Cara Pasang Thermostat AC Mobil

Cara Pasang Thermostat AC Mobil

Thermostat AC mobil merupakan bagian penting dari sistem pendinginan mobil yang berfungsi untuk mengatur suhu udara di dalam mobil.

Fungsi Thermostat AC Mobil

Sebelum membahas cara pasang thermostat AC mobil, kita perlu memahami fungsi thermostat AC mobil terlebih dahulu. Thermostat AC mobil berfungsi untuk mengatur suhu udara di dalam mobil dengan cara mengontrol aliran refrigeran dari kompresor ke evaporator.

Ketika suhu di dalam mobil terlalu panas, thermostat akan membuka valve refrigeran sehingga aliran refrigeran dari kompresor ke evaporator akan meningkat. Sebaliknya, ketika suhu di dalam mobil terlalu dingin, thermostat akan menutup valve refrigeran sehingga aliran refrigeran dari kompresor ke evaporator akan berkurang.

Dengan cara ini, thermostat AC mobil membantu menjaga suhu di dalam mobil tetap nyaman.

Kiat-kiat untuk Cara Pasang Thermostat AC Mobil

Berikut adalah kiat-kiat yang perlu diperhatikan saat cara pasang thermostat AC mobil:

  1. Pastikan thermostat yang Anda beli sesuai dengan jenis dan model mobil Anda. Anda bisa memeriksa manual mobil atau berkonsultasi dengan teknisi AC mobil untuk mengetahui jenis thermostat yang tepat.
  2. Pastikan thermostat yang Anda beli memiliki suhu yang tepat untuk mobil Anda. Beberapa mobil memerlukan thermostat dengan suhu yang lebih tinggi, sementara yang lain memerlukan suhu yang lebih rendah.
  3. Pastikan thermostat terpasang dengan benar. Pastikan thermostat terpasang dengan kencang dan sesuai dengan panduan instalasi. Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar, karena bisa menyebabkan kerusakan pada thermostat.
  4. Pastikan thermostat terhubung dengan benar. Pastikan kabel dan konektor thermostat terhubung dengan benar ke sistem AC mobil. Pastikan juga tidak ada kabel yang tertekuk atau rusak.
  5. Pastikan thermostat terhubung ke sensor suhu dengan benar. Sensor suhu harus terhubung dengan benar ke thermostat agar bisa bekerja dengan baik.

Cara Pasang Thermostat AC Mobil yang Tepat

Berikut adalah langkah-langkah cara pasang thermostat AC mobil:

  1. Langkah pertama cara pasang thermostat AC mobil adalah mematikan mesin mobil dan membuka kap mobil.
  2. Kemudian, cari lokasi thermostat di dalam mesin mobil untuk cara pasang thermostat AC mobil. Biasanya terletak di dekat pompa air, di bawah manifold intake atau di atas blok silinder.
  3. Setelah itu, lepas kabel negatif dari baterai mobil untuk mencegah kejutan listrik saat lakukan cara pasang thermostat AC mobil.
  4. Selanjutnya, lepas selang radiator yang terhubung ke thermostat.
  5. Lepas baut yang mengikat thermostat ke housing dan lepas thermostat dari housing. Pastikan untuk mencatat posisi thermostat yang lama agar bisa memasang yang baru dengan benar.
  6. Lakukan cara pasang thermostat yang baru ke housing dengan posisi yang sama dengan yang lama.
  7. Pasang kembali baut yang mengikat thermostat ke housing.
  8. Pasang kembali selang radiator yang terhubung ke thermostat.
  9. Terakhir, pasang kembali kabel negatif ke baterai mobil dan cara pasang thermostat AC mobil pun selesai.

Cara Merawat Thermostat AC Mobil

Berikut adalah beberapa tips untuk merawat thermostat AC mobil, setelah berhasil melakukan cara pasang thermostat AC mobil:

  1. Periksa thermostat secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan atau kebocoran pada housing atau valve.
  2. Bersihkan thermostat secara berkala dengan menggunakan cairan pembersih untuk membersihkan kotoran atau kerak yang menempel pada thermostat.
  3. Pastikan thermostat terhubung dengan benar ke sensor suhu agar bisa bekerja dengan baik.
  4. Jangan mengganti thermostat secara sembarangan tanpa memeriksa penyebab masalah AC mobil. Terkadang, masalah AC mobil bisa disebabkan oleh kerusakan pada kompresor, evaporator, atau filter AC, bukan pada thermostat.
  5. Jangan biarkan sistem AC mobil bekerja terlalu keras atau terlalu lama. Sistem AC mobil yang bekerja terlalu keras atau terlalu lama bisa menyebabkan thermostat dan komponen AC lainnya cepat aus dan rusak.
  6. Jangan biarkan thermostat terkena air atau kelembapan. Thermostat yang terkena air atau kelembapan bisa rusak dan tidak berfungsi dengan baik.
  7. Jangan biarkan thermostat terkena panas atau suhu yang terlalu tinggi. Jangan memasang thermostat terlalu dekat dengan bagian mesin yang panas atau terkena sinar matahari langsung.
  8. Jangan biarkan thermostat terkena getaran atau goncangan yang berlebihan. Getaran atau goncangan yang berlebihan bisa membuat thermostat rusak atau tidak berfungsi dengan baik.

Dalam rangka menjaga thermostat AC mobil tetap berfungsi dengan baik, Anda perlu merawatnya secara berkala dan memeriksa kondisinya secara rutin. Jika terjadi masalah dengan thermostat, segera ganti dengan yang baru agar sistem AC mobil tetap berfungsi dengan baik dan Anda tetap merasa nyaman saat berkendara.

Baca Juga: Ini Cara Mengatur Thermostat AC Mobil hingga Fungsinya

Meskipun ada penjelasan bagaimana cara pasang thermostat AC mobil, sebaiknya Anda tidak mencoba untuk memasangnya sendiri jika Anda tidak yakin atau tidak berpengalaman dalam melakukan perbaikan mobil.

Pasang thermostat AC mobil memang terlihat mudah, tetapi sebenarnya sangat tricky dan bisa menyebabkan kerusakan pada sistem AC mobil jika dilakukan dengan salah.

FAQ Seputar Pasang Thermostat AC Mobil

1. Apa saja gejala atau indikator umum yang menunjukkan bahwa termostat AC mobil rusak atau tidak berfungsi?

Ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan kalau termostat AC mobilmu mulai bermasalah:

AC Tidak Dingin Optimal atau Terlalu Dingin: Ini gejala paling umum. Kalau termostatnya rusak, dia tidak bisa mengatur suhu dengan benar. Jadi, AC bisa saja tidak dingin sama sekali, atau malah jadi terlalu dingin sampai beku karena tidak ada yang memerintahkan kompresor untuk berhenti.

Kompresor AC Sering Hidup-Mati (Cycling On-Off Terlalu Cepat): Termostat yang rusak bisa bikin kompresor AC jadi “bingung”. Dia mungkin akan terus-hidup-mati dengan cepat dalam interval singkat karena tidak bisa membaca suhu dengan stabil. Normalnya, kompresor akan hidup-mati dalam siklus yang lebih panjang.

Suhu Kabin Fluktuatif: Kamu mungkin merasakan suhu di dalam kabin berubah-ubah, kadang dingin sekali lalu tiba-tiba jadi kurang dingin, padahal pengaturan AC tidak diubah. Ini karena termostat gagal menjaga suhu yang konsisten.

Beku pada Saluran AC (Evaporator Beku): Karena termostat tidak bisa mematikan kompresor saat suhu sudah sangat rendah, evaporator (bagian di dalam dasbor yang mendinginkan udara) bisa membeku. Kalau sudah begini, udara dingin yang keluar bisa terhambat atau bahkan tidak ada sama sekali.

AC Tidak Merespons Pengaturan Suhu: Jika kamu mencoba mengubah pengaturan suhu di panel AC, tapi tidak ada perubahan yang terasa pada dinginnya AC, ini bisa jadi termostat tidak berfungsi.

2. Apakah ada berbagai jenis termostat AC untuk mobil, dan jika ada, bagaimana perbedaan fungsi atau pemasangannya?

Secara umum, termostat AC pada mobil memang ada beberapa jenis, tapi prinsip utamanya sama, yaitu mendeteksi suhu dan mengirim sinyal ke sistem AC. Perbedaannya biasanya terletak pada teknologi sensor dan penempatannya:

Termostat Mekanis (Tabung Kapiler/Bellow): Ini jenis yang lebih tradisional. Sensornya berupa tabung kecil berisi cairan khusus yang akan memuai atau menyusut sesuai suhu, lalu menggerakkan sakelar untuk menghidupkan atau mematikan kompresor.

Fungsi: Mengatur suhu secara “on-off” berdasarkan ekspansi atau kontraksi cairan sensor.

Pemasangan: Sensornya biasanya dimasukkan ke sirip-sirip evaporator. Pemasangannya butuh hati-hati karena tabung kapiler mudah patah.

Termostat Elektronik (Sensor Termistor): Ini lebih modern. Menggunakan sensor elektronik (termistor) yang akan mengubah resistansi listriknya sesuai suhu. Sinyal dari sensor ini kemudian dibaca oleh modul kontrol AC (ECU AC atau BCM) untuk mengatur kinerja kompresor.

Fungsi: Bisa lebih presisi dalam mengatur suhu, bahkan pada beberapa mobil canggih bisa mengatur kecepatan kompresor (AC variable displacement) untuk efisiensi lebih baik.

Pemasangan: Sensornya biasanya berupa kabel dengan ujung sensor kecil yang juga diletakkan di evaporator atau saluran udara. Pemasangannya relatif lebih mudah karena tidak ada bagian yang mudah patah seperti tabung kapiler, tapi perlu memastikan koneksi kelistrikannya benar.

Meskipun berbeda jenis, tujuan utamanya tetap satu: menjaga suhu kabin tetap nyaman dan mencegah evaporator membeku. Untuk pemasangan mandiri, penting untuk tahu jenis termostat yang digunakan mobilmu agar tidak salah beli atau salah pasang.

3. Alat spesifik apa saja yang diperlukan untuk pemasangan termostat AC mobil secara mandiri (DIY)?

Kalau kamu mau coba pasang termostat AC mobil sendiri di rumah, kamu akan butuh beberapa alat standar dan mungkin satu dua alat spesifik. Ini daftarnya:

Obeng Set: Kamu pasti butuh obeng plus (+) dan minus (-) untuk membuka berbagai baut atau panel, terutama di area dasbor.

Kunci Pas/Kunci Ring Set: Tergantung lokasi termostat, mungkin kamu butuh kunci pas atau kunci ring untuk melepas baut penahan.

Tang Kombinasi/Tang Potong: Berguna untuk memegang, menarik kabel, atau memotong ikatan kabel jika ada.

Tester Listrik (Multimeter): Ini penting banget. Dengan multimeter, kamu bisa mengecek apakah ada arus listrik di kabel sebelum kamu sentuh, atau mengecek kontinuitas kabel dan fungsi sakelar (jika termostatnya mekanis).

Kabel Ties atau Isolasi Listrik: Buat merapikan kembali kabel setelah pemasangan.

Senter/Lampu Kerja: Karena area di balik dasbor biasanya gelap dan sempit, senter akan sangat membantu.

Sarung Tangan Kerja: Untuk melindungi tanganmu dari kotoran atau komponen tajam.

Lap Bersih: Untuk membersihkan area kerja atau sisa kotoran.

Buku Panduan Servis (Service Manual) Mobilmu: Ini yang paling penting kalau kamu mau DIY. Di sini ada diagram kelistrikan dan lokasi pasti termostat di mobilmu, termasuk cara melepas panel-panel yang benar.

4. Selain termostat, masalah umum sistem AC lain apa saja yang mungkin menyerupai masalah termostat, dan bagaimana cara membedakannya?

Beberapa masalah AC memang punya gejala yang mirip dengan termostat rusak, makanya sering bikin bingung. Ini yang paling umum dan cara membedakannya:

Freon Kurang atau Habis:

Gejala Mirip Termostat: AC tidak dingin atau hanya dingin sebentar.

Cara Membedakan: Kalau freon kurang, kompresor AC biasanya tetap hidup normal (tidak cycling terlalu cepat seperti termostat rusak). Kadang ada suara mendesis dari dalam dasbor atau bisa juga pipa AC di kompartemen mesin yang harusnya dingin tidak terlalu dingin. Untuk memastikannya, perlu alat manifold gauge untuk mengecek tekanan freon.

Motor Fan AC Lemah atau Rusak:

Gejala Mirip Termostat: AC kurang dingin, terutama saat mobil diam atau macet.

Cara Membedakan: Perhatikan kipas (fan) AC yang ada di depan kondensor. Kalau putarannya lemah atau tidak berputar sama sekali saat AC dinyalakan, itu indikasi masalahnya di motor fan, bukan termostat. Saat mobil berjalan kencang (ada angin), AC mungkin terasa lebih dingin karena udara mengalir melewati kondensor.

Kompresor AC Lemah atau Rusak:

Gejala Mirip Termostat: AC tidak dingin sama sekali atau hanya dingin sebentar.

Cara Membedakan: Kompresor yang lemah mungkin akan mengeluarkan bunyi kasar saat beroperasi, atau bahkan tidak mau berputar sama sekali. Putaran idle mesin bisa jadi tidak stabil saat AC dinyalakan. Kalau kompresor rusak, sistem AC tidak bisa mengalirkan freon, jadi tidak akan ada dingin.

Evaporator Kotor/Tersumbat:

Gejala Mirip Termostat: AC tidak dingin optimal, aliran udara dari blower terasa lemah, atau ada bau tidak sedap.

Cara Membedakan: Kalau evaporator kotor, masalahnya lebih ke aliran udara atau bau. Termostat lebih ke masalah pengaturan suhu dan siklus kompresor. Kamu bisa coba cek aliran udara dari lubang AC, apakah terasa lemah meskipun blower sudah di kecepatan tinggi.

Kalau kamu bingung membedakannya, paling aman ya bawa ke bengkel AC spesialis. Mereka punya alat diagnosis yang lengkap.

5. Berapa perkiraan masa pakai termostat AC mobil, dan faktor-faktor apa saja yang dapat memperpendek umurnya?

Masa pakai termostat AC mobil itu bervariasi, tapi biasanya dirancang untuk bertahan cukup lama. Termostat bisa bertahan antara 5 hingga 10 tahun, atau mungkin lebih dari 100.000 hingga 150.000 kilometer tergantung kualitasnya dan seberapa sering AC digunakan.

Nah, ini faktor-faktor yang bisa memperpendek umurnya:

Kualitas Termostat: Termostat aftermarket yang harganya sangat murah seringkali punya kualitas komponen yang rendah dan tidak sepresisi termostat bawaan pabrik, jadi gampang rusak.

Kelembapan dan Debu: Penempatan termostat yang biasanya dekat dengan evaporator di dalam dasbor membuatnya rentan terhadap kelembapan dan penumpukan debu. Kelembapan bisa menyebabkan korosi pada komponen elektronik atau mekanisnya, sementara debu bisa mengganggu kerja sensor.

Getaran Berlebihan: Jika mobil sering melewati jalanan rusak atau mengalami getaran berlebihan, komponen internal termostat bisa kendur atau rusak.

Pemasangan yang Tidak Tepat: Pemasangan yang salah, misalnya sensor tidak duduk sempurna di evaporator atau kabelnya tidak terpasang kencang, bisa membuat termostat cepat rusak atau tidak berfungsi optimal.

Fluktuasi Listrik: Masalah pada sistem kelistrikan mobil yang menyebabkan fluktuasi tegangan bisa merusak termostat elektronik.

Usia dan Keausan Normal: Seiring waktu dan pemakaian, komponen mekanis atau sensor di dalam termostat akan mengalami keausan normal, yang akhirnya membuatnya tidak berfungsi lagi.

Jadi, untuk membuat termostat AC kamu awet, pastikan memilih produk berkualitas dan memasangnya dengan benar, serta jaga kebersihan area sekitar AC mobilmu ya.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021