Anda tentu tidak ingin mengalami masalah pada mesin mobil ketika sedang berkendara, bukan? Oleh karena itu, rajin-rajinlah memeriksa kondisi mesin mobil Anda agar performanya selalu terjaga.
Cek kondisi mesin mobil secara rutin dapat membantu Anda menghindari kerusakan pada mesin dan memperpanjang usia kendaraan.
Jangan sampai mesin mobil yang kurang terawat menjadi biang keladi masalah dan mengganggu kenyamanan Anda selama berkendara. Simaklah artikel ini dengan seksama untuk mengetahui cara cek kondisi mesin mobil yang efektif dan efisien.
Daftar isi
5 Cara Cek Kondisi Mesin Mobil
Untuk memastikan performa mobil selalu prima, perlu dilakukan cek kondisi mesin secara rutin. Berikut ini adalah lima cara cek kondisi mesin mobil yang bisa Anda terapkan dengan mudah:
1. Periksa oli mesin
Oli mesin sangat penting dalam menjaga kinerja mesin mobil. Pastikan level oli selalu di atas batas minimum dan juga tidak terlalu penuh.
Periksa juga warna oli, jika berubah menjadi hitam atau kecoklatan, segera ganti oli mesin untuk menjaga mesin tetap bersih dan bekerja dengan baik.
2. Cek air pendingin
Air pendingin juga sangat penting dalam menjaga suhu mesin tetap stabil dan tidak overheat. Pastikan level air selalu di atas batas minimum dan juga tidak terlalu penuh.
Periksa juga apakah ada kebocoran pada sistem pendingin, jika iya, segera perbaiki untuk menghindari kerusakan mesin.
3. Periksa filter udara
Filter udara bertugas menyaring kotoran dan debu yang masuk ke mesin. Pastikan filter udara tidak kotor atau sudah rusak, karena dapat menghambat aliran udara ke mesin dan mempengaruhi performa mobil.
4. Perhatikan bunyi mesin
Jangan abaikan bunyi-bunyi aneh yang muncul dari mesin mobil Anda. Bunyi-bunyi tersebut bisa menjadi indikasi adanya kerusakan pada mesin.
Perhatikan juga apakah ada getaran atau vibrasi yang tidak normal saat mesin dinyalakan atau saat mobil berjalan.
5. Cek sistem bahan bakar
Pastikan sistem bahan bakar bekerja dengan baik dan tidak ada kebocoran pada pipa bahan bakar.
Periksa juga apakah tekanan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi pabrik. Sistem bahan bakar yang kurang baik dapat mempengaruhi performa mesin dan konsumsi bahan bakar.
BACA JUGA: 8 Cara Cek Mobil Bekas Sebelum Beli, Agar Tidak Keliru!
Cek kondisi mesin mobil secara rutin sangat penting untuk menjaga performa mobil selalu prima. Dengan melakukan lima cara di atas, Anda dapat memastikan bahwa mesin mobil bekerja dengan baik dan mencegah terjadinya kerusakan pada mesin.
Selalu perhatikan dan jangan abaikan tanda-tanda kerusakan pada mesin, karena tindakan awal yang cepat dapat mencegah kerusakan yang lebih parah pada kendaraan Anda.
Apa Saja yang Harus di Cek Ketika Membeli Mobil Bekas?
Membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan yang cerdas untuk menghemat uang, namun ada risiko tertentu yang harus diperhatikan.
Agar tidak tertipu dan mendapatkan mobil bekas yang terbaik, perlu melakukan cek kondisi mobil sebelum membeli.
Cek kondisi mesin mobil adalah salah satu hal penting yang perlu diperiksa saat membeli mobil bekas.
Sebelum membeli mobil bekas, pastikan untuk memeriksa kondisi mesin mobil terlebih dahulu. Periksa apakah mesin mobil dalam kondisi baik atau sudah mengalami kerusakan.
Cek kondisi oli mesin, air pendingin, filter udara, serta perhatikan bunyi mesin saat mobil dihidupkan.
Selain itu, pastikan juga sistem bahan bakar berjalan dengan baik dan tidak ada kebocoran pada pipa bahan bakar.
Baca juga: 5 Cara Membuat Mesin Mobil Tetap Dingin saat Digunakan
Selain cek kondisi mesin mobil, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat membeli mobil bekas seperti cek kondisi body, kaki-kaki, dan interior mobil.
Dalam melakukan cek kondisi mobil bekas, pastikan untuk memeriksa dengan seksama dan jika perlu bawa mekanik atau ahli otomotif untuk membantu melakukan pengecekan yang lebih detail.
FAQ Seputar Cara Cek Kondisi Mesin Mobil
1. Suara ketukan seperti apa pada mesin yang mengindikasikan masalah serius, dan bagaimana cara membedakannya dengan suara normal mesin atau suara dari komponen lain?
Suara ketukan pada mesin yang mengindikasikan masalah serius seringkali terdengar seperti bunyi logam beradu yang berulang dan bisa semakin keras seiring dengan peningkatan putaran mesin.
Ketukan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti knocking atau pinging akibat pembakaran yang tidak sempurna, atau bahkan bunyi dari komponen internal mesin yang aus atau rusak, misalnya bearing atau piston.
Cara membedakannya dengan suara normal mesin atau suara dari komponen lain adalah dengan mendengarkan dengan seksama dari mana arah suara tersebut berasal dan kapan suara itu muncul. Suara normal mesin biasanya lebih halus dan teratur.
Suara dari komponen lain, seperti kipas pendingin atau alternator, biasanya memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya suara berdecit atau mendesis.
Jika kamu ragu, merekam suara tersebut dan membandingkannya dengan contoh suara masalah mesin di internet mungkin bisa membantu, atau lebih baik lagi, konsultasikan dengan mekanik.
2. Selain warna hitam, putih, dan biru, warna asap knalpot lain seperti abu-abu atau merah muda bisa mengindikasikan masalah apa pada mesin? Bagaimana juga dengan bau asap knalpot yang tidak biasa?
Selain warna hitam, putih, dan biru, warna asap knalpot lain juga bisa memberikan petunjuk tentang kondisi mesin. Asap knalpot berwarna abu-abu seringkali mengindikasikan adanya pembakaran oli yang tidak sempurna atau masalah pada turbocharger (jika mobilmu memilikinya).
Asap berwarna merah muda atau ungu mungkin sangat jarang terjadi dan bisa mengindikasikan masalah yang sangat spesifik terkait dengan jenis bahan bakar atau aditif yang digunakan.
Bau asap knalpot yang tidak biasa juga perlu diwaspadai. Bau seperti telur busuk bisa menandakan masalah pada catalytic converter, bau manis bisa mengindikasikan kebocoran cairan pendingin, dan bau oli terbakar tentu saja menandakan adanya pembakaran oli yang tidak normal.
3. Seberapa sering idealnya level oli mesin diperiksa, dan bagaimana cara yang benar menambahkan oli jika levelnya kurang? Jenis oli apa yang sebaiknya digunakan untuk mobil dengan usia dan jenis yang berbeda?
Idealnya, level oli mesin perlu kamu periksa secara rutin setidaknya satu kali dalam seminggu atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
Cara yang benar menambahkan oli adalah dengan memastikan mesin dalam keadaan mati dan dingin. Buka kap mesin dan temukan dipstick oli, tarik keluar dan bersihkan dengan lap bersih.
Kemudian, masukkan kembali dipstick hingga mentok dan tarik keluar lagi. Periksa level oli, idealnya berada di antara tanda “Full” dan “Low”.
Jika kurang, tambahkan oli secara bertahap melalui lubang pengisian oli menggunakan corong, lalu periksa kembali levelnya setelah beberapa saat. Untuk jenis oli yang sebaiknya digunakan, selalu ikuti rekomendasi pabrikan yang biasanya tercantum dalam buku manual pemilik mobil.
Secara umum, mobil dengan usia lebih tua mungkin memerlukan oli dengan viskositas yang lebih tinggi, sementara mobil yang lebih baru dengan teknologi mesin yang lebih canggih mungkin memerlukan oli yang lebih encer dan spesifik.
4. Getaran seperti apa pada mesin yang dianggap tidak normal dan bisa menjadi pertanda masalah? Apakah perbedaan getaran saat idle dan saat berakselerasi mengindikasikan masalah yang berbeda pula?
Getaran pada mesin yang dianggap tidak normal bisa bervariasi tergantung pada jenis mobil dan kondisinya. Namun, secara umum, getaran yang terasa kasar, kuat, dan tidak teratur saat mesin idle perlu diwaspadai.
Getaran ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti busi yang kotor atau rusak, masalah pada sistem pembakaran, atau bahkan masalah pada dudukan mesin (engine mounting).
Perbedaan getaran saat idle dan saat berakselerasi juga bisa mengindikasikan masalah yang berbeda. Getaran yang terasa saat berakselerasi mungkin disebabkan oleh masalah pada sistem bahan bakar, transmisi, atau bahkan roda dan ban yang tidak seimbang.
Jika kamu merasakan getaran yang tidak biasa, sebaiknya segera periksakan ke bengkel untuk mengetahui penyebab pastinya.
5. Jika lampu indikator mesin menyala, langkah pertama apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemilik mobil? Apakah aman untuk terus mengemudi, atau sebaiknya segera dibawa ke bengkel? Apakah ada cara sederhana untuk mendiagnosis sendiri penyebab lampu indikator menyala sebelum ke bengkel?
Jika lampu indikator mesin menyala, langkah pertama yang sebaiknya kamu lakukan adalah tidak panik. Lampu ini bisa menyala karena berbagai alasan, mulai dari masalah kecil seperti tutup tangki bensin yang tidak rapat hingga masalah yang lebih serius pada mesin atau sistem emisi.
Meskipun dalam beberapa kasus mungkin aman untuk terus mengemudi dalam jarak pendek, sangat disarankan untuk segera membawa mobilmu ke bengkel terpercaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jangan tunda, karena masalah kecil yang tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi masalah yang lebih besar dan mahal. Untuk mendiagnosis sendiri sebelum ke bengkel, kamu bisa mencoba mengingat kejadian terakhir sebelum lampu menyala (misalnya, setelah mengisi bensin).
Beberapa mobil modern juga memungkinkan kamu untuk melakukan diagnosis sederhana melalui menu di dashboard atau dengan menggunakan alat OBD-II scanner yang bisa kamu beli sendiri atau dipinjam dari teman.
Namun, interpretasi kode-kode yang muncul dari alat scanner ini memerlukan pengetahuan teknis, jadi tetap disarankan untuk konsultasi dengan ahlinya.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin