Ciri-Ciri Thermostat Mobil Mengalami Kerusakan

Thermostat mobil memiliki fungsi untuk mencegah overheat pada mobil. Karena thermostat ini bekerja dengan cara memutuskan dan menyambungkan arus listrik yang ada pada mobil dan merespon perubahan suhu di sekitar mobil. Atau, bisa dikatakan pula bahwa thermostat ini memiliki fungsi sebagai sistem pendingin dalam mobil.

Sehingga, keberadaan thermostat ini menjadi cukup penting dalam sebuah mobil. Karena apabila tidak ada thermostat, maka mobil berisiko mengalami overheat yang nantinya berimbas pada kerusakan mesin. Thermostat pada mobil ini berada pada bagian katup antara radiator dan mesin. Sehingga, seringkali disebut pula sebagai katup thermostat.

Ciri-Ciri Thermostat Mobil Mengalami Kerusakan

Sama halnya seperti komponen pada mobil lainnya, thermostat mobil pun berisiko mengalami kerusakan. Tentunya, kerusakan ini tidak dapat dianggap sepele atau dibiarkan begitu saja. Karena kerusakan thermostat akan berbahaya pada performa mesin mobil. Bahkan berisiko mengalami kerusakan mesin. Inilah ciri-ciri kerusakan thermostat mobil!

1.     Thermostat Macet

Ciri pertama adalah thermostat yang mengalami kemacetan. Maksud dari kemacetan adalah thermostat yang tidak kunjung terbuka ketika mobil atau mesin sudah mencapai suhu tinggi, misalnya suhu 90 derajat celcius atau lebih dari itu. Jika thermostat tidak kunjung terbuka, maka dipastikan thermostat mobil tersebut mengalami kerusakan.

Kemacetan pada thermostat ini akan menyebabkan saluran air pada radiator tidak akan bersiklus. Sehingga, akan menyebabkan mesin tetap panas dan akhirnya overheat. Selain itu, embusan AC mobil pun akan terasa panas. Apabila mengalami ciri kerusakan pada thermostat mobil ini, maka disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke bengkel mobil.

2.     Bahan Bakar Boros

Ciri berikutnya adalah mobil mengalami keborosan pada bahan bakar. Salah satu efek dari kerusakan thermostat adalah bahan bakar yang boros. Hal tersebut disebabkan karena suhu mesin mobil rendah. Sehingga, akan membutuhkan bahan bakar ekstra agar suhunya kembali normal atau kembali seperti semula.

Keborosan bahan bakar tentunya menjadi masalah untuk para pemilik mobil. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Sehingga, apabila bahan bakar cepat habis maka cobalah untuk segera melakukan pengecekan thermostat mobil. Karena dikhawatirkan memang thermostatnya lah yang rusak, sehingga harus segera diperbaiki atau diganti.

3.     Mesin Mengalami Overheat

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, thermostat berfungsi sebagai pengatur suhu pada mobil agar tidak overheat. Apabila thermostat mengalami kerusakan, maka mesin mobil pun akan mengalami overheat. Salah satu ciri yang paling mudah untuk dilihat adalah keluarnya asap pada mesin mobil, ketika mobil sedang digunakan atau dioperasikan.

Apabila hal tersebut terjadi, maka dapat dipastikan bawah thermostat mengalami kerusakan. Selain keluarnya asap, biasanya akan terjadi pula ciri lainnya. Misalnya adalah suhu pada AC yang tiba-tiba panas. Atau dapat pula dilihat dari olinya. Karena apabila mesin overheat yang sudah parah, biasanya oli akan berubah menjadi warna kecoklatan

4.     Kinerja Thermostat Menurun

Ciri terakhir yang terjadi apabila thermostat mobil mengalami kerusakan adalah kinerjanya yang semakin menurun. Thermostat yang sudah rusak biasanya akan terbuka pada suhu normal atau kisaran 30 derajat celcius. Seharusnya, thermostat baru akan terbuka apabila suhu mencapai 90 derajat celcius atau pada suhu yang lebih tinggi.

Baca Juga : Ciri Kipas Radiator Lemah Yang Mulai Terjadi Pada Mobil Anda

Apabila mengalami hal seperti itu, maka thermostat telah rusak. Karena sirkulasi pendingin atau water pump thermostat mengalami masalah. Sehingga, akan terbuka pada suhu normal. Biasanya, thermostat yang mengalami masalah pun akan mengalami kinerja yang lambat. Misalnya, stabilisasi suhu akan sangat lama karena thermostat mengalami masalah.

Cara Merawat Thermostat Mobil

Untuk menghindari kerusakan yang terlalu sering pada thermostat, maka disarankan untuk melakukan perawatan rutin di bengkel mobil yang berkualitas. Salah satunya adalah Dokter Mobil yang sudah memiliki standar ISO. Selain itu, lakukan pula perawatan sederhana di rumah. Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat thermostat!

1.     Tidak Melepas Thermostat Sembarangan

Cara pertama adalah dengan tidak melepas thermostat sembarangan. Sejak beberapa tahun ke belakang, terdapat mitos yang mengatakan bahwa thermostat tidak terlalu berpengaruh pada mesin mobil. Mitos yang beredar mengatakan bahwa suhu mobil itu tergantung laju dari mobilnya sendiri. Sehingga, tidak bergantung pada thermostat.

Hal tersebut merupakan mitos yang sebaiknya tidak ditanamkan lagi dalam pikiran atau kepercayaan. Karena thermostat memiliki fungsi untuk membuat suhu mesin mobil kembali normal. Sehingga, thermostat mobil akan membuat mobil tidak mengalami overheat. Oleh karena itu, jangan pernah melepas thermostat pada mobil.

2.     Menguras Radiator Secara Rutin

Cara berikutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan pengurasan pada radiator secara rutin. Idealnya, pengurasan pada radiator dilakukan apabila mobil sudah mencapai jarak 40.000 KM. Sehingga, apabila sudah mencapai angka itu maka sebaiknya segera menguras radiator pada mobil. Selanjutnya, radiator pun disarankan dikuras secara rutin.

Lakukanlah pengurasan setiap jarak mencapai kelipatan 40.000 KM pada mobil. Sehingga, pengurasan selanjutnya dilakukan pada jarak 80.000 KM, 120.000 KM, 160.000 KM, 200.000 KM, dan seterusnya. Pengurasan pada radiator ini dilakukan dengan memasukkan pendingin baru pada radiator mobil. Sehingga, thermostat tidak mudah rusak.

3.     Memerhatikan Kualitas Water Coolant

Cairan pendingin atau water coolant yang dipakai pun diusahakan memiliki kualitas yang baik. Karena tidak semua cairan pendingin cocok dengan suatu mobil. Sehingga, perlu diperiksa atau disurvei terlebih dahulu cairan pendingin apa yang cocok untuk mobil yang digunakan. Cairan pendingin yang berkualitas akan membuat thermostat mobil lebih awet.

Untuk mendapatkan cairan pendingin yang lebih berkualitas dan cocok untuk mobil, maka disarankan untuk mengkonsultasikannya dengan bengkel mobil. Karena apabila mengganti sendiri, dikhawatirkan salah dalam memilih cairan pendingin tersebut. Kesalahan memilih cairan pendingin atau water coolant akan berimbas buruk pada mesin dan performa mobil.

4.     Mengganti Tutup Radiator

Selain melakukan pengurasan pada radiator, lakukanlah pula penggantian tutup radiator. Radiator dalam mobil biasanya dilengkapi oleh tutupnya. Dalam tutup radiator, akan terdapat karet seal yang berfungsi untuk mengencangkan penutup tersebut. Sehingga, cairan pendingin tidak akan merembes pada bagian lainnya. Karena akan berbahaya terhadap kinerja mobil.

Oleh karena itu, lakukanlah pengecekan secara rutin di bengkel mobil. Jangan sampai tetap memakai tutup radiator yang sealnya sudah rusak. Sebaiknya, tutup radiator diganti 4-5 tahun sekali. Apabila digunakan terlalu lama, dikhawatirkan seal pada tutup ini menurun. Sehingga, penutup tidak akan terlalu kencang dan merembes pada komponen lainnya.

Baca Juga : Bengkel Jakarta Terbaik Dokter Mobil

Sebaiknya, perawatan thermostat mobil dilakukan di bengkel, agar lebih optimal. Carilah bengkel mobil yang profesional, salah satunya adalah Dokter Mobil yang sudah memiliki standar ISO. Sehingga, memiliki kualitas yang baik. Dokter Mobil pun menyediakan layanan mengganti tune up berkala pada mobil dan memiliki layanan free general checkup mobil.