5 Tips Cara Merawat CVT Mobil, Jadi Lebih Awet!

5 Tips Cara Merawat CVT Mobil, Jadi Lebih Awet

Mobil dengan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) telah menjadi pilihan populer di pasar kendaraan. Transmisi ini diciptakan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus dan lebih responsif. Meskipun CVT memiliki banyak manfaat, ia juga memiliki kelemahan yang harus diantisipasi dan diatasi dengan cara merawat CVT mobil yang benar.

Untuk memastikan bahwa mobil Anda beroperasi dengan optimal dan tahan lama, Anda harus memahami cara merawat transmisi CVT dengan benar. Berikut adalah beberapa saran merawat CVT mobil yang harus Anda pertimbangkan.

Cara Merawat CVT Mobil

Agar transmisi CVT pada mobil matic Anda bisa selalu terjaga kondisinya, berikut ini adalah kiat-kiat cara merawat CVT mobil yang patut Anda simak dan lakukan. 

  1. Perawatan Berkala Setiap Jarak Tempuh 10.000 – 15.000 km

Cara merawat CVT mobil yang pertama adalah lakukan perawatan berkala untuk transmisi CVT. Ini akan memastikan bahwa komponen-komponennya dalam kondisi optimal dan bekerja dengan efisien. Pemeliharaan ini harus dilakukan setiap 10.000-15.000 km dan biasanya meliputi penggantian oli CVT, filter oli, dan pengecekan dan penyetelan komponen-komponennya.

  1. Penggunaan Oli CVT yang Tepat

Kedua, gunakan oli CVT yang tepat untuk langkah cara merawat CVT mobil. Oli ini dirancang khusus untuk transmisi CVT dan memiliki komposisi kimia yang berbeda dari oli biasa. Jika Anda menggunakan oli yang salah, ini akan menyebabkan kerusakan yang serius pada transmisi. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda selalu menggunakan oli CVT yang tepat untuk mobil Anda.

  1. Berkendara Secara Halus dan Tak Berlebihan

Ketiga, hindari menggunakan kendaraan Anda dengan cara yang berlebihan untuk cara merawat CVT mobil. Kendaraan dengan transmisi CVT sensitif terhadap gerakan yang berlebihan, khususnya start-stop yang berulang dan putaran mesin yang tinggi. Jika Anda sering melakukan berbagai manuver ini, itu akan membuat transmisi bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko kerusakan.

  1. Menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang Berkualitas

Cara merawat CVT mobil yang keempat, gunakan bahan bakar minyak (BBM) yang berkualitas. Bahan bakar berkualitas rendah mengandung zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi CVT. Jika Anda menggunakan bahan bakar yang buruk, itu akan menyebabkan kinerja transmisi menurun dan meningkatkan risiko kerusakan.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Matic, Bikin Rusak Transmisi!

  1. Pemberian Perawatan Tambahan

Kelima, lakukan perawatan tambahan. Perawatan tambahan ini dapat membantu mencegah kerusakan dan memastikan bahwa komponen-komponennya berfungsi dengan baik. Beberapa tindakan perawatan tambahan yang dapat Anda lakukan adalah membersihkan komponen-komponennya dengan air bersih dan mengganti filter berkala.

Penutup

Merawat mobil CVT dengan benar adalah kunci untuk menjaga kinerjanya. Dengan melakukan pemeliharaan berkala, menggunakan oli yang tepat, menghindari menggunakan kendaraan dengan cara yang berlebihan, dan melakukan perawatan tambahan, Anda dapat memastikan bahwa mobil Anda beroperasi dengan optimal dan tahan lama.

Sekali lagi, pastikan untuk selalu menggunakan oli CVT yang tepat untuk mobil Anda. Dengan mengikuti saran ini, Anda dapat yakin bahwa mobil Anda akan beroperasi dengan baik dan Anda akan mendapatkan manfaat maksimal dari transmisi CVT Anda.

FAQ Seputar Cara Merawat CVT Mobil

1. Apa saja gejala spesifik dari CVT yang rusak atau mengalami kegagalan yang harus diwaspadai oleh pengemudi?

Ketika transmisi CVT mulai bermasalah atau gagal, biasanya ada beberapa tanda yang bisa kamu rasakan. Salah satu yang paling umum adalah suara mendengung atau bergetar yang berasal dari transmisi, terutama saat mobil sedang berakselerasi.

Kamu juga mungkin merasakan adanya hentakan atau jeda saat perpindahan gigi, meskipun seharusnya CVT kan perpindahannya mulus tanpa terasa. Selain itu, akselerasi mobil bisa terasa lambat atau tidak responsif seperti biasanya, seolah-olah mesin kehilangan tenaga.

Terkadang, lampu indikator “Check Engine” juga bisa menyala di dashboard kamu, atau bahkan lampu indikator khusus transmisi jika mobilmu memilikinya. Jika kamu mengalami salah satu dari gejala ini, ada baiknya segera periksakan ke bengkel tepercaya.

2. Berapa perkiraan biaya penggantian oli CVT dan filter di Indonesia?

Untuk biaya penggantian oli CVT dan filternya di Indonesia, ini memang bervariasi tergantung jenis mobil, merek oli yang dipakai, dan lokasi bengkelnya. Tapi, sebagai gambaran umum, kamu bisa menyiapkan dana antara Rp 700.000 hingga Rp 1.500.000.

Biaya ini biasanya sudah termasuk harga oli CVT itu sendiri, filter transmisi, dan juga jasa pengerjaannya. Penting diingat, harga ini bisa lebih tinggi jika mobilmu menggunakan spesifikasi oli atau filter yang lebih langka, atau jika kamu memilih bengkel resmi dengan biaya jasa yang lebih mahal.

3. Apakah ada merek atau jenis oli CVT tertentu yang direkomendasikan oleh produsen mobil, dan bagaimana cara pengemudi memverifikasi bahwa mereka menggunakan oli yang “benar”?

Soal merek oli CVT yang direkomendasikan, setiap produsen mobil biasanya punya spesifikasi oli khusus yang harus digunakan untuk transmisi CVT mereka. Ini sangat penting karena oli CVT tidak sama dengan oli transmisi otomatis konvensional.

Untuk memverifikasi kamu menggunakan oli yang benar, langkah pertama adalah cek buku manual kendaraanmu. Di sana akan tertera dengan jelas jenis oli apa yang direkomendasikan, seringkali dengan kode spesifikasi tertentu seperti NS-2, CVTF, atau lainnya.

Jika kamu ragu, kamu bisa langsung bertanya di bengkel resmi merek mobilmu atau bengkel spesialis transmisi yang terpercaya. Mereka pasti tahu oli apa yang pas untuk mobilmu. Jangan pernah coba-coba pakai oli yang tidak sesuai, karena bisa menyebabkan kerusakan serius pada transmisi CVT.

4. Apa saja konsekuensi jangka panjang dari mengabaikan perawatan CVT, selain hanya “kerusakan serius”?

Mengabaikan perawatan CVT secara berkala, seperti telat ganti oli atau tidak mengganti filter, punya banyak konsekuensi jangka panjang yang lebih dari sekadar “kerusakan serius”. Pertama, umur pakai transmisi akan sangat berkurang.

CVT yang tidak terawat akan lebih cepat aus, terutama komponen penting seperti sabuk baja dan puli. Ini bisa berujung pada penurunan efisiensi bahan bakar, karena transmisi tidak bisa bekerja secara optimal dalam menyalurkan tenaga mesin.

Lama-kelamaan, performa mobil akan terus menurun, terasa lambat, dan tidak nyaman dikendarai. Puncaknya, kamu bisa mengalami kerusakan total pada transmisi, yang berarti mobil tidak bisa bergerak sama sekali.

Perbaikan atau penggantian transmisi CVT ini biayanya sangat mahal, bahkan bisa setara dengan harga mobil bekas, jauh lebih mahal daripada biaya perawatan rutin.

5. Apakah ada periode breaking-in atau perawatan khusus yang direkomendasikan untuk transmisi CVT yang baru?

Untuk transmisi CVT yang masih baru, baik itu mobil baru dari pabrik atau transmisi yang baru saja diganti, sebenarnya tidak ada periode breaking-in khusus yang rumit seperti zaman dulu. Namun, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memastikan CVT bekerja optimal dan awet.

Hindari akselerasi mendadak atau mengemudi dengan agresif selama beberapa ratus kilometer pertama. Usahakan untuk mengemudi dengan lembut dan stabil agar komponen-komponen di dalamnya bisa menyesuaikan diri dengan baik.

Selain itu, pastikan kamu mengikuti jadwal servis pertama yang direkomendasikan oleh pabrikan, biasanya pada kilometer tertentu atau setelah beberapa bulan pemakaian.

Pada servis ini, mekanik akan memeriksa kondisi umum transmisi dan memastikan tidak ada masalah. Mengemudi dengan halus di awal pemakaian akan membantu transmisi bekerja lebih efisien dalam jangka panjang.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021