5 Cara Cek Kondisi Rem Mobil Agar Terhindari Dari Kecelakaan

5 Cara Cek Kondisi Rem Mobil Agar Terhindari Dari Kecelakaan

Bagi Anda yang belum terlalu terbiasa memeriksa kondisi rem mobil, jangan khawatir! Ada beberapa cara cek kondisi rem mobil yang bisa Anda lakukan untuk memastikan bahwa rem mobil Anda berada dalam kondisi baik dan siap digunakan di jalan raya.

Dengan melakukan pengecekan secara rutin, Anda bisa mencegah risiko kecelakaan yang disebabkan oleh rem yang tidak berfungsi dengan baik. Yuk, simak tips-tips cek kondisi rem mobil yang dapat membantu Anda dalam memastikan keselamatan di jalan raya!

5 Cara Cek Kondisi Rem Mobil

Memeriksa kondisi rem mobil adalah salah satu langkah penting untuk memastikan keselamatan saat berkendara. Ada lima cara cek kondisi rem mobil yang dapat dilakukan dengan mudah, yaitu:

1. Memeriksa Ketebalan Kampas Rem

Cek kondisi rem mobil yang pertama adalah kampas rem. Kampas rem adalah salah satu komponen penting pada sistem rem mobil. Cek ketebalan kampas rem secara berkala, jika kampas rem sudah tipis, segera ganti dengan yang baru. Jangan tunggu sampai habis, karena bisa menyebabkan gesekan langsung antara cakram rem dengan kaliper rem yang dapat merusak sistem rem secara keseluruhan.

2. Memeriksa Tekanan Rem

Pastikan tekanan rem mobil stabil ketika diinjak. Perhatikan apakah pedal rem terasa lunak atau keras. Jika terasa lunak, bisa jadi terdapat kebocoran pada sistem rem. Sebaliknya, jika terasa keras, bisa jadi kampas rem sudah aus dan perlu diganti.

3. Memeriksa Cakram atau Tromol Rem

Cek kondisi rem mobil bagian cakram atau tromol rem pada mobil Anda. Jika terdapat goresan atau aus, segera ganti dengan yang baru. Cakram atau tromol rem yang sudah tidak berfungsi dengan baik bisa mengurangi kinerja rem mobil dan meningkatkan risiko kecelakaan.

4. Memeriksa Sistem Pengereman Anti-Lock Braking System (ABS)

Sistem ABS sangat penting untuk mencegah roda terkunci saat pengereman, sehingga mobil tetap dapat dikendalikan dengan baik. Pastikan sistem ABS berfungsi dengan baik dan tidak ada lampu ABS yang menyala di dashboard mobil.

5. Memeriksa Cairan Rem

Cek kondisi rem mobil yang terakhir adalah periksa cairan rem. Pastikan cairan rem pada mobil Anda selalu terisi dan tidak kurang. Cairan rem yang kurang dapat menyebabkan kebocoran dan mengurangi efektivitas rem mobil. Jangan lupa untuk mengganti cairan rem secara berkala.

BACA JUGA: 3 Cara Cek Mobil Bekas Tabrakan yang Mungkin Anda Lewatkan

Kesimpulannya, cek kondisi rem mobil secara berkala sangat penting untuk menjaga keselamatan saat berkendara. Pastikan komponen-komponen pada sistem rem mobil berfungsi dengan baik dan terawat dengan baik untuk menghindari risiko kecelakaan.

Berapa Lama Umur Kampas Rem Mobil?

Untuk mengetahui kapan saatnya kampas rem perlu diganti, Anda dapat melakukan cek kondisi rem mobil secara berkala. Jika kampas rem sudah tipis dan kurang dari 2 mm, maka sebaiknya kampas rem segera diganti dengan yang baru. Sebaliknya, jika kampas rem masih tebal dan lebih dari 4 mm, maka masih dapat digunakan untuk beberapa waktu ke depan.

Adapun estimasi usia kampas rem mobil tergantung pada faktor penggunaan dan kualitas kampas rem yang digunakan. Biasanya, kampas rem mobil perlu diganti setiap 30.000-50.000 km atau setelah digunakan selama 3-4 tahun. Namun, sebaiknya periksa manual book mobil Anda untuk mengetahui rekomendasi penggantian kampas rem mobil dari produsen mobil.

Dengan melakukan cek kondisi rem mobil secara berkala, Anda dapat mengetahui kapan saatnya kampas rem perlu diganti sehingga dapat menghindari risiko kecelakaan akibat sistem pengereman yang tidak berfungsi dengan baik.

FAQ Seputar Cara Cek Kondisi Rem Mobil

1. Jika pedal rem terasa terlalu dalam, apakah ada cara sederhana untuk membedakan apakah masalahnya ada pada kampas rem yang aus atau adanya udara dalam sistem pengereman?

Kalau pedal rem terasa terlalu dalam, ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu coba untuk memperkirakan penyebabnya.

Jika pedal terasa “spongy” atau kenyal saat diinjak dan perlu diinjak lebih dalam dari biasanya untuk mendapatkan daya pengereman yang sama, kemungkinan besar ada udara yang terperangkap dalam sistem pengereman.

Kamu mungkin juga akan merasakan pedal rem turun perlahan saat kamu menahannya dengan tekanan konstan. Sementara itu, jika pedal rem terasa dalam tetapi tetap keras saat diinjak, dan kamu merasa daya pengereman berkurang secara keseluruhan, kemungkinan besar masalahnya ada pada kampas rem yang sudah aus.

Namun, perlu diingat bahwa kedua masalah ini bisa saling berkaitan atau terjadi bersamaan, jadi pemeriksaan lebih lanjut oleh mekanik tetap disarankan.

2. Bunyi gesekan seperti apa pada rem yang masih dianggap normal (misalnya, setelah mobil dicuci atau tidak digunakan lama), dan bunyi gesekan seperti apa yang mengindikasikan adanya masalah serius yang perlu segera diperiksakan?

Bunyi gesekan pada rem yang masih dianggap normal biasanya berupa suara halus yang muncul sesaat setelah mobil dicuci atau setelah mobil tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama, terutama saat kondisi lembap.

Bunyi ini biasanya disebabkan oleh lapisan tipis karat yang terbentuk pada permukaan cakram rem dan akan hilang setelah beberapa kali pengereman. Namun, bunyi gesekan yang mengindikasikan masalah serius biasanya lebih keras, seperti bunyi berdecit yang terus menerus saat mengerem, bunyi bergesekan logam, atau bahkan bunyi gemuruh.

Bunyi-bunyi ini bisa menandakan kampas rem sudah sangat tipis, ada benda asing yang tersangkut di antara kampas dan cakram, atau cakram rem yang sudah aus dan tidak rata. Jika kamu mendengar bunyi-bunyi seperti ini, sebaiknya segera periksakan rem mobilmu ke bengkel.

3. Bagaimana cara yang paling aman dan efektif untuk melakukan tes jarak pengereman sendiri tanpa membahayakan diri sendiri atau pengguna jalan lain? Apakah ada patokan jarak pengereman ideal untuk berbagai jenis mobil dan kecepatan?

Melakukan tes jarak pengereman sendiri perlu dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari bahaya. Pilihlah jalan yang lurus, datar, dan sepi dari lalu lintas. Pastikan kondisi jalan kering.

Kamu bisa mencoba mengerem dari kecepatan rendah terlebih dahulu untuk merasakan respons rem. Untuk tes yang lebih terukur, kamu bisa mencoba mengerem secara mendadak dari kecepatan tertentu (misalnya, 40 km/jam) dan perhatikan jarak yang dibutuhkan mobil untuk berhenti.

Sayangnya, tidak ada patokan jarak pengereman ideal yang universal untuk semua jenis mobil dan kecepatan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti kondisi ban, berat mobil, dan sistem pengereman.

Namun, jika kamu merasa jarak pengereman mobilmu menjadi jauh lebih panjang dari biasanya, atau kamu merasa kurang yakin dengan kemampuan pengeremannya, sebaiknya segera periksakan ke bengkel.

4. Selain level minyak rem yang kurang, apakah ada ciri-ciri lain pada minyak rem yang perlu diperhatikan dan bisa mengindikasikan masalah pada sistem pengereman (misalnya, perubahan warna atau kekentalan)?

Selain level minyak rem yang kurang, ada beberapa ciri-ciri lain pada minyak rem yang perlu kamu perhatikan. Perubahan warna minyak rem menjadi lebih gelap atau keruh bisa menjadi indikasi bahwa minyak rem sudah terkontaminasi oleh kotoran atau air dan perlu diganti.

Kekentalan minyak rem juga penting. Minyak rem yang sudah terlalu lama atau berkualitas buruk bisa menjadi lebih encer atau lebih kental dari seharusnya, yang dapat mengganggu kinerja sistem pengereman.

Sebaiknya, minyak rem diganti secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 2 tahun sekali atau setiap menempuh jarak tertentu, terlepas dari levelnya.

5. Jika lampu indikator rem di dashboard menyala, apakah aman untuk terus mengemudi mobil, terutama jika lampu tersebut menyala hanya sesekali? Tindakan pencegahan apa yang sebaiknya diambil jika lampu indikator rem menyala?

Jika lampu indikator rem di dashboard menyala, sebaiknya kamu tidak menganggapnya remeh. Lampu ini bisa menyala karena beberapa alasan, seperti level minyak rem yang rendah, masalah pada sistem ABS (Anti-lock Braking System), atau masalah lain pada sistem pengereman.

Meskipun lampu menyala hanya sesekali, ini tetap menandakan adanya potensi masalah. Sebaiknya, segera kurangi kecepatan dan hindari pengereman mendadak. Jika memungkinkan, segera bawa mobilmu ke bengkel terdekat untuk diperiksa.

Mengabaikan lampu indikator rem yang menyala bisa sangat berbahaya karena dapat mengurangi efektivitas pengereman dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021