Penyebab Mobil Injeksi Brebet dan Cara Mengatasinya

Setiap benda tentu mengalami permasalahan, begitu pun pada mobil. Bagi anda yang menggunakan mobil injeksi, seringkali mengalami permasalahan mobil injeksi brebet. Permasalahan ini semakin menyulitkan taktala mobil sedang digunakan di jalanan yang menanjak, alhasil mobil pun tak mampu untuk menanjak dan turun kembali ke bawah.

Walau permasalahan ini begitu menyulitkan, bukan berarti permasalahannya tak bisa dituntaskan. Berikut ini adalah penyebab mobil injeksi brebet dan cara mengatasinya agar permasalahan serupa tak terulang kembali. Mari disimak!

5 Penyebab dan Cara Mengatasi Mobil Injeksi Brebet

1. Injeksi “Masuk Angin”

Mobil injeksi brebet bisa dikarenakan pompa injeksi kemasukan angin. Hal ini bisa diakibatkan karena  sering terlambat mengisi bahan bakar ke dalam tangki. Karena tangki yang kosong otomatis akan terisi oleh angin, jika angin tersebut dipompa oleh pompa bahan bakar dan masuk ke pompa injeksi, maka pompa injeksi akan “Masuk Angin”.

Selain itu, injeksi bisa Masuk Angin karena adanya penggantian komponen pada sistem bahan bakar, sehingga beberapa parts seperti selang, pompa atau injektor dan filter bahan bakar perlu diganti. Dan pada saat pemasangan ada kemungkinan beberapa parts pemasangannya tidak sesuai sehingga ada yang tidak kencang.

Untuk solusi mobil injeksi brebet karena pompa injeksi Masuk Angin adalah harus mengisi bahan bakar sampai kondisi penuh atau setengah penuh. Lalu pastikan juga selang bahan bakar tidak mengalami kebocoran. Setelah itu, Anda dapat mengendorkan baut pada tabung sedimenter, setelah itu pompa sampai bahan bakar keluar bersama angin. Lakukan terus sampai bahan bakar tidak berbuih, jika sudah maka Anda dapat mengencangkan kembali bautnya. Jika, Anda sudah mengatasi masalah ini dan masih terjadi hal yang sama, maka perlu membawa mobil Anda ke Dokter Mobil terdekat.

2. Filter Bahan Bakar Kotor

Filter bahan bakar kotor juga bisa menjadi penyebab mobil injeksi brebet. Hal ini bisa terjadi karena sebelum bahan bakar disedot oleh pompa bahan bakar, akan melewati proses penyaringan yaitu melewati filter bahan bakar. Jika filter bahan bakar kotor maka bahan bakar akan tersaring sedikit demi sedikit. Logikanya, anggap filter bahan bakar seperti saringan air di rumah. Jika, saringan air di rumah mampet maka air yang turun juga akan ikut sedikit. Itulah sebabnya mengapa filter bahan bakar perlu dibersihkan.

3. Salah Satu Busi Mati

Penyebab mobil injeksi brebet berikutnya adalah busi mati. Busi bisa mati karena beberapa hal. Pertama karena ruang mesin basah akibat oli yang rembes. Oli yang rembes ini akan menutup dan menghalangi fungsi busi untuk memercikkan api. Akibatnya aliran listrik di busi terganggu dan merusak komponen lain seperti koil dan power transistor.

Selain itu, busi bisa mati juga karena konslet pada jalur pengapian. Misalnya karet pelindung pada kabel busi robek atau bocor maka akan membuat arus listrik yang seharusnya masuk ke busi menjadi langsung ke bodi mesin. Tentunya jika ini terjadi terus-menerus akan mempengaruhi kinerja busi dan membuat busi lebih cepat mati atau meninggal.

Alasan lainnya, busi dapat lebih cepat mati karena banyaknya volume bensin di ruang mesin. Bensin yang terlalu banyak akan membuat permukaan busi basah sehingga sulit bagi busi untuk memercikkan bunga api. Untuk itu, solusi untuk kondisi busi mati dan menyebabkan mesin pincang adalah dengan melakukan pengecekan pada bagian mana busi yang mati dan melakukan penggantian jika benar ada busi yang mati.

4. Sensor Kotor atau Berdebu

Pada beberapa mobil keluaran tahun ini biasanya terdapat beberapa sensor dan ECU sebagai pengatur output listrik, bahan bakar dan lainnya. Terkadang sensor bisa kotor dan berdebu. Sensor kan memiliki beberapa pin didalamnya, nah kalau pin tersebut berdebu atau kotor bisa memperlambat gerakan pembacaan yang dilakukan sensor. Sehingga perhitungan dari sensor ke ECU akan salah dan tidak optimal. Oleh karena itu, mesin injeksi bisa brebet karena sensor yang kotor.

Atau penyebab lainnya adalah adanya kerusakan di salah satu sensor bagian mesin mobil. Pada mesin injeksi terdapat sensor pengatur udara dimana sensor ini bekerja dengan memperhitungkan suplai udara dan bahan bakar. Jika satu saja sensor rusak, maka pembacaan akan salah dan pengeluaran yang dilakukan ECU juga akan salah sehingga bisa saja mobil injeksi brebet dan pengeluaran tidak optimal karena sensor atau ECU nya ngadat. Kalau sudah begini langsung ke Dokter Mobil ya.

5. Bahan Bakar Tidak Sesuai

Mobil injeksi brebet bisa karena penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai. Misalnya pabrikan merekomendasikan menggunakan bahan bakar pertalite. Namun karena  mengincar untuk harganya yang relatif lebih murah, Anda menggantinya menjadi premium. Penurunan kualitas bahan bakar, ternyata juga berpengaruh. Hal ini dikarenakan, mobil sudah memiliki ketentuan masing-masing untuk penggunaan bahan bakar.

Baca Juga : Tekanan Freon AC Mobil

Perlu Penanganan Tepat untuk Masalah Mobil Injeksi Brebet

Jika Anda, asal-asalan menggantinya bukan tidak mungkin mobil injeksi brebet dan malah merusak beberapa komponen permesinan. Jadi, hati-hati dalam memilih bahan bakar ya. Jika Anda ragu, Anda bisa bertanya pada dealer terdekat atau cek langsung pada buku manual mobil.

Penyebab mobil injeksi brebet memang sulit diketahui Anda. Kecuali  langsung datang ke Dokter Mobil. Di Dokter Mobil sudah dipastikan Anda akan dilayani dengan se-profesional mungkin dan dengan kualitas yang sangat baik. Selain itu, teknisi yang andal dan profesional akan membantu Anda menemukan solusi yang lebih tepat. Layanan yang ditawarkan pun sangat lengkap, mulai dari penanganan permasalahan mesin hingga pemeriksaan mesin pun tersedia di sini.

Tertarik untuk mengatasi masalah mobil injeksi brebet di Dokter Mobil? Lakukan reservasi sekarang via WhatsApp untuk dapatkan informasi seputar layanan-layanan hingga diskon menarik yang ditawarkan.

Anda juga bisa mengunjungi cabang-cabang Dokter Mobil terdekat dari wilayah Anda untuk coba secara langsung layanan untuk tuntaskan mobil injeksi brebet Anda.

FAQ Seputar Penyebab Mobil Injeksi Brebet

1. Apakah ada perbedaan penanganan mobil injeksi brebet pada jenis mobil yang berbeda (misalnya, mobil Eropa vs Jepang)?

Sebenarnya sih, penanganan mobil injeksi brebet itu pada dasarnya sama aja ya, mau mobil Eropa atau Jepang. Intinya kan cari tahu dulu penyebabnya, baru deh diperbaiki. Cuma memang, ada beberapa perbedaan di detailnya.

Misalnya nih, mobil Eropa kadang pakai teknologi yang lebih canggih dan sensor-sensornya lebih sensitif, jadi mungkin perlu penanganan yang lebih khusus. Terus kadang sparepart mobil Eropa juga lebih susah dicari dan lebih mahal. Tapi selama mekaniknya paham dan punya peralatan yang memadai, semua jenis mobil pasti bisa ditangani kok.

2. Bagaimana cara mencegah injeksi “masuk angin” selain dengan mengisi tangki bahan bakar secara teratur?

Agar injeksi mobil kamu nggak “masuk angin”, selain isi bensin full tank, kamu juga bisa coba beberapa cara lain nih. Misalnya, pastikan tutup tangki bensin kamu selalu tertutup rapat dan nggak ada kebocoran.

Terus, kalau kamu biarin mobil kamu nganggur lama, misalnya berminggu-minggu atau berbulan-bulan, sebaiknya kamu kosongin dulu tangki bensinnya biar nggak ada uap air yang ngendap. Oh iya, rutin juga bersihkan filter bahan bakar biar aliran bensin ke mesin tetap lancar dan nggak ada kotoran yang menyumbat.

3. Apakah ada interval waktu tertentu untuk membersihkan filter bahan bakar agar performa mesin tetap optimal?

Untuk membersihkan filter bahan bakar, idealnya sih setiap 20.000 km sampai 40.000 km ya. Tapi itu juga tergantung dari jenis filter bahan bakar yang kamu pakai dan kondisi pemakaian mobil kamu.

Kalau kamu sering lewat jalanan berdebu atau pakai bahan bakar yang kualitasnya kurang bagus, mungkin kamu perlu bersihkan filter bahan bakar lebih sering. Nah, kalau kamu nggak yakin, kamu bisa tanya ke mekanik pas kamu service mobil aja.

4. Selain yang disebutkan di artikel, apa saja tanda-tanda lain dari sensor yang kotor atau rusak?

Selain mesin brebet, ada beberapa tanda lain nih kalau sensor di mobil kamu kotor atau rusak. Misalnya, mobil kamu jadi boros bahan bakar, tenaga mesin berkurang, atau knalpot ngebul hitam. Terus, bisa juga lampu indikator “check engine” di dashboard mobil kamu menyala. Nah, kalau kamu ngeliat tanda-tanda kayak gitu, segera deh bawa mobil kamu ke bengkel untuk dicek lebih lanjut.