Fungsi stabilizer mobil adalah untuk meredam terjadinya getaran yang berlebihan saat pengendara dan para penumpang ada di dalam mobil. Tanpa adanya stabilizer ini, mobil akan berguncang lebih besar dari yang kamu rasakan bahkan di mobil-mobil besar yang melaju kencang.
Kalau kamu masih bingung, jangan skip artikel di bawah ini, karena berikut ini telah kami sediakan penjelasan lebih mendalam tentang fungsi dari stabilizer yang ada di mobil kamu!
Daftar isi
Manfaat atau Fungsi Penggunaan Stabilizer Mobil
Bahkan tak hanya fungsinya, kami juga sudah menyediakan berbagai jenis stabilizer yang kira-kira cocok untuk kebutuhan kamu. Langsung cek ulasan di bawah ini, ya.
Mencegah Kemiringan Saat Kendaraan Membelok
Rasanya tidak ada jalanan yang benar-benar lurus seratus persen. Selama melakukan perjalan dengan mobil kesayangan, bisanya kamu akan dihadapkan pada berbagai belokan-belokan. Ada belokan yang biasa saja, lalu ada juga belokan yang cukup curam dan sedikit menukik.
Kalau dipikirkan, adanya belokan ini akan menyebabkan terjadinya kemiringan pada mobil. Biasanya hal ini terjadi kalau mobil besar tetap melaju kencang saat di belokan.
Tapi, pada umumnya kalau mobil melaju tidak terlalu kencang dan sesuai standar saja, mobil tidak akan miring ke arah belokan.
Hal ini disebabkan oleh stabilizer mobil yang membantu meredam kemiringan, sehingga supir dan para penumpang yang ada di mobil tetap bisa duduk dengan nyaman selama berkendara.
Fungsi Stabilizer Mobil Juga Menjaga Kendaraan Tetap Stabil
Saat mobil sedang membelok, tentu dibutuhkan daya dan tenaga yang lebih tinggi. Tapi tahukah kamu?
Mobil kamu tetap akan bisa terjaga dan stabil seperti saat berjalan di jalanan yang lurus. Hal ini diakibatkan oleh adanya stabilizer yang berfungsi dengan baik dan benar.
Akhirnya, meskipun sedang melewati jalan yang membelok dan butuh tenaga yang lebih besar, mobil kamu tetap bisa bergerak dan bekerja dengan stabil.
Daya Cengkram Ban Mobil Meningkat
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jalanan yang berkelok membuat mobil membutuhkan daya yang lebih kuat.
Begitu juga dengan daya cengkram ban mobil. Stabilizer mobil membantu ban mobil mencengkram dengan lebih kuat saat berada di belokan.
Tanpa adanya stabilizer, mobil kamu bisa-bisa tergelincir dan terpeleset saat sedang membelok, lho.
Jenis-Jenis Stabilizer Mobil
Selain fungsinya, kamu juga perlu mengetahui beberapa jenis-jenis stabilizer yang ada serta masing-masing fungsinya. Mau tahu apa saja? Yuk, kita cek bersama-sama.
Underbrace
Pertama, ada underbrace. Komponen satu ini berada di bagian bawah, depan, tengah, dan belakang mobil kamu.
Fungsi dari underbrace ini adalah untuk mengurangi kelenturan sasis mobil. Dengan berkurangnya sasis ini, beban kerja suspensi untuk meredam benturan jadi lebih tinggi, lho.
Sway bar
Kalau sway bar, fungsinya adalah menghubungkan pangkal suspensi sisi roda, baik yang sebelah kanan dan kiri. Biasanya sih pemasangan sway bar hampir digunakan semua pemilik mobil.
Komponen ini untuk melengkapi suspensi mobil bagian depan. Dengan adanya sway bar ini, ketika mobil melewati belokan, mesin mobil akan terasa lebih stabil dan pengguna mobil jadi lebih nyaman.
Stabilizer jenis ini paling banyak digunakan oleh pengguna mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki APV, dan lain sebagainya. Dengan adanya stabilizer ini, bagian belakang mobil akan lebih stabil selama digunakan.
Strut bar
Stabilizer jenis ini biasanya akan dipasang di bagian atas dari suspensi mobil. Fungsinya sendiri ada dua, lho.
Pertama untuk membuat konstruksi suspensi dan kedua membuatnya menjadi lebih kaku. Penggunaan strut bar juga menjadikan mobil kamu tampak lebih gagah.
Kalau kamu sering melewati jalanan yang rusak dan banyak lubangnya, stabilizer jenis ini cocok kamu gunakan. Strut bar ini tidak mengurangi jarak suspensi dan mulus saat melewati belokan.
Baca Juga : Cara Menurunkan RPM Mobil Injeksi
Sekarang kamu sudah mengetahui fungsi stabilizer mobil serta jenis-jenis yang bisa kamu pilih.
Silahkan pilih jenis stabilizer yang paling sesuai dengan keperluan mesin mobil kamu, ya. Kalau masih bingung, kamu juga bisa mendiskusikannya dengan mekanik di bengkel langganan kamu dan tanyakan jenis apa yang paling cocok untuk kamu.
FAQ Seputar Fungsi Stabilizer Mobil
1. Berapa perkiraan biaya yang harus disiapkan untuk membeli dan memasang stabilizer mobil?
Untuk biaya, ini memang bervariasi banget, tergantung jenis stabilizer, mereknya, dan tipe mobil kamu. Secara umum, harganya bisa mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Misalnya, untuk strut bar atau sway bar merek lokal yang umum, mungkin kamu perlu menyiapkan dana sekitar Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000 per unitnya. Kalau merek impor atau khusus performa tinggi, harganya bisa jauh lebih mahal.
Untuk ongkos pasang di bengkel, biasanya relatif terjangkau, mungkin di kisaran Rp 100.000 sampai Rp 300.000, tergantung tingkat kerumitan dan lokasi bengkel. Biar lebih pasti, ada baiknya kamu langsung tanyakan ke bengkel langganan atau toko aksesori mobil yang kamu tuju, ya.
2. Apa saja tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan bahwa stabilizer mobil sudah mulai rusak atau perlu diganti?
Kamu bisa curiga kalau stabilizer mobilmu mulai bermasalah kalau merasakan beberapa hal ini:
Mobil terasa limbung atau goyang berlebihan saat bermanuver: Padahal sebelumnya tidak begitu. Ini indikasi paling jelas kalau fungsi penyeimbangannya berkurang.
Ada suara aneh dari area kaki-kaki: Terutama saat melewati jalan tidak rata atau belokan. Suara “klotok-klotok” atau “gluduk-gluduk” bisa jadi indikasi karet bushing stabilizer yang aus atau bahkan ada bagian yang kendur/patah.
Handling mobil jadi kurang responsif: Kamu merasa stir jadi kurang “mantap” dan butuh usaha lebih untuk mengarahkan mobil, terutama di kecepatan tinggi.
Ban cepat aus tidak merata: Ini bisa jadi dampak lanjutan dari suspensi yang tidak stabil karena stabilizer bermasalah, meskipun banyak faktor lain juga bisa menyebabkan ini.
Jika kamu mengalami salah satu tanda ini, sebaiknya segera periksakan ke bengkel terdekat.
3. Apakah ada dampak negatif atau efek samping yang mungkin timbul jika menggunakan stabilizer mobil, terutama untuk jenis tertentu?
Umumnya, pemasangan stabilizer mobil itu lebih banyak manfaatnya, yaitu meningkatkan stabilitas dan handling. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Kenyamanan bisa sedikit berkurang: Terutama untuk stabilizer yang fokus pada kekakuan (seperti strut bar yang sangat kaku). Mobil mungkin terasa lebih “keras” atau getaran dari jalan lebih terasa masuk ke kabin, karena suspensi jadi kurang fleksibel untuk menyerap guncangan. Tapi ini biasanya tidak signifikan untuk penggunaan harian.
Risiko keausan komponen lain: Pada beberapa kasus ekstrem atau pemasangan yang tidak tepat, stabilizer yang terlalu kaku bisa memindahkan beban stres ke komponen suspensi lain, seperti bushing atau shockbreaker, membuatnya lebih cepat aus.
Pemasangan yang tidak pas: Kalau pemasangan tidak dilakukan dengan benar, justru bisa menimbulkan bunyi-bunyian atau bahkan mengurangi fungsi stabilizer itu sendiri.
Intinya, pilihlah stabilizer yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter mobilmu, dan pastikan pemasangannya dilakukan oleh ahlinya.
4. Seberapa rumit proses pemasangan stabilizer mobil, dan berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan di bengkel?
Proses pemasangan stabilizer mobil sebenarnya tidak terlalu rumit untuk mekanik yang sudah terbiasa. Stabilizer umumnya dipasang pada titik-titik tertentu di sasis atau suspensi.
Untuk waktu pengerjaan, ini bisa bervariasi:
Strut bar: Ini biasanya yang paling cepat, bisa selesai dalam waktu 30 menit hingga 1 jam, karena hanya perlu mengencangkan beberapa baut di bagian atas shockbreaker.
Sway bar (anti-roll bar): Pemasangannya sedikit lebih kompleks karena melibatkan bagian bawah mobil dan sambungan ke suspensi. Mungkin butuh waktu 1 hingga 2 jam.
Underbrace/Front lower bar: Ini juga butuh waktu serupa dengan sway bar, sekitar 1 hingga 2 jam, karena melibatkan pemasangan di bawah sasis.
Waktu ini bisa lebih lama jika ada kendala, seperti baut yang macet atau penyesuaian khusus. Tapi umumnya, kamu tidak perlu meninggalkan mobil terlalu lama di bengkel.
5. Selain saran untuk berdiskusi dengan mekanik, adakah kriteria atau panduan lebih detail untuk memilih jenis stabilizer (underland, sway bar, strut bar) yang paling cocok sesuai kebutuhan atau tipe berkendara seseorang?
Memilih stabilizer itu ibarat memilih sepatu, harus pas dengan kaki dan aktivitasmu. Selain diskusi dengan mekanik, ini beberapa panduan yang bisa kamu pertimbangkan:
Kebutuhan Berkendara Harian vs. Performa:
Untuk harian dan kenyamanan: Jika kamu sering melewati jalan bergelombang atau lebih mementingkan kenyamanan, sway bar yang tidak terlalu tebal atau strut bar yang disetel untuk kenyamanan mungkin lebih cocok. Tujuannya adalah mengurangi limbung tanpa membuat mobil terlalu kaku.
Untuk performa dan cornering: Kalau kamu sering berkendara di kecepatan tinggi, melewati tikungan tajam, atau bahkan ingin ikut balap, sway bar dengan diameter lebih besar atau strut bar yang lebih kaku bisa jadi pilihan untuk meminimalkan body roll (kemiringan bodi saat menikung) dan meningkatkan stabilitas.
Underbrace/Front lower bar cocok jika kamu ingin sasis mobil lebih rigid dan handling lebih presisi, terutama jika mobil sering melewati jalan tidak rata atau dipakai bermanuver aktif.
Karakteristik Mobil:
Beberapa mobil memang didesain dengan suspensi yang sudah cukup stabil. Penambahan stabilizer mungkin tidak memberikan perbedaan drastis. Sementara itu, mobil lain dengan suspensi bawaan yang lebih lembut akan sangat merasakan manfaatnya.
Ukuran dan bobot mobil juga bisa jadi pertimbangan. Mobil yang lebih besar atau berat mungkin butuh stabilizer yang lebih rigid.
Anggaran: Sesuaikan pilihan dengan dana yang kamu punya. Ingat, yang mahal tidak selalu yang terbaik kalau tidak sesuai kebutuhan.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin