Salah satu komponen vital dalam mesin mobil anda ialah radiator. Radiator mempunyai peran penting sebagai penetralisir suhu mobil yang mencekik panas. Namun edukasi penggunaan air radiator yang tepat untuk mobil hingga saat ini masih salah kaprah.
Nyatanya, hingga saat ini beberapa pengguna mobil masih tetap pakai air AC untuk penggunaan air radiator. Hal ini tidaklah terlepas dari minimnya pengetahuan atau ingin menghemat uang bulanan mobil. Ini dampaknya bila anda masih tetap kekeh menggunakan air AC untuk radiator. Selengkapnya simak ulasan dibawah ini;
Bahaya Air AC Untuk Radiator
Nah kali ini Dokter Mobil kedatangan pengguna Nissan Xtrail dengan mengeluhkan mobil mengalami gejala ngelitik ketika berada di RPM tinggi. Setelah dilakukan pengecekan secara menyeluruh, ternyata penyebabnya berada di air radiator.
Gejala ngelitik ini disebabkan oleh penggunaan air AC atau air biasa. Dampak yang ditimbulkan yakni selang radiator meninggalkan kerak hitam mengeras. Kerak inilah dipicu dari air AC yang digunakan.
Oleh sebab itu tidak mengherankan bila gejala ngelitik timbul ketika sedang berkendara dengan RPM tinggi. Otomatis mesin menjadi overheat sebab air radiator tidak dapat mendinginkan mesin dengan baik.
Solusi Tepat
Solusi tepat untuk menangani permasalahan ini yakni dengan menggunakan air radiator terbaik berjenis coolant. Ingat coolant, bukan yang lain. Mengapa harus coolant?
Coolant didesain khusus untuk air radiator sebab memiliki kandungan senyawa kimia protektif yang sangat berguna untuk mencegah mobil timbul overheat. Jika air AC hanya memiliki titik didih hingga 100 derajat saja, lain halnya dengan coolant. Coolant memiliki titik didih berkisar 115 derajat hingga 120 derajat lebih.
Coolant yang beredar dipasaran umumnya berwarna warni, baik hijau, biru, kuning maupun merah. Namun kualitas coolant bukanlah ditentukan dari warna coolant, melainkan merk dan titik didih yang tersemat pada produk tersebut.
Pastikan anda memilih coolant dengan titik didih tinggi. Semakin tinggi titik didih pada coolant, maka hal ini juga berimbas pada performa mobil anda.
Itulah ulasan mengenai bahaya yang ditimbulkan pakai air AC untuk radiator mobil anda. Semoga dapat bermanfaat untuk anda. Jangan lupa baca permasalahan lainnya hanya di Dokter Mobil.
FAQ Seputar Air AC Untuk Radiator
1. Jika terlanjur menggunakan air AC untuk radiator, langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk membersihkan sistem pendingin dan mencegah kerusakan lebih lanjut?
Jika mobilmu terlanjur menggunakan air AC untuk radiator, tindakan pertama yang sebaiknya kamu lakukan adalah segera menguras seluruh cairan pendingin dari sistem. Setelah itu, lakukan pembilasan sistem pendingin menggunakan air bersih beberapa kali untuk memastikan tidak ada lagi sisa-sisa air AC yang mengandung zat korosif.
Langkah selanjutnya, isi kembali radiator dengan coolant yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi mobilmu. Pengurasan dan penggantian coolant ini penting untuk meminimalisir potensi karat dan kerusakan pada komponen sistem pendingin.
2. Selain coolant, adakah alternatif lain yang lebih baik daripada air AC, namun tetap lebih terjangkau daripada coolant berkualitas tinggi?
Mengenai alternatif selain coolant yang lebih baik dari air AC namun tetap terjangkau, sebenarnya sulit untuk menemukan pengganti yang benar-benar ideal dengan fungsi yang sama persis seperti coolant.
Coolant diformulasikan secara khusus untuk memiliki titik didih tinggi, titik beku rendah, serta kandungan anti-karat dan pelumas yang melindungi komponen sistem pendingin. Air biasa, termasuk air AC, tidak memiliki keunggulan-keunggulan ini.
Namun, dalam kondisi darurat dan sementara, kamu mungkin bisa menggunakan air demineral atau air suling sebagai pilihan yang lebih baik daripada air keran atau air AC karena kandungan mineralnya lebih rendah sehingga potensi korosifnya juga lebih kecil. Meski begitu, ini tetap bukan solusi jangka panjang dan kamu tetap disarankan untuk segera menggantinya dengan coolant yang sesuai.
3. Bagaimana cara membedakan coolant yang berkualitas baik dengan yang kurang baik, selain dari merek dan titik didihnya? Apakah ada ciri fisik atau komposisi tertentu yang perlu diperhatikan?
Untuk membedakan coolant berkualitas baik dengan yang kurang baik, selain dari merek dan titik didih yang tertera, kamu bisa memperhatikan beberapa ciri fisik dan komposisinya. Coolant yang baik biasanya memiliki warna yang cerah dan stabil, tanpa adanya endapan atau partikel mengambang.
Dari segi komposisi, coolant yang berkualitas mengandung konsentrasi ethylene glycol atau propylene glycol yang tepat sesuai dengan iklim dan spesifikasi kendaraan, serta dilengkapi dengan paket aditif anti-karat, anti-busa, dan pelumas yang efektif.
Kamu bisa mencari informasi mengenai standar kualitas coolant yang diakui oleh produsen mobil atau badan standarisasi terkait. Biasanya, coolant yang memenuhi standar ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik untuk sistem pendingin mobilmu.
4. Seberapa sering sistem pendingin mobil perlu dikuras dan diisi ulang, dan apakah ada perbedaan interval berdasarkan jenis coolant yang digunakan?
Frekuensi pengurasan dan pengisian ulang sistem pendingin mobil bervariasi tergantung pada jenis coolant yang digunakan dan rekomendasi dari pabrikan mobil. Umumnya, coolant konvensional perlu diganti setiap 2 tahun atau setiap 40.000 kilometer, mana saja yang lebih dulu tercapai.
Namun, coolant jenis Long Life Coolant (LLC) atau Extended Life Coolant (ELC) bisa memiliki interval penggantian yang lebih panjang, bahkan mencapai 5 tahun atau 100.000 kilometer. Selalu periksa buku manual kendaraanmu untuk mengetahui rekomendasi interval penggantian coolant yang paling tepat untuk mobil Pajero kamu.
5. Apakah ada dampak jangka panjang penggunaan air AC pada komponen sistem pendingin selain selang radiator, seperti pompa air atau thermostat?
Penggunaan air AC dalam jangka panjang tidak hanya berdampak pada selang radiator, tetapi juga bisa merusak komponen lain dalam sistem pendingin. Kandungan mineral dan zat kimia dalam air AC dapat menyebabkan korosi pada logam-logam yang membentuk radiator, water pump (pompa air), thermostat, dan bahkan blok mesin.
Kerak dan endapan yang terbentuk akibat penggunaan air AC juga bisa menyumbat saluran-saluran kecil dalam sistem pendingin, mengganggu sirkulasi cairan pendingin, dan menyebabkan overheating.
Overheating yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius dan mahal pada mesin mobilmu. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menggunakan coolant yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan seluruh sistem pendingin mobil.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin