Efek oli kompresor AC mobil jarang diganti memang tak main-main, karena oli kompresor memberikan pelumasan pada seluruh komponen di dalam kompresor AC mobil.
Sayangnya lagi, banyak pengguna mobil yang masih sering kelupaan untuk ganti oli kompresor AC mobil, sehingga bikin komponen kompresor AC mobil jadi bermasalah.
Untuk itu, artikel ini akan bagikan apa saja efek buruk oli kompresor AC mobil jarang diganti agar masalah ini gak terjadi di mobilmu.
Daftar isi
ToggleEfek Buruk Oli Kompresor AC Mobil Jarang Diganti
Inilah beberapa efek buruk oli kompresor AC mobil jarang diganti yang wajib kamu waspadai:
Overheating Kompresor
Kompresor AC bekerja keras untuk mengompresi freon agar dapat menyerap panas dari kabin mobil dan mengeluarkannya ke luar.
Oli dalam kompresor berfungsi sebagai pelumas dan pendingin.
Ketika oli ini sudah kotor atau habis, pelumasan tidak lagi optimal, menyebabkan kompresor bekerja dengan gesekan tinggi.
Gesekan ini menghasilkan panas berlebih yang dapat menyebabkan kompresor mengalami overheating.
Overheating pada kompresor sangat berbahaya.
Reservasi Sekarang
Halo Domo Lovers 👋, reservasi sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik dari kami,
cs kami akan membalas secepat mungkin ❤️
Selain bisa menyebabkan kompresor mati total, overheating juga bisa merusak segel dan komponen internal lainnya.
Ini bisa mengakibatkan kebocoran freon, yang akan menurunkan kinerja AC dan bisa memerlukan biaya perbaikan yang signifikan.
Dalam beberapa kasus, overheating bisa menyebabkan kompresor mengunci atau bahkan meledak, menimbulkan risiko keselamatan tambahan.
Penurunan Kinerja AC
Oli kompresor AC mobil jarang diganti juga dapat menurunkan kinerja AC secara drastis.
Ketika oli kehilangan viskositasnya atau terkontaminasi dengan kotoran dan serpihan logam, kemampuan kompresor untuk melumasi dan mendinginkan menjadi terbatas.
Akibatnya, kompresor harus bekerja lebih keras untuk mencapai tingkat pendinginan yang sama.
Ini bisa menyebabkan beberapa masalah kinerja, seperti:
- Pendinginan yang Tidak Merata: Udara yang keluar dari ventilasi mungkin tidak merata dinginnya, dengan beberapa bagian lebih hangat daripada yang lain.
- Waktu Pendinginan yang Lebih Lama: Mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk mendinginkan kabin mobil setelah AC dinyalakan.
- Pengaturan Suhu yang Tidak Akurat: AC mungkin tidak mampu mencapai suhu yang diinginkan, membuat perjalanan menjadi tidak nyaman, terutama di cuaca panas.
Penurunan kinerja AC tidak hanya mempengaruhi kenyamanan berkendara tetapi juga bisa meningkatkan keausan pada komponen lain dalam sistem AC.
Kerusakan pada Komponen Lain
Oli kompresor jarang diganti juga bisa menjadi sumber kontaminasi bagi seluruh sistem AC.
Saat oli kompresor AC mobil kotor dan mengandung partikel-partikel logam dari keausan kompresor, partikel ini bisa menyebar ke seluruh sistem AC, merusak komponen-komponen lainnya.
Ini beberapa komponen yang rentan terhadap kerusakan:
- Kondensor: Kondensor berfungsi untuk menghilangkan panas dari freon yang telah dikompresi. Jika oli kotor masuk ke kondensor, efisiensinya bisa menurun, mengurangi kemampuan AC untuk mendinginkan udara.
- Evaporator: Evaporator bertugas menyerap panas dari udara kabin. Partikel kotor dalam oli bisa menyumbat jalur freon di evaporator, mengurangi efektivitasnya dan bahkan menyebabkan kebocoran.
- Katup Ekspansi: Katup ini mengatur aliran freon ke evaporator. Kontaminasi dari oli kotor bisa menyumbat katup ini, menyebabkan penurunan aliran freon dan kinerja AC yang buruk.
Kerusakan pada komponen-komponen ini bisa memerlukan biaya perbaikan yang sangat tinggi dan, dalam beberapa kasus, bisa berarti penggantian seluruh sistem AC mobil.
Konsumsi Bahan Bakar Boros
Kompresor AC yang bekerja dengan oli kotor atau habis harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan kabin.
Hal ini meningkatkan beban pada mesin mobil, yang pada gilirannya meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Beberapa efek spesifik yang dapat terjadi meliputi:
- Peningkatan Beban Mesin: Kompresor yang bekerja keras menarik lebih banyak tenaga dari mesin. Ini berarti mesin harus membakar lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang diperlukan.
- Efisiensi Mesin Menurun: Ketika mesin harus bekerja lebih keras secara konstan, efisiensinya menurun, yang berarti konsumsi bahan bakar secara keseluruhan akan meningkat.
Dalam jangka panjang, kenaikan konsumsi bahan bakar ini bisa menjadi biaya tambahan yang signifikan bagi pemilik mobil, terutama jika sering berkendara dalam kondisi yang memerlukan penggunaan AC terus-menerus.
Suara Bising dari Kompresor
Oli kompresor yang sudah kotor atau habis dapat menyebabkan kompresor bekerja dengan suara yang lebih keras dan bising.
Suara bising ini biasanya disebabkan oleh meningkatnya gesekan antar komponen di dalam kompresor karena pelumasan yang tidak memadai.
Beberapa jenis suara yang mungkin timbul antara lain:
- Suara Berdecit atau Mengerik: Ini bisa terjadi ketika kompresor mengalami gesekan logam-ke-logam tanpa pelumasan yang cukup.
- Suara Gemuruh atau Berdentum: Suara ini bisa menunjukkan adanya masalah yang lebih serius di dalam kompresor, seperti komponen yang longgar atau aus.
Baca Juga: Kompresor AC Mobil Suara Kasar, Ternyata Ini Penyebabnya
Suara bising tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara tetapi juga merupakan indikasi bahwa kompresor mengalami kerusakan yang parah.
Jika tidak segera ditangani, suara bising ini bisa menjadi tanda awal dari kerusakan total kompresor, yang memerlukan penggantian.
Soal penanganan masalah oli kompresor AC mobil sekaligus komponen AC mobil lainnya, kamu bisa percayakan pada Dokter Mobil.
Dokter Mobil yang merupakan bengkel spesialis AC mobil memiliki keunggulan service AC mobil dari penggunaan teknologi canggih, teknisi ahli, serta SOP yang sistematis.
Kalau kamu tertarik buat service AC mobilmu ke Dokter Mobil?
Kamu bisa langsung reservasi dengan cara klik tombol di bawah ini!
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin