Pernahkah Anda mengalami situasi di mana indikator bensin mobil tidak akurat?
Situasi ini bisa sangat menjengkelkan dan berpotensi menyebabkan masalah yang lebih serius.
Kita akan membahas penyebab utama ketidakakuratan indikator bensin mobil dan memberikan beberapa solusi praktis untuk mengatasinya.
Daftar isi
Penyebab Indikator Bensin Mobil Tidak Akurat
Ini beberapa penyebab indikator bensin mobil tidak akurat yang bisa Anda cek saat masalah ini terjadi di mobil Anda:
Pengaruh Umur Mobil
Umur mobil yang sudah cukup tua seringkali berdampak pada masalah indikator bensin mobil tidak akurat.
Seiring waktu, komponen-komponen pada sistem bahan bakar, seperti tangki bensin, dapat mengalami keausan.
Misalnya, karat yang terbentuk di dalam tangki bensin dapat mengganggu sensor bensin, sehingga informasi yang dikirim ke indikator bensin menjadi tidak akurat.
Selain itu, selang-selang bahan bakar yang sudah tua dan rapuh dapat menyebabkan kebocoran, yang juga berpengaruh pada pembacaan indikator bensin.
Kerusakan Sensor Bensin
Sensor bensin yang rusak adalah penyebab umum dari indikator bensin mobil tidak akurat.
Sensor ini berfungsi untuk mengukur jumlah bahan bakar yang tersisa di tangki dan mengirimkan informasi tersebut ke indikator bensin.
Jika sensor bensin mengalami kerusakan, maka indikator bensin tidak akan menampilkan informasi yang akurat.
Kerusakan sensor bensin bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kotoran yang menumpuk di sensor, korosi, atau kerusakan mekanis akibat benturan.
Masalah pada Kabel atau Konektor
Kabel dan konektor yang terhubung ke indikator bensin juga berperan penting dalam menampilkan informasi yang akurat.
Jika terdapat kabel yang putus atau konektor yang longgar, maka aliran informasi antara sensor bensin dan menyebabkan indikator bensin mobil tidak akurat.
Hal ini dapat menyebabkan indikator bensin tidak menerima sinyal yang tepat dari sensor bensin, sehingga informasi yang ditampilkan tidak akurat.
Masalah ini sering terjadi pada mobil yang sering terpapar oleh air atau kelembaban yang tinggi, yang dapat menyebabkan korosi pada kabel dan konektor.
Gangguan pada Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan mobil yang mengalami gangguan juga dapat menyebabkan lampu indikator bensin mobil tidak akurat.
Misalnya, jika ada masalah pada fuse atau relay yang terkait dengan sistem indikator bensin, maka aliran listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan indikator mobil di bagian bensin bisa terganggu.
Hal ini dapat menyebabkan indikator bensin tidak berfungsi dengan baik atau bahkan sama sekali tidak berfungsi.
Gangguan pada sistem kelistrikan seringkali disebabkan oleh kabel yang rusak, hubungan yang buruk, atau komponen elektrik yang sudah usang.
Cara Mengatasi Indikator Bensin Mobil Tidak Akurat
Ini beberapa cara mengatasi indikator bensin mobil tidak akurat yang bisa Anda lakukan saat masalah lampu indikator mobil yang satu ini terjadi:
Periksa Sensor Bensin
Langkah pertama dalam mengatasi indikator bensin mobil yang tidak akurat adalah memeriksa kondisi sensor bensin.
Ini melibatkan pengecekan fisik terhadap sensor untuk memastikan tidak ada kerusakan yang jelas, seperti retakan atau korosi.
Jika sensor tampak baik secara fisik, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian fungsi sensor dengan menggunakan alat diagnostik.
Hal ini akan membantu menentukan apakah sensor bensin masih berfungsi dengan baik atau perlu diganti.
Periksa Kabel dan Konektor
Setelah memeriksa sensor bensin, langkah selanjutnya adalah memeriksa kabel dan konektor yang terhubung ke indikator bensin.
Ini melibatkan pengecekan visual untuk mencari tanda-tanda kerian atau kerusakan, seperti kabel yang terkelupas atau konektor yang rusak.
Jika ditemukan masalah, perbaikan atau penggantian kabel dan konektor mungkin diperlukan.
Dalam beberapa kasus, pembersihan kontak konektor juga dapat membantu memperbaiki masalah konektivitas.
Perhatikan Umur Mobil
Mobil yang sudah berumur memerlukan perhatian khusus, terutama terkait dengan sistem bahan bakar.
Komponen-komponen seperti tangki bensin, selang bahan bakar, dan pompa bensin mungkin perlu diperiksa secara rutin untuk memastikan kondisinya masih baik.
Jika ditemukan tanda-tanda keausan atau kerusakan, penggantian komponen mungkin diperlukan untuk menjaga akurasi indikator bensin.
Cek Sistem Kelistrikan
Pemeriksaan sistem kelistrikan mobil secara menyeluruh sangat penting dalam mengatasi masalah indikator bensin yang tidak akurat.
Ini termasuk memeriksa fuse dan relay yang terkait dengan sistem indikator bensin, serta melakukan pemeriksaan terhadap kabel dan konektor lain dalam sistem kelistrikan.
Dalam beberapa kasus, masalah kelistrikan mungkin memerlukan bantuan teknisi profesional untuk diagnostik dan perbaikan yang lebih mendalam.
Lakukan Tune Up Jet Clean di Dokter Mobil
Selain pastikan lakukan service di atas, pastikan juga untuk jaga kondisi sistem pengapian mesin mobil sehingga konsumsi bahan bakar mobilnya lebih efisien dan indikator bensin mobil pun tetap normal.
Salah satu jenis service yang cukup jitu dalam atasi hal ini adalah tune up Jet Clean di Dokter Mobil.
Tune up Jet Clean adalah layanan pembersihan komponen yang terhubung dengan sistem pengapian agar terbebas dari kerak karbon yang menumpuk, mulai dari busi sampai catalytic converter, sehingga kegiatan pengapian di mesin mobil lebih optimal.
FAQ Indikator Bensin Mobil Tidak Akurat
1. Apakah ada perbedaan akurasi indikator bensin antara mobil dengan sistem bahan bakar karburator dan injeksi, atau antara mobil tua dan mobil keluaran terbaru?
Ya, ada perbedaan akurasi yang cukup signifikan antara jenis mobil yang kamu sebutkan:
Mobil Karburator vs. Injeksi:
Karburator (mobil tua): Umumnya, indikator bensin pada mobil karburator (yang biasanya lebih tua) cenderung kurang akurat. Desain pelampung dan sistem pengukurannya seringkali lebih sederhana dan rentan terhadap guncangan, atau penumpukan kotoran di tangki bensin.
Injeksi (mobil modern): Mobil dengan sistem injeksi biasanya punya indikator bensin yang lebih akurat. Sensornya lebih canggih (seringkali menggunakan sistem variable resistor atau bahkan sensor ultrasonik pada beberapa mobil premium) dan terhubung langsung ke ECU (komputer mobil), yang memproses data dengan lebih presisi.
Mobil Tua vs. Terbaru:
Mobil Tua: Seiring usia, komponen pengukur bensin (pelampung, sensor, kabel) bisa aus, kotor, atau berkarat. Ini sangat wajar kalau akurasinya menurun.
Mobil Terbaru: Mobil keluaran baru umumnya dilengkapi dengan teknologi sensor yang lebih presisi, kalibrasi pabrikan yang ketat, dan sistem kelistrikan yang lebih stabil, sehingga akurasinya jauh lebih baik. Namun, tetap tidak kebal dari kerusakan atau faktor lain yang bisa memengaruhinya.
2. Bagaimana cara melakukan tes sederhana di rumah untuk memastikan apakah masalah ketidakakuratan indikator bensin berasal dari sensor, kabel, atau justru ada masalah pada dashboard (indikatornya sendiri)?
Untuk melakukan tes sederhana ini, kamu butuh sedikit keberanian dan pemahaman dasar, ya. Selalu pastikan mesin mati dan kunci kontak tercabut untuk keamanan!
Langkah 1: Cek Sambungan Kabel Sensor di Tangki
Cari lokasi sensor bensin atau pelampung di tangki bahan bakar (biasanya di bawah jok belakang atau di bawah mobil).
Periksa sambungan kabel dan soket yang menempel pada sensor. Pastikan tidak ada yang longgar, berkarat, atau putus. Bersihkan jika ada kotoran atau karat.
Langkah 2: Menguji Sensor Pelampung (Simulasi)
Ini butuh sedikit effort karena kamu mungkin harus mengangkat jok belakang atau membuka akses tangki.
Cabut soket kabel dari sensor pelampung.
Siapkan sebuah kabel kecil. Sambungkan salah satu ujung kabel ini ke terminal ground (biasanya kabel hitam) di soket yang baru saja kamu cabut.
Lalu, sentuh-sentuhkan ujung kabel yang lain ke terminal signal (biasanya kabel berwarna lain, bukan hitam) di soket tersebut secara perlahan dan singkat, sambil kamu perhatikan indikator bensin di dashboard.
Jika indikator bensin tiba-tiba naik ke posisi penuh atau menunjukkan perubahan signifikan, ini bisa jadi indikasi bahwa masalahnya ada pada sensor pelampung itu sendiri yang kotor atau rusak.
Jika indikator tetap tidak bergerak sama sekali, padahal kamu sudah yakin kontak kabelnya bagus, kemungkinan masalahnya ada pada kabel yang putus di tengah jalan atau masalah pada indikator di dashboard itu sendiri.
Meskipun ini bisa memberikan petunjuk awal, untuk diagnosis yang akurat tetap disarankan ke bengkel, apalagi jika kamu tidak terbiasa dengan kelistrikan mobil.
3. Selain penyebab yang disebutkan, apakah ada faktor eksternal lain seperti grade bahan bakar yang digunakan, cara pengisian, atau kondisi jalan yang bisa memengaruhi akurasi indikator bensin?
Ya, ada beberapa faktor eksternal yang bisa sedikit memengaruhi pembacaan indikator bensin, meskipun biasanya tidak sampai membuatnya “tidak akurat” secara fundamental:
Grade Bahan Bakar: Umumnya, grade bahan bakar (misalnya Pertalite, Pertamax, atau Dex) tidak memengaruhi akurasi indikator bensin secara langsung. Namun, bahan bakar berkualitas rendah yang menghasilkan lebih banyak endapan atau kotoran dalam jangka panjang bisa menyebabkan sensor pelampung jadi kotor dan macet.
Cara Pengisian Bensin:
Mengisi tidak penuh: Jika kamu sering mengisi bensin hanya sedikit-sedikit (misalnya hanya 50 ribu Rupiah), pelampung mungkin tidak terangkat secara sempurna, atau pembacaan awal bisa sedikit tidak stabil.
Pengisian terburu-buru: Beberapa mobil mungkin butuh waktu singkat agar pelampung menyesuaikan diri setelah pengisian. Mengisi terlalu cepat atau langsung start bisa membuat pembacaan awal sedikit meleset.
Kondisi Jalan dan Gaya Mengemudi:
Tanjakan/turunan ekstrem: Saat mobil berada di kemiringan yang curam, bensin di tangki akan bergeser, dan pelampung bisa memberikan pembacaan yang sedikit berbeda dari level sebenarnya di jalan datar. Ini biasanya hanya sementara.
Guncangan hebat: Guncangan terus-menerus di jalan yang sangat rusak bisa membuat pelampung bergoyang dan memberikan pembacaan yang tidak stabil.
Sloshing (pergerakan bensin di tangki): Saat bensin bergerak di dalam tangki karena akselerasi, pengereman, atau belokan, pelampung akan bergerak dan indikator bisa sedikit naik-turun. Ini normal.
4. Berapa perkiraan biaya untuk penggantian sensor bensin atau perbaikan masalah kelistrikan/kabel yang menyebabkan indikator tidak akurat di bengkel?
Perkiraan biaya ini bisa sangat bervariasi tergantung jenis mobil, lokasi bengkel, dan apakah pakai suku cadang asli atau aftermarket.
Penggantian Sensor Bensin (Pelampung):
Suku Cadang: Harga sensor atau unit pelampung bensin bisa mulai dari Rp150.000 hingga Rp700.000 atau lebih untuk mobil Jepang pada umumnya. Untuk mobil Eropa, bisa lebih mahal.
Jasa Pemasangan: Sekitar Rp100.000 hingga Rp300.000, karena biasanya butuh membuka jok belakang atau tangki bensin.
Total: Bisa sekitar Rp250.000 hingga Rp1 juta lebih.
Perbaikan Masalah Kelistrikan/Kabel:
Ini sangat tergantung tingkat kerusakannya.
Jika hanya kabel longgar atau konektor kotor, biayanya mungkin hanya jasa pengecekan dan pembersihan (sekitar Rp50.000 – Rp200.000).
Jika ada kabel putus yang perlu disambung, bisa lebih tinggi.
Jika ada fuse atau relay yang perlu diganti, biayanya mungkin mulai dari puluhan ribu hingga Rp200.000 (sudah termasuk suku cadang dan jasa).
Kasus terparah adalah jika ada masalah pada panel instrumen (indikatornya sendiri di dashboard), biayanya bisa jauh lebih mahal, bahkan bisa jutaan Rupiah untuk perbaikan atau penggantian.
Selalu minta estimasi biaya sebelum melakukan perbaikan ya!
5. Apakah mengisi tangki bensin penuh atau selalu membiarkan tangki kosong hingga lampu indikator menyala bisa memengaruhi keawetan atau akurasi sensor bensin dalam jangka panjang?
Ya, kebiasaan mengisi bensin memang bisa memengaruhi keawetan dan akurasi sensor bensin dalam jangka panjang:
Membiarkan tangki sering kosong (hingga lampu menyala): Ini sebenarnya tidak disarankan.
Risiko Endapan: Saat bensin sedikit, kotoran dan endapan di dasar tangki lebih mudah terhisap oleh pompa bensin dan juga bisa menempel pada sensor pelampung. Penumpukan kotoran ini bisa membuat pelampung macet atau pembacaannya tidak akurat.
Kerja Pompa Bensin Lebih Keras: Pompa bensin juga bisa bekerja lebih keras dan lebih cepat panas jika bensin di tangki sangat sedikit karena tidak ada cairan yang melumasi dan mendinginkannya. Ini bisa memperpendek umur pompa dan berpotensi memengaruhi kinerja sensor.
Mengisi tangki bensin penuh: Ini adalah kebiasaan yang lebih baik.
Meminimalkan Endapan: Dengan tangki yang selalu terisi cukup, kotoran di dasar tangki tidak terlalu sering teraduk dan terhisap.
Mendinginkan Pompa: Volume bensin yang cukup membantu mendinginkan pompa bahan bakar, memperpanjang umurnya.
Menjaga Kondisi Sensor: Pelampung sensor akan selalu terendam bensin, yang membantu mencegah karat dan menjaga kebersihannya.
Meskipun sensor modern cukup tangguh, menjaga tangki bensin tidak terlalu kosong dan melakukan pengisian yang wajar akan membantu menjaga keawetan seluruh sistem bahan bakar, termasuk sensor bensin.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin