Turbo diesel adalah mesin yang sangat populer pada kendaraan berat dan kendaraan penumpang yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Mesin ini dikenal memiliki tenaga yang besar dan torsi yang tinggi, namun membutuhkan perawatan khusus agar tetap berkinerja optimal.
Salah satu cara untuk menjaga kinerja mesin turbo diesel adalah dengan melakukan perawatan secara rutin.
Daftar isi
Cara Merawat Turbo Diesel di Mobil
Berikut adalah 7 cara merawat turbo diesel di mobil agar akselerasi makin melesat.
Periksa dan Ganti Oli secara Berkala
Salah satu hal yang paling penting dalam merawat mesin turbo diesel adalah dengan memperhatikan kondisi oli mesin.
Oli mesin yang kotor atau kental dapat merusak mesin, termasuk turbo diesel.
Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa dan mengganti oli secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Penggantian oli mesin bisa dilakukan setiap 5.000-10.000 km atau 6 bulan sekali.
Selain itu, pastikan juga untuk menggunakan oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan dan berkualitas tinggi. Hal ini dapat membantu melindungi mesin dari kerusakan dan menjaga kinerjanya tetap optimal.
Untuk pergantian oli yang lebih maksimal, Anda bisa percayakan pada layanan Cuci Darah di Dokter Mobil.
Menggunakan teknologi canggih, sisa-sisa oli yang biasa tersisa di sela-sela dan popmpa tangki oli akan dibersihkan secara tuntas sehingga oli baru yang ditambahkan performanya bisa lebih optimal.
Adapun oli mesin yang bisa Anda percayakan kualitasnya saat ganti oli dengan Cuci Darah adalah oli 9 Circle.
Diformulasikan langsung oleh ilmuwan dari Jerman, oli 9 Circle didesain dengan nilai TBN (Total Base Number) yang tinggi agar lebih tahan di suhu tinggi dan mencegah penguapan lebih cepat, cocok untuk iklim tropis di Indonesia.
Perhatikan Tekanan Angin pada Ban Mobil
Tekanan angin pada ban mobil juga sangat penting untuk menjaga kinerja mesin turbo diesel. Tekanan angin yang tidak sesuai dapat mempengaruhi kinerja mesin, termasuk turbo diesel.
Pastikan untuk memeriksa tekanan angin pada ban mobil secara berkala dan mengisi angin jika diperlukan.
Tekanan angin yang kurang dapat membuat mobil sulit untuk berakselerasi, sementara tekanan angin yang terlalu banyak dapat membuat ban cepat aus dan berdampak buruk pada kinerja mesin.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memperhatikan tekanan angin pada ban mobil agar mesin turbo diesel dapat bekerja dengan optimal.
Jaga Kebersihan Filter Udara
Filter udara yang kotor dapat memperburuk kinerja mesin turbo diesel. Oleh karena itu, pastikan untuk membersihkan atau mengganti filter udara secara berkala.
Filter udara yang kotor dapat menyebabkan mesin kekurangan udara yang dibutuhkan untuk membakar bahan bakar secara optimal.
Pembersihan filter udara dapat dilakukan dengan cara membersihkannya secara manual atau dengan menggantinya dengan filter udara yang baru.
Pastikan juga untuk menggunakan filter udara yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
Gunakan Bahan Bakar Berkualitas Tinggi
Bahan bakar berkualitas buruk dapat merusak mesin, termasuk turbo diesel. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi dan hindari bahan bakar yang terkontaminasi.
Penggunaan bahan bakar berkualitas rendah dapat membuat mesin turbo diesel mengalami kerusakan, sehingga kinerjanya menurun dan penggunaan bahan bakar menjadi tidak efisien.
Pastikan untuk memilih bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan dan bersih dari kontaminasi seperti kotoran dan air.
Hal ini akan membantu menjaga kinerja mesin turbo diesel tetap optimal dan mencegah kerusakan pada mesin.
Perhatikan Suhu Mesin
Suhu mesin adalah faktor penting dalam menjaga kinerja mesin turbo diesel. Turbo diesel dapat lebih cepat mengalami overheat daripada mesin konvensional, sehingga perhatikan suhu mesin secara berkala.
Pastikan untuk memeriksa level cairan pendingin dan kondisi radiator secara berkala, dan ganti cairan pendingin sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Jika mesin terlalu panas, matikan mesin dan biarkan dingin sebelum melanjutkan perjalanan.
Selain itu, pastikan untuk tidak memaksakan mesin bekerja terlalu berat, terutama pada perjalanan jarak jauh atau dalam kondisi cuaca panas.
Baca Juga: Tips Nyaman Mengemudi Mobil di Cuaca Panas
Hindari Pemakaian Mesin secara Berlebihan
Turbo diesel bekerja lebih keras daripada mesin konvensional, sehingga pastikan untuk tidak menggunakan mesin secara berlebihan.
Hindari mempercepat atau memperlambat kendaraan secara tiba-tiba dan jangan biarkan mesin terus berjalan dalam kondisi idle untuk waktu yang lama.
Pemakaian mesin yang berlebihan dapat membuat mesin bekerja lebih keras dan berisiko merusak komponen mesin.
Pastikan untuk mengemudi dengan tenang dan menjaga kecepatan mesin agar tidak terlalu tinggi, terutama pada kondisi jalan yang berat atau terjal.
Lakukan Perawatan secara Berkala
Terakhir, pastikan untuk melakukan perawatan secara berkala pada mesin turbo diesel. Turbo diesel memerlukan perawatan yang lebih intensif daripada mesin konvensional, jadi pastikan untuk melakukannya secara berkala.
Lakukan perawatan di bengkel resmi atau mekanik yang ahli dalam perawatan mesin turbo diesel.
Perawatan yang harus dilakukan meliputi pembersihan injektor, pemeriksaan sistem bahan bakar, penggantian filter oli dan udara, pemeriksaan sistem pendingin, serta pemeriksaan kelistrikan.
Proses pembersihan injektor dan ruang mesin yang terhubung dengan proses pembakaran dapat dengan mudah Anda dapatkan dari tune up Jet Clean di Dokter Mobil.
Membersihkan keseluruhan komponen mesin di ruang pembakaran, tune up Jet Clean akan membersihkan penumpukan kerak karbon sisa pembakaran yang mengganggu performa mobil.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membantu memperpanjang umur turbo diesel pada mobil Anda dan menjaga kinerjanya tetap optimal.
FAQ Seputar Merawat Turbo Diesel di Mobil
1. Apa saja tanda-tanda spesifik kerusakan turbocharger pada mesin diesel?
Ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan kalau turbochargermu mulai bermasalah. Yang paling umum adalah akselerasi kendaraan jadi lebih lambat atau terasa kurang bertenaga.
Ini karena turbo tidak bisa memompa udara dengan optimal ke ruang bakar. Selain itu, kamu mungkin akan mendengar bunyi mesin yang lebih bising dari biasanya, kadang mirip suara siulan keras atau bor gigi, ini bisa menandakan ada masalah pada seal atau komponen internal turbo.
Lalu, asap knalpot yang keluar berlebihan dan berwarna putih kebiruan atau hitam pekat juga jadi indikasi kuat.
Asap putih kebiruan biasanya karena oli mesin ikut terbakar akibat kebocoran pada seal turbo, sedangkan asap hitam pekat bisa karena pembakaran tidak sempurna.
Terakhir, jika oli mesin cepat habis padahal baru diganti, atau lampu indikator mesin menyala di dasbor, ini juga bisa jadi pertanda kerusakan turbocharger.
2. Bagaimana gaya mengemudi secara spesifik memengaruhi masa pakai mesin turbo diesel, di luar hanya “menghindari penggunaan berlebihan”?
Gaya mengemudi itu punya peran besar dalam menentukan seberapa awet turbo diesel kamu. Selain menghindari pemakaian berlebihan, ada beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan:
Pemanasan mesin (idling) yang cukup: Sebelum langsung tancap gas, biarkan mesin “idling” atau menyala santai selama beberapa menit, terutama saat pagi atau setelah mesin dingin. Ini membantu oli melumasi seluruh komponen, termasuk turbo, dengan baik sebelum bekerja keras.
Tidak langsung mematikan mesin setelah perjalanan jauh atau berat: Setelah kamu berkendara jarak jauh atau melewati medan berat yang membuat turbo bekerja keras dan suhunya tinggi, jangan langsung matikan mesin.
Biarkan mesin idling dulu sekitar 1-2 menit. Tujuannya agar turbo mendingin secara perlahan. Perubahan suhu yang drastis bisa membuat komponen turbo melemah atau bahkan rusak.
Menghindari akselerasi mendadak dan pengereman keras yang sering: Gaya mengemudi yang agresif dengan akselerasi dan deselerasi mendadak bisa memberikan beban ekstra pada turbo dan komponen mesin lainnya, mempercepat keausan. Mengemudi dengan halus dan stabil jauh lebih baik untuk umur panjang turbo.
3. Apakah ada aditif khusus yang direkomendasikan untuk bahan bakar atau oli pada mesin turbo diesel untuk meningkatkan umur panjang atau performanya?
Ada berbagai aditif yang tersedia untuk bahan bakar dan oli mesin diesel, yang diklaim bisa meningkatkan umur panjang atau performa.
Untuk oli, banyak produsen oli yang memang sudah merancang formulasi khusus untuk mesin diesel modern, termasuk yang berturbo. Oli-oli ini seringkali mengandung aditif bawaan seperti anti-aus, deterjen untuk mencegah kerak karbon, dan penstabil viskositas.
Beberapa merek oli mesin diesel yang sering direkomendasikan dan memiliki aditif baik adalah TOP 1 Zenzation Diesel, Motul TRD SPORT, Evalube Super Transco, STP Full Synthetic Diesel, TotalEnergies Rubia TIR, LIQUI MOLY MOLYGEN, ADNOC Voyager Plus, Fuchs Titan, Castrol Magnatec, dan Shell Helix HX8.
Untuk aditif bahan bakar (solar), umumnya ada yang berfungsi sebagai cetane booster untuk meningkatkan angka setana solar sehingga pembakaran lebih sempurna, dan ada juga injector cleaner atau pembersih sistem bahan bakar untuk mencegah penumpukan kotoran di injektor.
Beberapa contoh aditif bahan bakar yang umum dikenal antara lain dari merek STP Diesel Oil Treatment, Hot Shot’s Secret Diesel Extreme, Liqui Moly Diesel Purge, atau Redex Diesel Treatment.
Penting untuk selalu membaca petunjuk penggunaan aditif dan memastikan kompatibilitasnya dengan mesin mobil kamu, serta tidak berlebihan dalam penggunaannya. Penggunaan oli dan bahan bakar berkualitas tinggi sesuai rekomendasi pabrikan adalah dasar yang paling penting.
4. Berapa perkiraan masa pakai turbocharger pada mesin diesel, dan faktor-faktor apa saja yang paling berkontribusi pada keausannya?
Masa pakai turbocharger pada mesin diesel sebenarnya dirancang untuk bertahan lama, bahkan bisa mencapai 160.000 hingga 242.000 kilometer (sekitar 100.000-150.000 mil) jika dirawat dengan baik. Namun, ada beberapa faktor utama yang paling berkontribusi pada keausan dan kerusakan dini turbo:
Kualitas dan interval penggantian oli: Ini adalah faktor paling kritis. Turbocharger berputar pada kecepatan sangat tinggi (bisa mencapai 80.000-150.000 RPM) dan beroperasi di suhu ekstrem.
Pelumasan yang buruk karena oli berkualitas rendah, telat ganti oli, atau volume oli yang kurang, bisa menyebabkan keausan bearing dan komponen internal turbo.
Filter udara yang kotor: Filter udara yang tersumbat atau kotor akan membatasi aliran udara bersih ke turbo. Ini bisa menyebabkan debu atau partikel kotoran masuk dan merusak bilah turbin serta rumah turbo, menyebabkan baret dan oblak pada as bearing.
Suhu mesin yang tinggi atau tidak stabil: Panas berlebih pada gas buang atau mesin bisa mempercepat keausan komponen turbo. Penting untuk memastikan sistem pendingin bekerja optimal.
Kebiasaan mematikan mesin mendadak: Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perubahan suhu drastis setelah turbo bekerja keras tanpa fase pendinginan yang cukup bisa merusak turbo.
Kualitas bahan bakar: Penggunaan bahan bakar diesel berkualitas rendah bisa menyebabkan penumpukan kerak karbon di sistem pembuangan dan turbin, yang kemudian mengganggu kinerja turbo dan menyebabkannya cepat aus.
5. Apa perbedaan kebutuhan perawatan untuk mesin turbo diesel yang digunakan terutama untuk pekerjaan berat dibandingkan dengan yang digunakan untuk perjalanan sehari-hari?
Secara prinsip, perawatan dasar untuk mesin turbo diesel baik untuk pekerjaan berat maupun harian itu sama: ganti oli dan filter secara rutin, gunakan bahan bakar berkualitas, serta perhatikan suhu mesin. Namun, ada beberapa perbedaan dalam frekuensi dan fokus perawatan:
Frekuensi perawatan: Mesin turbo diesel yang digunakan untuk pekerjaan berat, seperti mengangkut beban banyak, melewati medan sulit, atau beroperasi dalam durasi panjang, akan mengalami beban kerja yang jauh lebih ekstrem.
Artinya, komponen-komponennya akan lebih cepat aus. Oleh karena itu, interval penggantian oli, filter udara, dan filter bahan bakar mungkin perlu dilakukan lebih sering dibandingkan mobil yang hanya dipakai harian dengan beban ringan.
Pemeriksaan komponen kunci: Untuk penggunaan berat, pemeriksaan komponen seperti sistem pendingin (radiator, cairan pendingin), sistem injeksi, dan terutama turbocharger itu sendiri, harus lebih intensif. Cek apakah ada kebocoran, bunyi aneh, atau tanda-tanda keausan yang lebih cepat.
Kualitas pelumas dan bahan bakar: Meskipun untuk penggunaan harian sudah disarankan yang terbaik, untuk pekerjaan berat, penggunaan oli dan bahan bakar dengan spesifikasi tertinggi yang direkomendasikan pabrikan (misalnya, oli dengan standar API dan ACEA yang lebih tinggi untuk kondisi berat) akan sangat membantu menjaga ketahanan mesin.
Perilaku berkendara: Meskipun untuk harian pun disarankan mengemudi halus, untuk pekerjaan berat, pengemudi harus lebih cermat dalam mengelola beban dan putaran mesin agar tidak “memaksakan” turbo secara berlebihan. Fase pendinginan setelah penggunaan berat juga menjadi lebih krusial.
Singkatnya, mesin turbo diesel untuk pekerjaan berat membutuhkan perhatian dan frekuensi perawatan yang lebih ketat karena tekanan dan beban kerja yang ditanggungnya jauh lebih tinggi daripada mobil yang dipakai untuk perjalanan sehari-hari yang ringan.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin