Catalytic Converter Bau Gosong, Apa Sebabnya?

Penyebab Catalytic Converter Bau Gosong

Catalytic converter adalah komponen krusial dalam sistem knalpot mobil modern yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin mobil, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Namun, terkadang pengguna mobil mengalami masalah dengan catalytic converter bau gosong.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang penyebab catalytic converter bau gosong di mobil dan memberikan berbagai cara efektif untuk mengatasi masalah ini.

Apa itu Catalytic Converter?

Catalytic converter merupakan sebuah perangkat penting yang terletak di dalam sistem knalpot mobil.

Fungsinya adalah untuk mengubah gas-gas berbahaya yang dihasilkan oleh mesin mobil menjadi gas yang lebih aman bagi lingkungan sebelum dilepaskan ke atmosfer.

Catalytic converter bekerja dengan menggunakan bahan kimia katalis untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalamnya, seperti reaksi oksidasi, reduksi, dan hidrolisis.

Penyebab Catalytic Converter Bau Gosong

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan catalytic converter bau gosong di mobil.

Berikut adalah beberapa penyebab umum yang perlu Anda ketahui:

  1. Overheating

Overheating atau panas berlebih pada catalytic converter dapat menyebabkan kerusakan pada komponen internalnya dan berkontribusi terhadap bau gosong yang tercium. Overheating dapat terjadi karena beberapa alasan, antara lain:

  • Masalah pada sistem pendingin mesin seperti kebocoran atau kerusakan pada radiator, kipas pendingin, atau termostat.
  • Sensor suhu yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik sehingga tidak dapat mengatur suhu secara optimal.
  • Penggunaan bahan bakar berkualitas rendah atau campuran bahan bakar yang tidak tepat.
  1. Kelebihan Bahan Bakar dan Pembakarannya Tidak Sempurna

Penggunaan bahan bakar yang berlebihan atau tidak terbakar sepenuhnya dapat menjadi penyebab lain dari catalytic converter bau gosong.

Ketika mesin mobil tidak dapat membakar bahan bakar secara sempurna, maka terjadi pembakaran yang tidak lengkap, menghasilkan emisi berlebih dan bau yang tidak sedap.

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Sistem injeksi bahan bakar yang tidak berfungsi dengan baik, seperti injektor yang tersumbat atau tekanan bahan bakar yang tidak optimal.
  • Penggunaan bahan bakar berkualitas rendah atau bahan bakar yang sudah kadaluwarsa.
  • Masalah pada sistem pengapian, seperti busi yang rusak atau jarang diganti.
  1. Kerusakan pada Catalytic Converter

Kerusakan fisik pada catalytic converter juga dapat menjadi penyebab utama catalytic converter bau gosong yang tercium. Beberapa jenis kerusakan yang dapat terjadi meliputi:

  • Retakan atau kerusakan pada monolit (struktur internal) catalytic converter. Monolit yang retak atau rusak dapat menghambat aliran gas dan mengganggu proses katalitik yang seharusnya terjadi, menghasilkan bau gosong.
  • Kontaminasi pada bahan kimia katalis dalam catalytic converter. Jika bahan kimia katalis terkontaminasi oleh bahan bakar atau zat asing lainnya, maka efisiensi kinerja catalytic converter akan menurun, dan catalytic converter bau gosong dapat terjadi.

Baca Juga: Solusi Atasi Catalytic Converter Bermasalah

Cara Mengatasi Bau Gosong pada Catalytic Converter

Jika Anda mengalami masalah dengan catalytic converter bau gosong di mobil, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya:

  1. Perawatan dan Pemeriksaan Rutin

Melakukan perawatan dan pemeriksaan rutin pada mobil Anda sangat penting untuk menjaga kinerja optimal catalytic converter.

Pastikan untuk memeriksa sistem knalpot secara berkala, termasuk catalytic converter, dan pastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan yang dapat mempengaruhi kinerjanya.

Jika ditemukan kerusakan, segera lakukan perbaikan atau penggantian yang diperlukan.

  1. Penggunaan Bahan Bakar Berkualitas

Gunakanlah bahan bakar berkualitas baik dan pastikan untuk mengisi tangki mobil Anda di tempat yang terpercaya.

Hindari menggunakan bahan bakar yang sudah kadaluwarsa atau mengandung kotoran. Bahan bakar berkualitas rendah dapat meningkatkan risiko pembakaran tidak sempurna, menghasilkan emisi berlebih, dan menyebabkan bau gosong pada catalytic converter.

  1. Perbaikan atau Penggantian Catalytic Converter yang Rusak

Jika catalytic converter mengalami kerusakan fisik yang parah, seperti retakan atau kerusakan pada monolit, sebaiknya lakukan perbaikan atau penggantian segera.

Dalam hal ini, sebaiknya konsultasikan dengan mekanik terpercaya yang memiliki pengalaman dalam menangani catalytic converter.

Mereka dapat memberikan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi dan jenis kerusakan yang terjadi.

  1. Perhatikan Sistem Pendingin Mesin

Pastikan sistem pendingin mesin berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah yang dapat menyebabkan overheating pada catalytic converter.

Periksa keadaan radiator, kipas pendingin, termostat, dan cairan pendingin secara berkala.

Jika ditemukan masalah, segera lakukan perbaikan atau penggantian yang diperlukan untuk mencegah overheating dan catalytic converter bau gosong.

  1. Mengurangi Emisi Gas Buang

Untuk mencegah catalytic converter bau gosong, penting untuk mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin mobil.

Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan meliputi:

  • Mengemudi secara efisien dengan menjaga kecepatan konstan dan menghindari akselerasi dan pengereman yang tiba-tiba.
  • Rutin melakukan servis mesin untuk memastikan semua komponen bekerja dengan baik, seperti sistem pengapian, sistem injeksi bahan bakar, dan sistem kontrol emisi.
  • Pastikan mobil Anda dalam kondisi baik dengan melakukan perawatan berkala, termasuk penggantian busi, filter udara, dan filter bahan bakar.

Endapan kerak karbon di berbagai komponen yang terhubung dengan proses pembakaran mesin juga jadi satu penyebab emisi gas buang lebih kotor, menyebabkan muncul bau tak sedap seperti catalytic converter bau gosong.

Nah, salah satu layanan yang cukup ampuh untuk cegah catalytic converter bau gosong karene kerak karbon adalah tune up Jet Clean di Dokter Mobil.

FAQ Seputar Catalytic Converter Bau Gosong

1. Apakah ada tanda-tanda awal lain selain bau gosong yang bisa mengindikasikan masalah pada catalytic converter, sebelum masalahnya menjadi parah?

Betul sekali, selain bau gosong yang memang jadi indikator kuat, ada beberapa tanda awal lain yang bisa kamu perhatikan kalau catalytic converter mulai bermasalah, sebelum kerusakannya makin parah:

Lampu Indikator “Check Engine” Menyala: Ini adalah tanda paling umum. Sensor oksigen di sistem knalpot akan mendeteksi ketidakberesan dalam emisi gas buang dan memicu lampu ini menyala di dashboard mobilmu.

Performa Mobil Menurun: Kamu mungkin merasa akselerasi mobil jadi loyo atau tarikan mesin terasa berat, terutama saat menanjak atau ingin menyalip. Ini karena gas buang tidak bisa keluar dengan lancar akibat catalytic converter yang tersumbat.

Konsumsi Bahan Bakar Boros: Akibat performa yang menurun dan mesin bekerja lebih keras untuk membuang gas, konsumsi bahan bakar mobilmu bisa jadi lebih boros dari biasanya.

Suara Gemericik dari Bawah Mobil: Kalau ada bagian internal catalytic converter yang pecah atau hancur, kamu bisa mendengar suara gemericik seperti kerikil saat mobil berjalan atau bahkan saat mesin idle. Ini terjadi karena pecahan material di dalamnya bergesekan.

Panas Berlebihan di Bawah Mobil: Catalytic converter yang tersumbat bisa menahan panas dan membuat area di bawah mobil jadi terasa sangat panas. Ini berbahaya dan bisa memicu kebakaran jika diabaikan.

2. Berapa perkiraan biaya perbaikan atau penggantian catalytic converter di bengkel umum atau spesialis, dan apakah ada opsi yang lebih terjangkau?

Biaya perbaikan atau penggantian catalytic converter ini memang cukup bervariasi, tergantung beberapa hal:

Jenis Mobil: Mobil mewah atau mobil Eropa biasanya punya catalytic converter yang harganya lebih mahal dibandingkan mobil Jepang atau mobil umum lainnya.

Lokasi (Bengkel Umum vs. Spesialis/Resmi):

Bengkel Resmi/Spesialis: Biayanya cenderung lebih mahal karena mereka menggunakan suku cadang asli (OEM) dan tenaga ahli yang terlatih khusus. Perkiraan biaya bisa bervariasi mulai dari Rp 4 jutaan hingga belasan juta rupiah, tergantung merek dan model mobil.

Bengkel Umum: Umumnya lebih terjangkau. Mereka mungkin menawarkan suku cadang aftermarket atau bahkan rekondisi. Perkiraan biaya bisa mulai dari Rp 2 jutaan hingga Rp 6 jutaan, tergantung kualitas suku cadang dan kerumitan pemasangan.

Kondisi Komponen: Terkadang, masalahnya hanya penyumbatan ringan yang bisa diatasi dengan pembersihan khusus (Decarbonizer atau Carbon Cleaner) di bengkel. Biaya pembersihan ini tentu jauh lebih murah, mungkin sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta. Namun, jika sudah rusak parah atau hancur, penggantian adalah satu-satunya solusi.

Opsi yang Lebih Terjangkau:

Suku Cadang Aftermarket: Ini adalah alternatif pengganti yang dibuat oleh produsen pihak ketiga. Harganya lebih murah dari OEM, tapi kualitas dan keawetannya bisa bervariasi. Pastikan kamu memilih merek yang reputasinya baik.

Catalytic Converter Universal: Beberapa bengkel menawarkan catalytic converter universal yang bisa dipasang di berbagai jenis mobil. Ini biasanya yang paling murah, namun mungkin performa emisi atau fit-nya tidak sesempurna bawaan mobil.

Rekondisi: Ada juga opsi rekondisi, di mana catalytic converter yang rusak diperbaiki atau diganti isiannya. Ini bisa jadi pilihan, tapi keawetan dan efektifitasnya perlu dipertanyakan.

Penting untuk diingat bahwa catalytic converter mengandung logam mulia (platinum, paladium, rhodium) yang sangat mahal, itulah kenapa harganya bisa melambung tinggi.

3. Apakah usia mobil atau jarak tempuh menjadi faktor utama penyebab kerusakan catalytic converter, dan seberapa sering komponen ini perlu diperiksa atau diservis?

Ya, usia mobil dan jarak tempuh memang menjadi faktor utama penyebab kerusakan pada catalytic converter. Seiring waktu dan penggunaan, komponen ini akan mengalami keausan alami.

Usia dan Jarak Tempuh: Rata-rata, catalytic converter dirancang untuk bertahan seumur hidup mobil, atau setidaknya hingga 100.000 hingga 150.000 kilometer. Namun, ini bisa bervariasi tergantung kualitas komponen, perawatan mobil, dan gaya mengemudi. Semakin tua mobil dan semakin tinggi jarak tempuhnya, risiko kerusakan catalytic converter juga meningkat.

Pemeriksaan/Servis: Catalytic converter sendiri tidak memerlukan servis rutin seperti ganti oli. Komponen ini dirancang untuk bekerja tanpa perawatan khusus. Namun, yang perlu diperiksa secara berkala adalah kesehatan mesin secara keseluruhan, karena masalah pada mesinlah yang sering memicu kerusakan catalytic converter. Saat servis rutin, teknisi biasanya akan mengecek sistem knalpot secara visual dan juga membaca error code (kode kesalahan) dari ECU mobil yang bisa mengindikasikan masalah pada catalytic converter.

Pada intinya, jika mesin mobilmu sehat, catalytic converter pun cenderung lebih awet.

4. Selain bahan bakar yang tidak sesuai, faktor lain apa saja yang dapat memicu catalytic converter bau gosong atau rusak, seperti gaya mengemudi atau kondisi jalan?

Betul, selain penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai (misalnya oktan rendah terus-menerus atau bensin yang kotor), ada beberapa faktor lain yang bisa memicu catalytic converter bau gosong atau rusak:

Masalah Pembakaran Mesin:

Busi Mati/Rusak: Jika busi tidak memercikkan api dengan baik, bahan bakar tidak terbakar sempurna di ruang bakar dan bisa masuk ke knalpot. Bahan bakar yang tidak terbakar ini kemudian terbakar di dalam catalytic converter, menyebabkan panas berlebih dan bau gosong.

Injektor Bahan Bakar Bocor/Rusak: Injektor yang menetes atau menyemprotkan terlalu banyak bahan bakar juga bisa menyebabkan bahan bakar masuk ke knalpot tanpa terbakar.

Sensor Oksigen (O2 Sensor) Rusak: Sensor ini membantu ECU mengatur rasio udara-bahan bakar. Jika rusak, rasio bisa jadi tidak seimbang, menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan merusak catalytic converter.

Kebocoran Oli atau Cairan Lain: Jika ada kebocoran oli mesin, cairan pendingin, atau cairan transmisi yang masuk ke sistem knalpot, cairan tersebut bisa ikut terbakar di dalam catalytic converter dan menyebabkan penumpukan karbon atau bahkan merusak material internal.

Gaya Mengemudi Agresif: Meskipun tidak secara langsung merusak, gaya mengemudi yang sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak bisa meningkatkan beban kerja mesin dan sistem emisi, yang pada jangka panjang bisa mempercepat keausan komponen, termasuk catalytic converter.

Kondisi Jalan yang Buruk: Benturan keras akibat melewati lubang atau jalanan yang rusak parah bisa menyebabkan kerusakan fisik pada bodi catalytic converter atau sistem knalpot secara keseluruhan, meskipun ini lebih jarang terjadi.

5. Apakah ada tindakan pencegahan spesifik yang bisa dilakukan pemilik mobil secara rutin untuk memperpanjang umur catalytic converter dan menghindari masalah bau gosong?

Ada beberapa tindakan pencegahan sederhana yang bisa kamu lakukan secara rutin untuk membantu memperpanjang umur catalytic converter dan mencegah bau gosong:

Gunakan Bahan Bakar Sesuai Rekomendasi: Ini penting! Selalu gunakan bensin dengan oktan yang direkomendasikan pabrikan mobilmu. Bahan bakar dengan oktan terlalu rendah atau kualitas buruk bisa menyebabkan pembakaran tidak sempurna.

Lakukan Servis Rutin Tepat Waktu: Ini adalah kunci utama. Pastikan kamu ganti oli sesuai jadwal, cek busi, filter udara, dan filter bahan bakar secara teratur. Mesin yang sehat dan pembakaran yang sempurna adalah teman terbaik catalytic converter.

Perhatikan Kondisi Busi dan Kabel Busi: Busi yang kotor atau mati akan membuat pembakaran tidak sempurna, sehingga bahan bakar mentah masuk ke catalytic converter dan merusaknya. Ganti busi sesuai jadwal atau jika ada masalah.

Segera Atasi Lampu “Check Engine”: Jangan pernah menunda untuk mengecek kenapa lampu check engine menyala. Meskipun terkadang masalahnya minor, bisa jadi ini adalah peringatan dini dari masalah yang lebih besar yang bisa berdampak pada catalytic converter.

Hindari “Menyiram” Knalpot yang Panas: Setelah perjalanan jauh, hindari menyiram bagian bawah mobil (termasuk knalpot dan catalytic converter) dengan air dingin saat masih sangat panas. Perubahan suhu ekstrem bisa menyebabkan keretakan pada material internal.

Kurangi Perjalanan Jarak Pendek Berulang: Jika memungkinkan, hindari sering melakukan perjalanan yang sangat singkat di mana mesin belum sempat mencapai suhu kerja ideal. Catalytic converter butuh panas untuk bekerja efektif, dan perjalanan super pendek bisa menumpuk residu.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021