Masalah Body Valve Mobil Matic Kotor – Penyebab, Efek Buruk, hingga Solusi Jitunya

Body Valve Mobil Matic Kotor

Tahukah Anda kalau body valve mobil matic kotor bisa sebabkan kerusakan di bagian performa transmisi mobil dan perlu diversihkan secara berkala?

Body valve adalah komponen penting pada mobil matic yang bertugas untuk mengontrol aliran oli transmisi ke berbagai bagian transmisi.

Body valve harus selalu dalam kondisi bersih dan bebas dari kotoran agar transmisi dapat beroperasi dengan baik.

Untuk cegah dari kotor dan kerusakan, artikel ini akan kupas tuntas apa saja penyebab body valve mobil matic kotor, efek buruknya, serta solusi jitu atasi pembersihan yang bisa dilakukan.

Penyebab Body Valve Mobil Kotor

Ini beberapa penyebab body valve mobil kotor yang bisa Anda cek untuk cegah kerusakan di bagian transmisinya:

  1. Kotoran dan Endapan dari Oli Transmisi

Oli transmisi adalah cairan yang berperan sebagai pelumas dan pendingin pada transmisi.

Oli transmisi harus diganti secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan.

Jika tidak, oli transmisi akan mengalami oksidasi dan degradasi, sehingga menghasilkan kotoran dan endapan yang dapat menempel pada body valve.

Kotoran dan endapan ini dapat mengganggu aliran oli transmisi dan menyebabkan body valve tersumbat. Akibatnya, transmisi akan mengalami gangguan seperti slip, getar, atau bahkan gagal berfungsi.

Anda harus memeriksa kondisi oli transmisi secara rutin dengan menggunakan stik pengukur.

Jika oli transmisi sudah berwarna gelap, bau, atau mengandung partikel-partikel kotor, Anda harus segera mengganti oli transmisi.

Anda juga harus memastikan bahwa Anda menggunakan oli transmisi yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda.

  1. Ausnya Komponen Internal Transmisi

Transmisi adalah sistem yang terdiri dari banyak komponen yang saling bergerak dan bergesekan, seperti kopling, gigi-gigi, solenoid, dan lain-lain.

Gesekan ini dapat menyebabkan aus dan korosi pada komponen internal transmisi, sehingga menghasilkan serpihan logam yang dapat mencemari oli transmisi.

Serpihan logam ini dapat masuk ke dalam body valve dan menyumbat lubang dan saluran yang ada di dalamnya.

Akibatnya, body valve tidak dapat mengatur aliran oli transmisi dengan baik dan transmisi akan mengalami masalah seperti keras, lambat, atau tidak responsif.

Anda harus mengemudikan mobil Anda dengan hati-hati dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak transmisi, seperti menarik rem tangan saat mobil berjalan, mengganti gigi secara kasar, atau mengemudi di jalan yang tidak rata.

Anda juga harus melakukan servis rutin pada transmisi sesuai dengan anjuran pabrikan.

  1. Jarang Mengganti Oli Transmisi

Oli transmisi adalah cairan yang harus diganti secara berkala untuk menjaga kinerja transmisi.

Jika Anda jarang mengganti oli transmisi, oli transmisi akan menjadi kotor dan mengandung banyak endapan yang dapat menyumbat body valve.

Selain itu, oli transmisi yang tidak diganti secara rutin juga akan kehilangan viskositas dan sifat pelumasnya, sehingga tidak dapat melindungi komponen internal transmisi dari gesekan dan panas. Akibatnya, transmisi akan mengalami kerusakan dan body valve akan menjadi kotor.

Anda harus mengganti oli transmisi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pabrikan.

Anda juga harus memeriksa kondisi oli transmisi secara rutin dengan menggunakan stik pengukur.

Jika oli transmisi sudah berwarna gelap, bau, atau mengandung partikel-partikel kotor, Anda harus segera mengganti oli transmisi.

  1. Penggunaan Oli Transmisi yang Tidak Sesuai Spesifikasi

Oli transmisi adalah cairan yang harus sesuai dengan spesifikasi mobil Anda.

Jika Anda menggunakan oli transmisi yang tidak sesuai dengan spesifikasi mobil Anda, Anda dapat menyebabkan kerusakan pada komponen internal transmisi, termasuk body valve.

Oli transmisi yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda dapat memiliki viskositas, tekanan, dan suhu yang berbeda dengan yang dibutuhkan oleh transmisi.

Akibatnya, transmisi tidak dapat bekerja dengan optimal dan body valve akan menjadi kotor.

Anda harus memastikan bahwa Anda menggunakan oli transmisi yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda. Anda dapat mengecek spesifikasi oli transmisi yang dibutuhkan oleh kendaraan Anda pada buku manual, stiker, atau label yang ada pada transmisi.

Anda juga harus membeli oli transmisi dari merek yang terpercaya dan berkualitas.

Efek Buruk Body Valve Mobil Matic Kotor

Body valve mobil matic kotor dapat menyebabkan berbagai efek buruk pada mobil matic, antara lain:

  1. Kerusakan Transmisi Matic

Kotoran yang menumpuk pada body valve dapat menghalangi aliran oli transmisi yang dibutuhkan oleh komponen internal transmisi, seperti kopling, gigi-gigi, solenoid, dan lain-lain.

Tanpa oli transmisi yang cukup, komponen internal transmisi akan mengalami gesekan yang berlebihan dan panas yang tinggi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi matic.

Kerusakan transmisi matic dapat berdampak pada biaya perbaikan yang mahal, karena Anda harus mengganti komponen yang rusak atau bahkan transmisi secara keseluruhan.

Anda harus menjaga kebersihan body valve dengan mengganti oli transmisi secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan.

Anda juga harus memeriksa kondisi oli transmisi secara rutin dengan menggunakan stik pengukur.

Jika oli transmisi sudah berwarna gelap, bau, atau mengandung partikel-partikel kotor, Anda harus segera mengganti oli transmisi.

Anda juga harus mengemudikan mobil Anda dengan hati-hati dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak transmisi, seperti menarik rem tangan saat mobil berjalan, mengganti gigi secara kasar, atau mengemudi di jalan yang tidak rata.

  1. Performa Mobil Menurun

Body valve yang kotor dapat menyebabkan performa mobil matic menurun.

Hal ini disebabkan oleh aliran oli transmisi yang tidak lancar dan tidak sesuai dengan kebutuhan transmisi.

Akibatnya, transmisi tidak dapat mengatur perpindahan gigi dengan halus, akselerasi dengan cepat, dan efisiensi bahan bakar dengan baik.

Performa mobil matic yang menurun dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan Anda saat berkendara. Anda akan merasakan mobil Anda menjadi berat, lemot, dan boros.

Anda harus menjaga performa mobil matic dengan mengganti oli transmisi secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan.

Anda juga harus memeriksa kondisi oli transmisi secara rutin dengan menggunakan stik pengukur.

Jika oli transmisi sudah berwarna gelap, bau, atau mengandung partikel-partikel kotor, Anda harus segera mengganti oli transmisi.

Anda juga harus mengemudikan mobil Anda dengan hati-hati dan sesuai dengan kondisi jalan dan lalu lintas.

  1. Berkurangnya Umur Transmisi Matic

Body valve yang kotor dapat memperpendek umur transmisi matic.

Hal ini disebabkan oleh gesekan antar komponen yang berlebihan dan kerusakan yang dapat terjadi akibatnya.

Umur transmisi matic yang pendek akan membuat Anda harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk menggantinya.

Selain itu, umur transmisi matic yang pendek juga dapat menurunkan nilai jual mobil Anda.

Anda harus menjaga umur transmisi matic dengan mengganti oli transmisi secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan.

Anda juga harus memeriksa kondisi oli transmisi secara rutin dengan menggunakan stik pengukur. Jika oli transmisi sudah berwarna gelap, bau, atau mengandung partikel-partikel kotor, Anda harus segera mengganti oli transmisi.

Anda juga harus mengemudikan mobil Anda dengan hati-hati dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak transmisi, seperti menarik rem tangan saat mobil berjalan, mengganti gigi secara kasar, atau mengemudi di jalan yang tidak rata.

  1. Kesulitan Menyalakan Mobil

Pada beberapa kasus, body valve yang kotor dapat menyebabkan kesulitan menyalakan mobil.

Hal ini disebabkan oleh oli transmisi yang tidak mengalir dengan baik ke torque converter, yang merupakan komponen yang menghubungkan mesin dengan transmisi.

Tanpa oli transmisi yang cukup, torque converter tidak dapat memutar mesin dengan baik, sehingga mesin tidak dapat menyala.

Kesulitan menyalakan mobil dapat membuat Anda terlambat untuk beraktivitas atau bahkan tidak dapat menggunakan mobil sama sekali.

Anda harus menjaga aliran oli transmisi ke torque converter dengan mengganti oli transmisi secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan.

Anda juga harus memeriksa kondisi oli transmisi secara rutin dengan menggunakan stik pengukur.

Jika oli transmisi sudah berwarna gelap, bau, atau mengandung partikel-partikel kotor, Anda harus segera mengganti oli transmisi.

Anda juga harus mengemudikan mobil Anda dengan hati-hati dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak torque converter, seperti menyalakan mesin saat gigi masih dalam posisi drive atau reverse.

  1. Mogok di Jalan

Efek terburuk dari body valve yang kotor adalah mogok di jalan.

Hal ini dapat terjadi karena transmisi matic tidak dapat bekerja dengan baik dan menyebabkan mobil tidak dapat bergerak.

Mogok di jalan dapat membahayakan keselamatan Anda dan membuat Anda terdampar di tempat yang tidak terduga.

Anda harus menghubungi bantuan darurat atau derek untuk mengevakuasi mobil Anda.

Cegah Body Valve Mobil Matic Kotor dengan Matic Jet Clean di Dokter Mobil!

Masalah body valve mobil matic kotor bisa jadi masalah yang cukup krusial untuk segera ditangani, karena bisa sebabkan kerusakan di bagian komponen transmisi lainnya dan menghambat kinerja transmisi mobil.

Dokter Mobil punya satu solusi paling mutakhir yang bisa tuntaskan masalah body valve mobil matic kotor ini, yakni dengan service Matic Jet Clean!

Matic Jet Clean adalah pembersihan body valve dan selenoid matic mobil agar terbebas dari kerak karbon yang menumpuk dan menganggu proses kinerja transmisi mobil matic.

Pembersihan dilakukan di sebuah mesin yang akan memberikan getaran ultrasonik, sehingga pembersihan di bagian body valve dan selenoid bisa luruh sepenuhnya tanpa harus disikat yang bisa sebabkan kerusakan.

Efek setelah dibersihkannya pun sangat luar biasa!

Mobil jadi terasa lebih nyaman saat dijalankan dan perpindahan gigi mobil pun jadi terasa lebih halus.

Tertarik untuk coba? Anda bisa langsung hubungi dan kunjungi beberapa cabang Dokter Mobil terdekat dari lokasi Anda

FAQ Seputar Masalah Body Valve Mobil Matic Kotor

1. Kira-kira kalau mau bersihin atau overhaul body valve mobil matic di bengkel spesialis siapin duit berapa ya?

Nah, soal biaya ini emang penting banget buat persiapan. Untuk layanan pembersihan atau overhaul body valve mobil matic di bengkel-bengkel spesialis transmisi, perkiraan kasarnya per Mei 2025 ini ya:

Pembersihan Body Valve (Cleaning):

Kalau cuma pembersihan, biasanya ini melibatkan bongkar body valve, bersihin semua jalur dan katup solenoid dari kerak oli dan kotoran, terus pasang lagi. Biayanya bisa berkisar antara ratusan ribu hingga beberapa juta.

Rentang ini tergantung jenis mobilmu (makin rumit transmisinya, biasanya makin mahal), tingkat kotorannya, dan reputasi bengkelnya. Mobil Jepang umumnya sedikit lebih murah dibanding mobil Eropa.

Overhaul Ringan Body Valve:

Kalau ternyata ada komponen kecil di dalam body valve yang perlu diganti, misalnya seal-seal kecil atau beberapa solenoid yang udah lemah (tapi bukan ganti keseluruhan solenoid), biayanya tentu bakal nambah. Mungkin bisa di kisaran beberapa juta rupiah.

Ganti Oli Matic:

Hampir selalu, setelah bongkar body valve, oli matic juga akan diganti baru. Biaya oli matic ini bervariasi banget, tergantung jenis oli yang dipakai dan berapa liter yang dibutuhkan mobilmu. Siapin aja budget tambahan sekitar ratusan ribu hingga 1 jutaan lebih.

Penting Diingat:

Ini cuma estimasi kasar ya. Harga pastinya bisa beda-beda antar bengkel.
Selalu minta rincian pengerjaan dan estimasi biaya di awal sebelum mobilmu dikerjain.

Pilih bengkel spesialis transmisi matic yang punya reputasi bagus dan testimoni positif, jangan cuma ngejar murahnya aja, karena body valve ini komponen krusial.

2. Beda-beda nggak sih tingkat susah atau risikonya pas bersihin body valve buat jenis matic yang beda-beda (misalnya matic biasa, CVT, atau dual-clutch)? Terus, bengkel matic umumnya bisa nanganin semua jenis itu nggak ya?

Iya, ada perbedaan tingkat kesulitan dan risiko, dan ini juga ngaruh ke kemampuan bengkel:

Matic Konvensional (AT): Ini jenis yang paling umum dan teknologinya udah cukup lama dikenal. Proses bongkar pasang dan pembersihan body valve-nya relatif lebih “standar” buat bengkel spesialis matic. Komponen di dalamnya juga biasanya lebih familiar. Risikonya tetap ada kalau nggak teliti, tapi umumnya lebih terkendali.

CVT (Continuously Variable Transmission):

Body valve di CVT punya desain dan cara kerja yang sedikit beda. Dia ngatur tekanan fluida buat sabuk baja dan puli. Pembongkarannya butuh ketelitian ekstra karena ada bagian-bagian yang lebih sensitif. Beberapa solenoid di CVT juga punya kalibrasi khusus.

Dual-Clutch Transmission (DCT):

Ini termasuk transmisi yang kompleks. Body valve (sering disebut mechatronic unit di DCT) biasanya terintegrasi dengan modul kontrol elektronik.

Pembongkaran, pembersihan, dan terutama kalibrasi ulangnya butuh alat khusus dan pengetahuan yang mendalam. Risikonya lebih tinggi kalau ditangani sama yang kurang pengalaman, bisa-bisa malah error.

Kemampuan Bengkel:

Untuk matic konvensional, hampir semua bengkel spesialis transmisi matic yang bagus pasti bisa nangani pembersihan body valve-nya.

Untuk CVT, sebagian besar bengkel spesialis matic yang update juga udah bisa. Tapi pastikan mereka punya pengalaman spesifik dengan CVT mobilmu.

Nah, buat DCT, ini yang agak selektif. Nggak semua bengkel spesialis matic punya alat atau keahlian buat bongkar pasang dan kalibrasi mechatronic DCT.

Kamu mesti cari bengkel yang memang terkenal jagoan DCT seperti DOMO TRANSMISI atau bahkan bengkel resmi kalau mau lebih aman, meskipun biayanya mungkin lebih tinggi.

Jadi, sebelum serahin mobil, tanyain dulu pengalaman bengkel tersebut dengan jenis transmisi mobilmu.

3. Selain gejala yang udah disebutin (gigi pindah kasar, jeda, nyentak), ada nggak sih cara buat kita sebagai pemilik mobil buat ‘ngerasa-rasain’ atau ngecek awal yang lebih spesifik kalau ini beneran body valve-nya yang kotor, sebelum dibawa ke bengkel?

Memang agak susah buat diagnosis pasti tanpa alat, tapi ada beberapa hal yang bisa kamu perhatikan lebih detail buat memperkuat dugaan ke body valve kotor:

Perpindahan Gigi yang Inkonsisten: Coba rasain, apakah masalahnya (misalnya jeda atau hentakan) terjadi di semua perpindahan gigi, atau cuma di gigi-gigi tertentu? Kadang, kalau body valve kotor, masalahnya lebih terasa di perpindahan gigi rendah (misalnya dari 1 ke 2, atau 2 ke 3) atau saat kickdown (akselerasi mendadak).

Respons saat Tuas Digeser (P-R-N-D): Perhatikan jeda waktu saat kamu mindahin tuas dari P ke R, atau N ke D. Kalau jedanya terasa lebih lama dari biasanya (lebih dari 1-2 detik) sebelum mobil terasa “masuk” gigi, itu bisa jadi indikasi tekanan oli nggak langsung direspons dengan baik oleh body valve.

RPM Naik Turun Nggak Jelas saat Perpindahan: Pas gigi mau pindah, lihat jarum RPM. Kalau dia naik dulu sedikit terus baru gigi pindah sambil ada hentakan, atau malah RPM drop dulu baru nyentak, itu bisa jadi karena solenoid di body valve telat atau nggak buka/nutup sempurna.

Gejala Lebih Terasa Saat Mesin Dingin atau Panas Tertentu: Kadang, masalah body valve kotor gejalanya lebih muncul atau lebih parah di kondisi suhu oli tertentu. Misalnya, pas mesin baru nyala dan oli masih dingin, atau sebaliknya, pas mobil udah jalan lama dan oli panas banget (apalagi kalau kena macet parah di Jakarta). Coba perhatiin polanya.

Nggak Ada Suara Aneh yang Kasar Banget: Biasanya, kalau body valve kotor, gejalanya lebih ke “rasa” perpindahan gigi yang nggak enak. Kalau sampai ada suara “jedug” keras banget, ger Kualitas Oli

Transmisi Saat Terakhir Ganti: Kalau kamu inget pas terakhir ganti oli matic warnanya udah keruh banget atau bahkan ada serpihan halus, kemungkinan besar body valve juga udah mulai numpuk kotoran.

Ingat ya, ini cuma buat nambah feeling aja. Diagnosis pastinya tetep butuh pemeriksaan di bengkel. Tapi dengan lebih peka sama gejala-gejala ini, kamu bisa kasih info yang lebih akurat ke mekanik.

4. Idealnya, seberapa sering sih body valve ini perlu dibersihin buat jaga-jaga, apalagi mobil matic di Jakarta kan sering banget kejebak macet? Terus, ada jenis oli matic tertentu yang lebih bagus nggak buat jaga body valve biar nggak gampang kotor?

Ini pertanyaan bagus buat perawatan preventif:

Interval Pembersihan Preventif: Sebenarnya, nggak ada patokan interval kilometer atau waktu yang saklek buat bersihin body valve secara preventif kalau nggak ada gejala. Kebanyakan bengkel menyarankan pembersihan saat sudah ada gejala awal.

Namun, untuk mobil yang sering kena macet parah kayak di Jakarta, di mana suhu oli matic cenderung lebih tinggi dan kerja transmisi lebih berat (stop-and-go terus), body valve memang lebih rentan kotor.

Sebagai tindakan pencegahan ekstra hati-hati, beberapa orang mungkin mempertimbangkan pembersihan body valve setiap 60.000 – 80.000 km, terutama jika sering ganti oli matic dan oli lama selalu kelihatan mulai kotor. Tapi ini sangat opsional dan tergantung kondisi pemakaian.

Yang jauh lebih penting adalah rutin mengganti oli transmisi matic berkualitas sesuai rekomendasi pabrikan dan interval yang dianjurkan (biasanya tiap 20.000 – 40.000 km, tergantung jenis mobil dan olinya). Oli yang bersih adalah kunci utama body valve awet.

Jenis Oli Matic yang Lebih Direkomendasikan:

Gunakan Selalu Oli Sesuai Spesifikasi Pabrikan:

Ini harga mati. Setiap mobil matic punya spesifikasi oli (ATF) yang beda-beda (misalnya ATF WS, SP-III, Mercon V, Dexron VI, CVT Fluid NS-2/NS-3, dll). Jangan pernah pakai oli yang nggak sesuai spek, meskipun kata orang “lebih bagus” atau “lebih encer/kental”.

Pakai oli yang salah adalah salah satu penyebab utama body valve cepat kotor dan rusak. Buku manual mobilmu adalah panduan terbaik.

Oli Sintetik Penuh (Full Synthetic ATF):

Umumnya, oli matic full sintetik punya ketahanan terhadap suhu tinggi yang lebih baik dan nggak gampang teroksidasi (membentuk kerak/sludge) dibandingkan oli mineral atau semi-sintetik.

Buat kondisi macet Jakarta yang bikin suhu transmisi naik, oli full sintetik bisa membantu menjaga kebersihan komponen internal, termasuk body valve, lebih lama. Tapi lagi-lagi, pastikan spesifikasinya cocok.

Hindari Aditif Oli Transmisi yang Nggak Jelas: Jangan sembarangan masukin aditif ke oli matic kecuali memang direkomendasikan secara spesifik oleh pabrikan mobil atau bengkel yang sangat terpercaya. Aditif yang nggak cocok malah bisa merusak sifat oli dan mempercepat pembentukan endapan.

Intinya, kunci utama jaga kebersihan body valve adalah disiplin ganti oli matic tepat waktu dengan oli yang sesuai spesifikasi.

5. Gimana kalau body valve udah dibersihin atau di-overhaul, tapi kok pindah giginya masih aja nggak seenak mobil baru ya? Jangan-jangan ada yang rusak permanen di body valve-nya atau ada temennya yang ikutan kena?

Ini kemungkinan yang bisa terjadi, dan ada beberapa faktor penyebabnya:

Kerusakan Permanen pada Body Valve Itu Sendiri:

Keausan Fisik: Kalau mobil udah berumur atau riwayat perawatannya kurang baik, bisa jadi ada bagian-bagian di dalam body valve (seperti rumah katup/valve bore, atau katup solenoid itu sendiri) yang udah aus secara fisik.

Aus ini bikin celah, jadi tekanan oli nggak bisa presisi lagi meskipun udah dibersihin dari kotoran. Kalau udah aus, pembersihan aja nggak cukup, perlu penggantian komponen body valve atau bahkan satu unit body valve assy (rakitan).

Solenoid yang Lemah atau Rusak Sebagian: Solenoid itu kan kerja buka-tutup berdasarkan sinyal listrik. Seiring waktu, kinerja solenoid bisa melemah atau responsnya jadi lambat meskipun nggak mati total. Kadang pembersihan bisa bantu sedikit, tapi kalau udah lemah banget ya mesti diganti.

Masalah di Komponen Transmisi Lainnya:

  • Kampas Kopling Matic Aus: Kalau kampas kopling di dalam unit transmisi udah tipis, perpindahan gigi juga bisa terasa jeda, selip, atau nyentak, meskipun body valve-nya udah bersih. Gejalanya kadang mirip.
  • Sensor-sensor Transmisi Bermasalah: Ada banyak sensor yang ngasih input ke modul kontrol transmisi (TCM), yang kemudian ngasih perintah ke body valve. Kalau ada sensor yang error (misalnya sensor kecepatan input/output, sensor suhu oli), perintah ke body valve bisa jadi ngaco.
  • Modul Kontrol Transmisi (TCM) Bermasalah: Meskipun jarang, TCM itu sendiri bisa aja punya masalah internal yang bikin pengontrolan body valve jadi nggak optimal.
  • Kualitas Oli yang Digunakan Setelah Pembersihan: Pastikan oli matic yang diisi setelah pembersihan body valve itu baru, bersih, dan sesuai spesifikasi.

Proses Pembersihan atau Overhaul yang Kurang Maksimal:

Ada kemungkinan proses pembersihannya kurang tuntas, masih ada kotoran halus yang tertinggal di jalur-jalur sempit. Atau saat perakitan kembali ada yang kurang pas.

Langkah Selanjutnya:

Komunikasikan Lagi ke Bengkel: Segera balik lagi ke bengkel tempat kamu servis body valve. Jelaskan keluhanmu secara detail. Bengkel yang bertanggung jawab biasanya akan melakukan pengecekan ulang.

Minta Pemeriksaan Lebih Lanjut: Minta mereka untuk melakukan diagnosis yang lebih mendalam, mungkin perlu tes jalan sambil data logging (merekam data kerja transmisi), atau pemeriksaan tekanan oli di jalur-jalur tertentu.

Siap Kemungkinan Penggantian Komponen: Kalau memang terbukti ada kerusakan permanen di body valve atau komponen lain, ya mau nggak mau kamu harus siap untuk penggantian komponen tersebut.

Memang kadang masalah transmisi matic itu agak kompleks. Yang penting, jangan nyerah dan cari bengkel yang bener-bener kompeten buat nanganinnya.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021