlahan, lalu injak rem jika perlu.
Hindari juga kebiasaan menahan mobil di tanjakan dengan menginjak gas terus-menerus (metode ‘gantung gas’), ini bisa membuat transmisi cepat panas dan aus. Gunakan rem kaki saat berhenti di tanjakan.
Saat menanjak ekstrem, jangan takut menggunakan mode L (Low) atau gigi rendah lainnya (misalnya 2 atau S/Sport jika ada). Mode ini akan menahan transmisi di gigi yang lebih rendah, memberikan tenaga dan torsi yang lebih besar untuk mendaki, sekaligus mencegah transmisi terus-menerus berpindah gigi secara otomatis yang bisa membebani. Setelah melewati tanjakan, kamu bisa pindahkan kembali ke D.
Sedangkan untuk turunan ekstrem, mode L atau gigi rendah juga sangat berguna. Mode ini akan mengaktifkan ‘engine brake’ (rem mesin), yaitu mesin akan menahan laju mobil sehingga kamu tidak perlu terlalu sering menginjak rem kaki.
Ini sangat penting untuk mencegah rem overheat dan kehilangan efektivitasnya. Jadi, jangan hanya mengandalkan rem kaki saja di turunan panjang ya. Pahami mode-mode gigi di tuas transmisi mobil matic-mu dan kapan harus menggunakannya.
4. Selain pengoperasian dasar, apakah ada fitur atau mode transmisi matic lain (misalnya L, 2, S, atau mode manual +/-) yang penting dipahami pemula dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar?
Selain pengoperasian dasar P, R, N, dan D, ada fitur atau mode transmisi matic lain yang penting kamu pahami, terutama sebagai pemula, agar bisa mengoptimalkan performa mobilmu.
L (Low) atau 1/2:
Ini adalah mode gigi rendah yang biasanya digunakan untuk tanjakan atau turunan curam, atau saat membutuhkan torsi besar pada kecepatan rendah. Saat di mode L atau 1/2, transmisi akan menahan gigi di posisi rendah, memberikan engine brake yang kuat saat di turunan dan tenaga ekstra saat menanjak. Jangan gunakan mode ini untuk kecepatan tinggi di jalan datar ya, karena mesin akan over-rev dan boros BBM.
S (Sport):
Mode ini biasanya membuat transmisi menahan gigi di RPM yang lebih tinggi sebelum berpindah, atau langsung turun gigi saat kamu menginjak gas dalam-dalam (kickdown). Ini memberikan respons akselerasi yang lebih agresif, cocok untuk menyalip atau saat kamu ingin sensasi berkendara yang lebih sporty.
+/- (Manual Mode/Tiptronic):
Banyak mobil matic modern dilengkapi dengan mode manual di mana kamu bisa memindahkan gigi secara manual menggunakan tuas transmisi atau paddle shifter di belakang setir.
Ini berguna saat kamu ingin kontrol penuh atas gigi yang digunakan, misalnya saat menanjak/menurun agar engine brake lebih kuat, atau saat ingin menyalip dan butuh power instan. Meskipun matic, mode ini memberimu fleksibilitas seperti mobil manual tanpa perlu kopling.
Memahami dan menggunakan mode-mode ini dengan benar akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara, serta menjaga kesehatan transmisi matic-mu.
5. Bagaimana cara menjaga transmisi mobil matic tetap awet, terutama bagi pengemudi pemula yang baru belajar?
Pertama, jangan pernah memindahkan tuas transmisi saat mobil masih bergerak. Misalnya, dari D ke R (mundur) atau sebaliknya, atau dari D ke P (parkir). Selalu berhenti total dulu baru pindahkan tuas transmisi. Memindahkan tuas saat mobil masih bergerak bisa menyebabkan kerusakan serius pada transmisi karena adanya gesekan yang tidak semestinya.
Kedua, jangan menginjak gas saat tuas transmisi berada di posisi N (netral). Ini yang sering disebut “menggeber” mesin. Selain tidak ada gunanya, kebiasaan ini bisa membebani transmisi dan menyebabkan overheating, apalagi jika kamu langsung memindahkan ke D setelahnya.
Ketiga, selalu gunakan rem tangan saat parkir di tanjakan atau turunan, baru kemudian tuas dipindahkan ke P. Kalau kamu langsung pindah ke P tanpa rem tangan, seluruh beban mobil akan tertumpu pada parking pawl di transmisi, yang bisa membuatnya rusak atau patah. Jadi, injak rem kaki, tarik rem tangan, baru pindahkan ke P.
Keempat, rutinlah ganti oli transmisi matic sesuai jadwal rekomendasi pabrikan. Oli transmisi itu vital untuk pelumasan dan pendinginan komponen di dalamnya. Oli yang kotor atau sudah kadaluarsa bisa menyebabkan gesekan berlebih, overheating, dan kerusakan. Jadwal penggantian biasanya antara 40.000 hingga 80.000 km, tergantung jenis transmisi dan rekomendasi pabrikan mobilmu.
Kelima, hindari akselerasi mendadak atau kickdown yang terlalu sering dan berlebihan. Meskipun mobil matic bisa melakukan kickdown untuk akselerasi instan, melakukannya terlalu sering bisa membebani transmisi. Berakselerasilah secara bertahap dan halus.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini, kamu tidak hanya akan menjadi pengemudi yang lebih baik, tapi juga akan memperpanjang usia pakai transmisi mobil matic-mu.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin