Berapa frekuensi purging mesin diesel yang banyak dianjurkan biar mobil diesel performanya tetap oke, ya? Mesin diesel dikenal dengan kekuatannya dan efisiensi bahan bakarnya.
Namun, seperti mesin lainnya, mesin diesel juga membutuhkan perawatan rutin untuk memastikan performa optimal dan umur panjang. Salah satu perawatan penting yang sering terlewatkan adalah purging mesin diesel.
Lalu berapa frekuensi purging mesin diesel yang dianjurkan untuk mobil diesel? Mari kita bahas lebih dalam selengkapnya di bawah ini!
Daftar isi
Frekuensi Purging Mesin Diesel yang Tepat
Menentukan frekuensi purging mesin diesel yang tepat adalah kunci untuk menjaga performa optimal dan umur panjang mesin.
Frekuensi ini dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti penggunaan bahan bakar, kondisi berkendara, dan kebiasaan perawatan.
Biar gak telat, ini frekuensi purging mesin diesel yang mesti Anda perhatikan:
Setiap 20.000 – 30.000 Kilometer
Frekuensi purging mesin diesel setiap 20.000 hingga 30.000 kilometer jadi panduan umum yang banyak disarankan oleh para ahli otomotif.
Jarak ini dipilih berdasarkan asumsi bahwa setelah 20.000 kilometer, mesin diesel kemungkinan besar sudah mulai banyak muncul endapan karbon dan kotoran yang cukup signifikan.
Pada titik ini, purging dapat membersihkan sistem bahan bakar dan mengembalikan efisiensi mesin.
Namun, penting untuk memperhatikan bahwa kondisi berkendara juga mempengaruhi frekuensi purging.
Mobil yang sering digunakan dalam kondisi lalu lintas yang padat dan sering stop-and-go cenderung mengumpulkan kerak karbon lebih cepat dibandingkan mobil yang digunakan di jalan raya dengan kecepatan yang stabil.
Oleh karena itu, meskipun 20.000 hingga 30.000 kilometer adalah panduan umum, penyesuaian mungkin diperlukan berdasarkan pola penggunaan mobil Anda.
Saat Mengalami Penurunan Performa
Penurunan performa adalah tanda yang jelas bahwa sistem bahan bakar mungkin memerlukan pembersihan.
Gejala seperti akselerasi yang lambat, mesin yang terasa kurang responsif, dan peningkatan konsumsi bahan bakar sering kali menunjukkan adanya endapan karbon dan kotoran dalam sistem bahan bakar.
Ketika ini terjadi, melakukan purging dapat membantu mengembalikan performa mesin ke kondisi optimal.
Selain itu, suara mesin yang lebih kasar atau getaran yang tidak biasa juga bisa menjadi indikator bahwa purging diperlukan.
Mengabaikan tanda-tanda ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada mesin dan komponen lain, yang pada akhirnya akan memerlukan perbaikan yang lebih mahal.
Oleh karena itu, penting untuk peka terhadap perubahan performa mobil dan segera melakukan purging jika diperlukan.
Setelah Menggunakan Bahan Bakar Berkualitas Rendah
Kualitas bahan bakar yang digunakan juga berperan penting dalam menentukan frekuensi purging.
Bahan bakar berkualitas rendah cenderung mengandung lebih banyak kotoran dan partikel yang dapat mengendap di dalam sistem bahan bakar.
Jika Anda terpaksa menggunakan bahan bakar berkualitas rendah, disarankan untuk melakukan purging lebih cepat dari biasanya.
Sebagai contoh, jika Anda sering mengisi bahan bakar di tempat-tempat yang tidak dikenal atau menggunakan bahan bakar yang tidak terjamin kualitasnya, purging setiap 15.000 hingga 20.000 kilometer bisa menjadi langkah pencegahan yang baik.
Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa kotoran tidak sempat menumpuk terlalu banyak dan merusak komponen mesin.
Baca Juga: Besaran Konsumsi BBM Rush Lama
Sesuai Rekomendasi Pabrik
Setiap produsen mobil biasanya memiliki rekomendasi khusus untuk perawatan mesin, termasuk purging.
Panduan ini didasarkan pada pengujian dan penelitian yang dilakukan oleh pabrik untuk memastikan performa optimal dan umur panjang mesin.
Oleh karena itu, mengikuti rekomendasi pabrik adalah langkah bijak.
Panduan pabrik biasanya mencakup interval perawatan yang spesifik, jenis cairan pembersih yang direkomendasikan, dan prosedur purging yang tepat.
Mengikuti panduan ini tidak hanya memastikan bahwa mesin mendapatkan perawatan yang diperlukan tetapi juga membantu menjaga garansi mobil tetap berlaku.
Jadi, selalu periksa manual mobil Anda dan ikuti rekomendasi yang diberikan oleh pabrik.
Mau Purging Mesin Diesel yang Lebih Optimal? Coba Tune Up Jet Clean di Dokter Mobil!
Frekuensi purging mesin diesel memang bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari penggunaan bahan bakar sampai kebiasaan berkendaranya.
Biar mesin mobil diesel Anda selalu optimal, pastikan rutin lakukan purging mesin diesel secara berkala.
Tapi ternyata, ada satu cara yang lebih maksimal untuk purging mesin diesel, lho!
Ini dia, tune up Jet Clean di Dokter Mobil!
FAQ Seputar Frekuensi Purging Mesin Diesel
1. Berapa kisaran biaya untuk layanan purging mesin diesel di bengkel?
Kalau kamu berencana melakukan purging di bengkel, biayanya cukup bervariasi. Biasanya, layanan ini tidak berdiri sendiri, melainkan ditawarkan dalam satu paket dengan servis lain seperti tune-up. Untuk gambarannya, paket purging yang digabung dengan tune-up mesin bisa dimulai dari kisaran Rp500.000.
Jika paketnya lebih lengkap, misalnya ditambah dengan servis rem atau pengecekan menyeluruh, tentu biayanya akan lebih tinggi lagi, bisa mencapai Rp650.000 atau lebih, tergantung pada jenis mobil dan bengkel yang kamu pilih. Ada juga beberapa bengkel yang menawarkan promo khusus untuk purging saja dengan harga sekitar Rp250.000 hingga Rp350.000.
2. Apakah ada risiko jika proses purging tidak dilakukan dengan benar?
Iya, tentu ada risikonya. Proses purging melibatkan penggunaan cairan kimia yang cukup keras untuk merontokkan kerak karbon. Jika cairan yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi mesin mobilmu, atau prosedurnya keliru, ini bisa berakibat fatal.
Komponen sensitif seperti injector nozzle, seal karet, atau sensor-sensor di jalur bahan bakar bisa mengalami kerusakan atau korosi. Selain itu, jika prosesnya tidak tuntas, kotoran yang rontok justru bisa menyumbat saluran yang lebih kecil.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan proses ini dikerjakan oleh mekanik yang berpengalaman dan menggunakan produk yang memang sudah teruji kualitasnya agar tidak menimbulkan masalah baru.
3. Bisakah purging mesin diesel dilakukan sendiri di rumah?
Secara teknis, purging bisa saja kamu coba lakukan sendiri. Di pasaran, sudah banyak tersedia produk cairan purging dari berbagai merek seperti Liqui Moly, STP, atau Wurth, lengkap dengan peralatan sederhananya. Namun, kamu perlu paham bahwa prosesnya tidak sesederhana menuangkan cairan ke tangki.
Kamu harus melepas selang bahan bakar dari fuel pump dan menghubungkannya langsung ke kaleng cairan purging. Proses ini membutuhkan pemahaman teknis mengenai mesin dan kehati-hatian ekstra.
Jika terjadi kesalahan, seperti masuknya udara ke dalam sistem bahan bakar (bleeding yang tidak sempurna), mobil justru bisa mogok. Jadi, meskipun bisa dilakukan sendiri, sangat disarankan untuk menyerahkannya kepada profesional, terutama jika kamu belum pernah melakukannya.
4. Apakah melakukan purging di bengkel non-resmi bisa membatalkan garansi mobil?
Ini adalah hal yang perlu kamu waspadai, terutama jika mobilmu masih baru dan dalam masa garansi. Sebagian besar pabrikan mobil memiliki aturan yang cukup ketat, di mana garansi mesin bisa hangus jika kamu melakukan servis atau perbaikan di luar bengkel resmi. Purging termasuk dalam kategori ini.
Jika suatu saat terjadi kerusakan pada mesin, dan riwayat servis menunjukkan adanya perbaikan di bengkel non-resmi, pihak pabrikan bisa berargumen bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh pengerjaan yang tidak sesuai standar mereka. Untuk amannya, selama mobil masih dalam masa garansi, sebaiknya lakukan semua perawatan, termasuk purging, di bengkel resmi agar garansimu tetap terjaga.
5. Apa bedanya purging dengan penggunaan fuel additive?
Keduanya memang bertujuan membersihkan, tetapi cara kerja dan efektivitasnya berbeda. Anggap saja fuel additive yang kamu campurkan ke tangki solar itu seperti menyikat gigi setiap hari. Tujuannya adalah untuk perawatan rutin, mencegah penumpukan plak atau kerak secara perlahan, dan menjaga kebersihan sistem bahan bakar secara umum.
Sementara itu, purging lebih mirip seperti tindakan pembersihan karang gigi oleh dokter. Ini adalah tindakan pembersihan yang lebih intensif, kuat, dan langsung menyasar ke sumber masalah, yaitu tumpukan karbon tebal di ruang bakar dan injektor.
Jadi, purging lebih bersifat korektif untuk mengatasi masalah performa yang sudah mulai menurun, sedangkan fuel additive lebih bersifat preventif untuk perawatan jangka panjang.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin