Gas Mobil Tidak Stabil Memicu Hal Fatal

Gas mobil tidak stabil

Gas mobil tidak stabil tentu sangat menganggu perjalanan anda bukan,selain mengganggu perjalanan tentu saja hal ini sangat berbahaya bagaimana tidak bayangkan saja jika tiba-tiba gas naik sendiri padahal tidak di naikkan  lalu mobil melaju ke depan tak beraturan hal ini tentu sangatlah berbahaya.

Kalau di jalanan yang sepi kemungkinan kecelakaan masih bisa di antisipasi bagaimana jika anda melewati jalanan yang ramai kendaraan tentu saja kecelakaan tak akan bisa terelakkan.

Gas mobil tidak stabil ini bisa disebabkan karena idle speed control mobil yang kotor yang belum sempat bahkan tidak sempat dibersihkan.

Apakah anda tahu apakah idle speed control itu idle speed control adalah idle speed control yang merupakan sebuah komponen yang penting dalam mesin mobil khususnya untuk proses gas mobil.

Pernahkah anda mengalami gas mobil yang tidak berfungsi? atau menemukan kendala yang berhubungan dengan gas mobil? Jika anda mengalami hal itu sudah pasti sangat mengganggu sangat diperlukan proses-proses atau tahapan yang dapat membuat gas kembali normal dan berjalan semestinya

Penyebab Gas Mobil Tidak Stabil

Lalu apa sajakah penyebab gas mobil tidak stabil itu , untuk mengetahui lebih jelasnya langsung saja akan dibahas seperti penjelasan dibawah ini yuk langsung simak penyebab nya

Kebersihan Idle Speed Control yang Kurang Diperhatikan

idle speed control adalah komponen penting dalam mobil khususnya untuk gas pada mobil, apabila idle speed control ini kotor maka akan berpengaruh pada gas mobil yang menjadi tidak stabil kadang naik sendiri kadang tersendat-sendat. idle speed control yang kotor juga disebabkan oleh katup idle speed control yang berkerak.

Permasalahan Pada TPS

Apakah anda sudah tahu pentingnya TPS dan apa hubungannya dengan gas mobil tidak stabil,atau bahkan anda belum tahu apa itu TPS? baik akan dijelaskan secara rinci disini TPS adalah throttle position sensor. TPS ini komponen yang berfungsi untuk membaca besaran tarikan gas mobil. Apabila TPS ini bermasalah maka TPS tidak bisa mengirimkan informasi tarikan gas ke electronic control unit. Jadi sangat penting untuk memeriksa TPS ini apakah ada permasalahan di dalamnya ataukah ada kendala lainnya

Memakai Busi yang Tidak Cocok

Penyebab selanjutnya dari gas mobil tidak stabil adalah adanya permasalahan pada busi yang tidak cocok atau tidak sesuai dengan ketentuan yang seharusnya. Hal ini menyebabkan gas menjadi tersendat dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Perlu juga untuk mengganti busi secara berkala kondisi busi yang kotor juga dapat berpengaruh pada gas saat proses pembakaran pada mesin tidak optimal.

Sistem Injeksi Kemasukan Angin

  Injektor yang kemasukan angin akan menyebabkan gas mobil tidak stabil, adanya udara di dalam katup injektor menjadikan proses pembakaran tidak sempurna yang mengakibatkan gas menjadi tidak lancar dan tersendat-sendat saat dinaikkan.

Katup Filter yang Kotor

Filter yang kotor juga mempengaruhi dan menjadikan gas mobil Anda tidak berfungsi dengan baik pembersihan filter ini dapat dilakukan di tempat service terdekat di kota anda jangan sampai anda ingin menghemat biaya malah membuat kerusakan pada gas semakin parah. Filter yang kotor perlu diperhatikan agar kenyamanan anda bisa tetap anda dapatkan saat di perjalanan

Menggunakan Bahan Bakar yang Tidak Sesuai

Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan ketentuan mesin juga bisa menjadi penyebabnya,  hal ini mengakibatkan pada proses pembakaran yang menjadi tidak stabil dan tidak optimal yang menyebabkan gas tersendat bahkan tidak berfungsi

Solusi Saat Gas Mobil Tidak Stabil

       Solusi saat gas mobil Anda bermasalah,  ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan ,bisa langsung anda baca seperti yang diterangkan dibawah ini

Membersihkan Katup Idle Speed Control yang Kotor

Katup idle speed control yang kotor bisa anda bersihkan dengan kain apabila masih sedikit berkerak. Jika memang tidak memungkinkan untuk dilakukan pembersihan secara manual maka langsung saja anda bawa kepada ahlinya karena apa? apabila nanti anda asal membersihkan tanpa tahu prosedur nya sama saja hal ini bisa memperparah kondisi mobil Anda.

Perawatan Mobil Secara Berkala

Perawatan mobil secara berkala tentu saja sangatlah diperlukan untuk tiap-tiap mobil, apabila anda selalu melakukan perawatan rutin terhadap mobil anda permasalahan-permasalahan pada mobil bisa diantisipasi seperti contohnya adalah gas mobil tidak stabil.

Membenahi Katup Idle Speed Control

Permasalahan pada gas tidak hanya datang saat idle speed control kotor ,namun saat idle speed control bocor juga menjadi kendala terpengaruh nya gas pada mobil sehingga gas menjadi tidak sempurna, tersendat,maupun naik dengan sendirinya.

Dibaca Juga: Atasi Mobil Ngelitik dengan Mengenali Penyebabnya

FAQ Seputar Gas Mobil Tidak Stabil

1. Bagaimana Membedakan Masalah ISC dan TPS?

Memang benar, gejala Idle Speed Control (ISC) atau Throttle Position Sensor (TPS) yang bermasalah seringkali mirip, yaitu gas yang naik turun atau tidak stabil di putaran idle. Tapi, ada beberapa cara untuk membedakannya:

Gejala Khas ISC Bermasalah:

Putaran idle tidak stabil: Gas sering naik turun sendiri, terutama saat AC menyala atau beban listrik lain aktif.

Mesin mati saat deselerasi: Ketika kamu mengurangi kecepatan dan menginjak kopling (atau saat mobil matic melambat), mesin bisa tiba-tiba mati karena ISC gagal menahan putaran mesin di idle.

RPM rendah atau tinggi terus-menerus di idle: Putaran mesin mungkin terlalu rendah sampai mau mati, atau malah terlalu tinggi.

Biasanya masalah lebih terasa saat mesin panas atau setelah perjalanan jauh.

Gejala Khas TPS Bermasalah:

“Surging” atau “hunting” pada kecepatan tertentu: Mesin terasa seperti “loncat-loncat” atau RPM naik turun tidak beraturan saat kamu mempertahankan kecepatan konstan, bukan hanya di idle.

Perpindahan gigi kasar (pada matic): Karena TPS tidak mengirimkan informasi yang akurat ke ECU tentang posisi pedal gas, transmisi matic bisa jadi kasar saat berpindah gigi.

Akselerasi tertunda atau tersendat: Saat kamu menginjak gas, ada jeda atau mobil terasa tersendat-sendat sebelum berakselerasi.

Lampu indikator “Check Engine” menyala: TPS yang rusak seringkali terdeteksi oleh ECU dan memicu lampu ini menyala.

Untuk diagnosis yang lebih pasti, bengkel profesional akan menggunakan scan tool untuk membaca kode error dari ECU mobil. Dari situ bisa terlihat kode spesifik yang merujuk pada ISC atau TPS.

2. Apa saja kriteria atau rekomendasi spesifik untuk memilih busi dan bahan bakar yang cocok agar tidak menyebabkan gas mobil tidak stabil?

Memilih busi dan bahan bakar itu kunci untuk performa mesin yang stabil:

Untuk Busi:

Ikuti Rekomendasi Pabrikan: Ini adalah yang paling penting. Setiap mesin dirancang untuk jenis busi tertentu (misalnya, busi nikel, platinum, atau iridium) dengan celah busi (gap) dan tingkat panas (heat range) yang spesifik. Informasi ini ada di buku manual mobilmu.

Hindari Busi Palsu: Busi palsu mungkin terlihat mirip, tapi kualitas material dan performanya sangat jauh di bawah standar, bisa merusak mesin. Beli di toko terpercaya.

Pilih yang Sesuai Kebutuhan: Untuk penggunaan harian normal, busi nikel sudah cukup. Jika kamu ingin performa lebih baik dan masa pakai lebih lama, busi platinum atau iridium bisa jadi pilihan, asalkan sesuai rekomendasi pabrikan.

Untuk Bahan Bakar:

Patuhi Rekomendasi Oktan (RON): Sama seperti busi, mobilmu dirancang untuk bekerja optimal dengan nilai oktan bahan bakar tertentu.

Misalnya, jika mobilmu direkomendasikan pakai RON 92, jangan diisi RON 90 terus-menerus. Menggunakan oktan lebih rendah dari rekomendasi bisa menyebabkan ngelitik (knocking) dan pembakaran tidak sempurna, yang berujung pada gas tidak stabil dan kerusakan mesin.

Pilih Bahan Bakar Bersih: Usahakan mengisi di SPBU yang ramai dan terawat, untuk meminimalkan risiko mendapatkan bahan bakar yang tercampur air atau kotoran. Kotoran dalam bahan bakar bisa menyumbat injektor dan filter, yang juga menyebabkan masalah gas.

3. Adakah Perawatan Mandiri Lain untuk Mengatasi Gas Tidak Stabil?

Selain membersihkan ISC secara manual seperti yang disebutkan di artikel, ada beberapa perawatan mandiri lain yang bisa kamu coba, meskipun terbatas dan tetap disarankan ke bengkel jika masalah berlanjut:

Bersihkan Filter Udara: Filter udara yang kotor bisa menghambat aliran udara ke mesin, menyebabkan rasio udara-bahan bakar jadi tidak pas dan gas jadi tidak stabil.

Kamu bisa melepas filter udara dan membersihkannya dari debu (jika jenis kering, bisa disemprot angin dari arah berlawanan; jika jenis basah, tidak boleh disemprot). Jika sudah sangat kotor atau sobek, segera ganti.

Periksa Kondisi Busi: Kamu bisa melepas busi dan memeriksa kondisinya. Jika ujung busi sudah kotor, berkarbon, atau basah oli, itu tanda busi perlu dibersihkan atau diganti. Periksa juga celah busi apakah sudah sesuai standar.

Periksa Selang Vakum: Terkadang, selang vakum yang retak atau lepas bisa menyebabkan kebocoran udara yang memengaruhi campuran bahan bakar dan udara, sehingga gas jadi tidak stabil. Kamu bisa memeriksa visual selang-selang kecil di sekitar intake manifold.

Penting diingat, jika kamu tidak yakin, lebih baik serahkan pada mekanik profesional. Salah penanganan bisa memperparah kerusakan.

4. Berapa Perkiraan Biaya Perbaikan Gas Mobil Tidak Stabil di Bengkel Profesional?

Perkiraan biaya untuk perbaikan gas mobil tidak stabil bisa sangat bervariasi, karena tergantung pada penyebab utamanya dan komponen yang harus diganti.

Pembersihan ISC atau Throttle Body: Jika masalahnya hanya karena kotor, biaya pembersihan di bengkel mungkin sekitar Rp 100.000 – Rp 300.000.

Penggantian Busi: Biaya busi bervariasi (mulai dari Rp 30.000 – Rp 150.000 per buah), ditambah ongkos pasang sekitar Rp 50.000 – Rp 100.000.

Penggantian Filter Udara/Bahan Bakar: Filter udara sekitar Rp 50.000 – Rp 200.000, filter bensin bisa Rp 100.000 – Rp 300.000, ditambah ongkos pasang.

Penggantian Komponen Elektronik (ISC/TPS/Sensor Lain): Ini yang paling mahal. Harga ISC atau TPS bisa bervariasi dari Rp 500.000 hingga lebih dari Rp 2.000.000 per unit, tergantung merek mobil dan komponennya. Biaya ini belum termasuk jasa pasang.

Diagnosa dengan Scan Tool: Beberapa bengkel mungkin mengenakan biaya diagnosa awal sekitar Rp 100.000 – Rp 200.000.

Totalnya, kamu bisa menyiapkan dana mulai dari ratusan ribu hingga beberapa juta rupiah tergantung seberapa parah kerusakannya dan komponen apa yang harus diganti. Selalu minta estimasi biaya sebelum perbaikan dilakukan ya.

5. Seberapa Sering Idealnya Membersihkan/Mengganti Filter Udara dan Busi?

Frekuensi pembersihan atau penggantian filter udara dan busi juga ada panduannya:

Filter Udara:

Pembersihan: Idealnya setiap kali kamu servis rutin, atau setiap 5.000 – 10.000 kilometer, tergantung kondisi jalanan (jika sering melewati jalan berdebu, bersihkan lebih sering).

Penggantian: Filter udara disarankan diganti setiap 20.000 – 40.000 kilometer atau setiap 1-2 tahun sekali, mana yang tercapai lebih dulu. Jika sudah terlihat sangat kotor, sobek, atau tersumbat, ganti lebih awal.

Busi:

Penggantian: Tergantung jenis businya:

Busi Nikel: Setiap 20.000 – 40.000 kilometer.

Busi Platinum/Iridium: Setiap 60.000 – 100.000 kilometer, bahkan ada yang sampai 120.000 kilometer, karena materialnya lebih tahan aus.

Meskipun punya masa pakai panjang, tetap disarankan untuk sesekali memeriksa kondisi busi saat servis rutin untuk memastikan tidak ada penumpukan karbon atau masalah lainnya.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021