Bisa Jadi Sinyal Penanda, Ini Cara Deteksi Kerusakan Mobil dari Suara yang Muncul

Cara deteksi kerusakan mobil dari suara – Mobil yang menggunakan bahan bakar bensin umumnya tidak terlalu memilki suara. Mobil ini akan jauh lebih minim suara dibandingkan dengan mobil dengan bahan bakar yang lainnya.

Tetapi terkadang mobil ini juga mengeluarkan suara yang cenderung cukup berisik dari biayanya. Apabila Anda merasa mobil Anda mengeluarkan suara yang lebih kasar dari yang seharusnya, maka Anda perlu waspada terhadap hal ini.

Biasanya, mesin mobil yang mengeluarkan suara yang cukup kasar pasti memiliki masalah pada bagian mesinnya. Suara ini sebenarnya merupakan sebuah gejala kerusakan yang dialami oleh mobil Anda.

Lalu bagaimana cara deteksi kerusakan mobil dari suara yang dikeluarkan? Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksinya. Lalu apa akibat jika hal itu dibiarkan?

Akibat Membiarkan Suara Kasar dari Mobil

Suara kasar dari mobil biasanya merupakan gejala awal atau pertanda dari kerusakan yang dialami oleh mobil. Gejala ini bisa ditandai dengan adanya suara yang lebih kasar daripada yang biasanya.

Lalu apa yang akan terjadi jika kita mengabaikan gejala ini? Tentu saja itu bisa menyebabkan kerusakan yang parah pada komponen mobil.

Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Suara Mesin Mobil Kasar saat Dingin

Apabila mobil Anda mengalami gejala seperti suara berisik dan kasar, maka sebaiknya Anda segera memeriksanya ke tempat service mobil.

Karena apabila tetap dibiarkan bukan hanya akan merusak komponen mobil, tetapi juga bisa merembet ke komponen yang lainnya.

Seperti yang dikatakan oleh para ahli otomotif dan montir mobil, mereka mengatakan bahwa gejalanya awalnya adalah berasal dari suara kasar yang terdapat di bagian mesin kanan mobil.

Terkadang suara tersebut juga terdengar seperti suara yang berdecit ataupun suara dengungan, apabila mobil Anda mengeluarkan suara ini maka sudah seharusnya Anda mengeceknya sebelum terlambat dan bertambah parah.

Cara Deteksi Kerusakan Mobil dari Suara yang Perlu Anda Lakukan

Ada beberapa cara deteksi kerusakan mobil dari suara yang perlu Anda lakukan, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah oli mesin. Biasanya oli menjadi salah satu indikasi penyebab munculnya suara kasar dari mobil. Karena kurangnya oli di dalam mesin membuat oli tidak bisa melumasi semua komponen mesin yang ada pada mobil pada saat Anda menyalakannya terutama pada saat dilakukan pemanasan di pagi hari. Karena hal inilah Hidraulic Last Adjuster menjadi kekurangan asupan oli yang biasanya melumasinya dengan cukup.
2. Komponen kedua yang bisa menyebabkan keluarnya suara dari mesin mobil adalah pada bagian AC seperti bearing AC, water pump, dan juga bearing alternator. Apabila terjadi kerusakan ataupun masalah pada bagian ini, biasanya mobil akan cenderung mengeluarkan suara yang berisik dan juga kasar.
3. Kurang kencangnya tekanan tensioner kepada timing belt. Hal ini juga bisa menyebabkan suara pada mobil. Pada saat timing belt mengalami kendor karena kurangnya tekanan dari tensioner, maka bagian ini akan mengeluarkan suara yang cukup mengganggu untuk didengar.
4. Pecahnya Fan belt, atau fan belt yang mengalami getas dan kendor. Bagian ini juga sering menimbulkan suara apabila mengalami kendor ataupun pecah-pecah. Komponen ini sebenarnya memiliki beberapa komponen yang biasanya terdiri dari dua sampai dengan tiga sabuk. Banyaknya sabuk yang ada tergantung pada merek dan juga jenis dari mobil yang dimiliki.
5. Seperti masalah pertama yaitu oli. Mobil yang kekurangan oli juga bisa menimbulkan suara yang berasal dari gesekan antara metal mesin pada mobil sehingga menyebabkan suara yang terkadang cukup berisik. Suara ini biasanya berasal dari piston, connecting rod, hingga setang dari piston.

Cara Deteksi Kerusakan Mobil Dari Suara dengan Aplikasi

Di era kemajuan teknologi saat ini, dunia industri otomotif pun juga ikut bertumbuh didalamnya. Berbagai macam fitur canggih pun dikembangkan untuk mempermudah penggunaan seperti fitur yang bisa terkoneksi dengan ponsel dan semacamnya.

Dengan hal ini, maka akan semakin memudahkan kita dalam menggunakan mobil, bahkan untuk mendeteksi kerusakan yang terdapat didalamnya.

Seperti produk terbaru yang sedang digarap oleh produsen mobil SKoda yang berasal dari Republik Ceko. Produsen mobil ini baru saja menciptakan sebuah aplikasi baru bernama Skoda Sound Analyzer.

Aplikasi ini merupakan sebuah aplikasi smartphone yang baru saja selesai diuji coba. Aplikasi ini adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Skoda untuk mendeteksi kerusakan dari sebuah komponen mobil.

Seperti yang dikatakan bahwa aplikasi ini merupakan aplikasi murni yang dikembangkan oleh produsen mobil dari Ceko ini.

Cara deteksi kerusakan mobil dari suara mungkin memang hal yang paling simpel untuk dilakukan, tetapi juga bukan hal yang mudah.

Oleh karena, Skoda menciptakan sebuah aplikasi smartphone yang memang difungsikan untuk bisa mendeteksi kerusakan pada mobil.

Dengan adanya aplikasi ini maka cara deteksi kerusakan mobil dari suara akan menjadi lebih mudah karena kita tidak perlu lagi mengecek satu persatu bagian mesin mobil.

Cara Kerja dari Skoda Sound Analyzer Sebagai Cara Deteksi Kerusakan Mobil dari Suara

Cara deteksi kerusakan mobil dari suara dengan aplikasi ini sangatlah mudah karena Anda hanya perlu mendengarkan suara mobil Anda ke aplikasi.

Lalu bagaimana cara kerja dari aplikasi yang bisa digunakan untuk cara deteksi kerusakan mobil dari suara ini?

Cara kerjanya adalah aplikasi ini akan merekam suara yang dikeluarkan oleh mesin mobil, kemudian aplikasi ini akan membandingkan suara yang ia dapatkan dengan rekaman kontrol sehat yang sudah ada pada sistem.

Apabila terdapat kerusakan sinyal dari suara yang sudah ditangkap, maka suara akan berbeda dari suara komponen yang sehat. Setelah, akan muncul saran dari perbaikan yang diperlukan secara otomatis.

Keakuratan Aplikasi Skoda Untuk Cara Deteksi Kerusakan Mobil dari Suara

Pihak dari Skoda juga sudah mengklaim bahwa sistem yang mereka buat ini memiliki keakuratan yang tinggi yaitu sekitar 90%.

Yang lebih menarik, aplikasi yang digunakan untuk cara deteksi kerusakan mobil dari suara ini bukan hanya bisa mendeteksi kerusakan dari mesin mobil Anda, tetapi juga pada komponen lainnya seperti AC, sistem pengemudi mobil, transmisi, dan juga bagian lain yang ada di dalam mobil karena sistem ini akan terus dikembangkan.

Solusi Mengatasi Kerusakan Pada Mobil yang Terdeteksi dari Suara

Cara deteksi kerusakan mobil dari suara memang hal yang cukup simpel untuk dilakukan karena akan bisa dengan cepat terdeteksi.

Apabila Anda sudah mendapati mobil Anda mengalami beberapa gejala dan suara gangguan seperti yang sudah dijelaskan di atas, sebaiknya Anda segera memeriksakan mobil Anda ke bengkel. Karena dari suara-suara yang muncul bisa jadi terdapat permasalahan di beberapa titik.

Sayangnya, tak semua bengkel mobil bisa mengatasi permasalahan-permasalahan yang kompleks di beberapa titik.

Tapi bukan berarti juga hal tersebut tak bisa Anda jumpai, karena Dokter Mobil ternyata memiliki beragam layanan yang bisa Anda percayakan jika terjadi kerusakan di beberapa titik komponen mobil jika terdeteksi dari suara-suara asing yang muncul.

Jika suara asing yang muncul disebabkan karena pasokan oli yang kurang, maka Anda bisa ganti oli mesin dengan metode Cuci Darah yang dapat menguras oli lama hingga bersih untuk selanjutnya diisi menggunakan oli mesin dari 9Circle yang memiliki nilai TBN yang tinggi.

Nilai TBN yang tinggi ini menandakan bahwa oli memiliki daya tahan yang lebih kuat dibandingkan oli-oli lainnya.

FAQ Seputar Deteksi Kerusakan Mobil dari Suara yang Muncul

1. Apakah ada daftar spesifik suara abnormal yang sering terdengar dari area kaki-kaki mobil dan apa indikasinya?

Ya, ada beberapa suara khas dari area kaki-kaki mobil yang bisa jadi indikasi masalah:

• Suara “Gluduk-gluduk” atau “Klotok-klotok” saat Melewati Jalan Rusak/Berlubang: Ini sering banget menandakan masalah pada komponen suspensi, seperti bushings karet yang sudah aus, ball joint yang oblak, tie rod end yang longgar, atau shock absorber yang sudah mati. Terkadang juga bisa dari bearing roda yang sudah mulai kena.
• Suara “Ngiiik” atau “Mencicit” Saat Mobil Berbelok atau Melewati Polisi Tidur: Kemungkinan besar ini berasal dari karet-karet suspensi (misalnya bushing arm) yang sudah kering atau getas dan butuh pelumasan atau penggantian.
• Suara “Dug” atau “Geduk” Keras Saat Membanting Setir atau Mengerem Mendadak: Ini bisa jadi indikasi engine mounting atau transmisi mounting yang sudah rusak, sehingga mesin atau transmisi bergeser terlalu banyak.
• Suara “Dengung” dari Roda yang Semakin Kencang Seiring Kecepatan: Ini adalah ciri khas bearing roda yang mulai rusak dan butuh diganti. Suaranya biasanya akan berubah sesuai kecepatan mobil.
• Suara “Ketuk-ketuk” dari Area Kemudi Saat Jalan Bergelombang: Bisa jadi ada masalah pada rack steer atau tie rod end yang oblak, atau bahkan lower arm yang sudah mulai aus.

2. Bagaimana cara membedakan antara suara bearing AC yang rusak dengan suara bearing alternator yang rusak, karena keduanya bisa mirip?

Membedakan suara bearing AC dan bearing alternator memang butuh ketelitian, karena keduanya bisa menghasilkan suara mendengung atau berdecit. Tapi ada triknya:

Suara Bearing AC yang Rusak:

• Biasanya suara lebih jelas terdengar saat AC dinyalakan (tekan tombol AC).
• Suara akan hilang atau mereda saat AC dimatikan.
• Bisa juga terdengar saat mesin idle atau putaran rendah.

Suara Bearing Alternator yang Rusak:

• Suara akan tetap ada (mendengung atau berdecit) baik AC menyala maupun mati.
• Suara ini biasanya berubah mengikuti putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin, suaranya bisa semakin keras atau melengking.
• Terkadang disertai lampu indikator aki menyala di dashboard jika kerusakannya sudah parah dan pengisian listrik terganggu.

Untuk memastikan, coba nyalakan mesin, dengarkan suaranya. Lalu, matikan AC dan dengarkan lagi. Jika suara hilang, kemungkinan besar dari AC. Jika suara tetap ada, lebih cenderung ke alternator atau bearing lain di area belt mesin.

3. Apakah aplikasi pendeteksi suara seperti Skoda Sound Analyzer bisa diandalkan sepenuhnya untuk diagnosis kerusakan, atau hanya sebagai alat bantu awal?

Aplikasi pendeteksi suara seperti Skoda Sound Analyzer atau yang sejenisnya, memang merupakan alat bantu awal yang sangat inovatif dan berguna, tapi tidak bisa diandalkan sepenuhnya untuk diagnosis kerusakan akhir.

Sebagai Alat Bantu Awal:

Aplikasi ini hebat untuk memberikan indikasi pertama tentang potensi masalah.

Mereka bisa membantu kamu mengidentifikasi suara-suara yang tidak normal dan memberikan petunjuk kasar tentang kemungkinan sumber masalahnya.

Ini bagus buat kamu yang awam dan ingin tahu lebih dulu sebelum ke bengkel.

Bukan Pengganti Diagnosis Profesional:

Namun, aplikasi ini tidak menggantikan keahlian teknisi profesional dan alat diagnostik khusus.

Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi suara mesin (misalnya kualitas oli, kondisi bahan bakar, suhu), dan aplikasi mungkin tidak bisa membedakan semua nuansa tersebut.

Diagnosis yang akurat tetap memerlukan pengecekan langsung, scan komputer, dan pengalaman mekanik.

Jadi, anggap saja aplikasi ini sebagai “konsultan awal” yang bisa membantumu lebih siap saat membawa mobil ke bengkel.

4. Selain yang disebutkan, suara seperti apa dari sistem pengereman (misalnya saat diinjak atau dilepas) yang mengindikasikan adanya masalah?

Sistem pengereman punya suara-suara khas yang bisa jadi alarm masalah:

• Suara “Mencicit” atau “Ngiiiiik” Saat Menginjak Rem: Paling umum disebabkan oleh kampas rem yang sudah tipis dan bergesekan dengan indikator keausan, atau kampas rem kotor/mengeras.
• Suara “Gruk-gruk” atau “Gesekan Kasar” Saat Mengerem: Ini bisa jadi indikasi kampas rem sudah habis total dan logam kampas bergesekan langsung dengan piringan cakram (disk brake). Ini sangat berbahaya dan bisa merusak piringan.
• Suara “Berdecit” Setelah Melepas Pedal Rem: Terkadang ini bisa menandakan kaliper rem macet atau kampas rem yang tidak kembali sempurna setelah pengereman.
• Suara “Kletak-kletak” Saat Menginjak atau Melepas Rem: Bisa jadi ada komponen rem yang longgar, seperti baut kaliper, atau bahkan masalah pada bushing suspensi yang terhubung ke sistem rem.
• Suara “Dengung” atau “Getar” Saat Mengerem pada Kecepatan Tinggi: Ini sering terjadi jika piringan cakram sudah tidak rata (oleng), biasanya karena panas berlebihan.

5. Apakah ada suara spesifik yang mengindikasikan masalah pada transmisi (baik otomatis maupun manual) saat mobil bergerak atau berpindah gigi?

Ada beberapa suara yang bisa jadi sinyal masalah pada transmisi, baik otomatis maupun manual:

Transmisi Manual:

Suara “Kruuk” atau “Kriuk” Saat Pindah Gigi: Ini biasanya dari sinkromes (synchromesh) yang sudah lemah atau rusak, yang tugasnya menyamakan putaran gigi agar perpindahan halus.

Suara “Dengung” atau “Mengaung” dari Transmisi Saat Berjalan: Ini bisa jadi indikasi bearing transmisi yang sudah aus atau masalah pada gigi di dalam transmisi. Suaranya biasanya berubah seiring kecepatan.

Suara “Gesekan” Saat Kopling Diinjak atau Dilepas: Bisa jadi masalah pada bearing release kopling atau kampas kopling yang mulai habis.

Transmisi Otomatis:

Suara “Dengung” atau “Mengaung” yang Lebih Keras Saat Berjalan: Sama seperti manual, ini bisa dari bearing di dalam transmisi otomatis.

Suara “Jedag-jedug” atau “Dug” Saat Berpindah Gigi (terutama dari N ke D/R, atau saat akselerasi/deselerasi): Ini menandakan ada hentakan dalam perpindahan gigi, bisa karena oli transmisi yang sudah jelek, solenoid yang bermasalah, atau bahkan kampas kopling di dalam transmisi otomatis yang mulai aus.

Suara “Mencicit” atau “Mengaung” Saat Mundur: Terkadang bisa jadi tanda masalah pada torque converter atau pompa oli transmisi.

Jika kamu mendengar suara-suara ini, segera periksa ke bengkel spesialis transmisi karena masalah transmisi bisa sangat mahal perbaikannya jika dibiarkan.